gagal menampilkan data

Article

Menjaga Kebersihan Menstruasi Saat Pandemi

Written by collaborator

Menjaga Kebersihan Menstruasi di Saat Pandemi COVID-19

Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi atau Menstrual Hygiene Day? Menariknya, pemilihan tanggal ini sangat simbolis karena tanggal 28 menunjukkan lamanya siklus menstruasi secara umum yaitu 28 hari, dan bulan Mei yang merupakan bulan ke-5 dipilih karena rata-rata menstruasi berlangsung selama 5 hari. Awalnya, hari ini diperingati pada tahun 2014 untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tentang manajemen kebersihan menstruasi (MKM) dengan melibatkan berbagai pihak, seperti media, instansi pemerintah, perusahaan swasta, sekolah, dan tentu saja keluarga, guru, dan teman-teman di lingkungan sekitar. Selain itu, hari ini juga bertujuan untuk memecahkan stigma atau tabu seputar menstruasi, dan mendukung kebijakan untuk meningkatkan akses untuk kebersihan menstruasi, seperti mendapatkan pembalut saat diperlukan dan mengakses fasilitas toilet dan air bersih. Coba kalian ingat kembali ketika pertama kali mengalami menstruasi, apakah kalian dengan mudahnya mendapatkan pembalut dan menggunakan toilet untuk mengganti pembalut? Dan bagaimana pengalaman kalian ketika menceritakan kepada orang tua atau mungkin guru ketika mencari pembalut di sekolah?  

Pandemi COVID-19 ternyata juga berdampak terhadap kesehatan dan kebersihan menstruasi. Berdasarkan hasil survei dari U-Report dari UNICEF Indonesia, 1 dari 6 perempuan mengalami kesulitan mengelola menstruasi saat pandemi karena siklus yang menjadi tidak teratur, rasa sakit yang lebih hebat daripada biasanya, dan kesulitan untuk mendapatkan pembalut. Hal ini terjadi antara lain karena stres, adanya larangan keluar, harga pembalut yang mahal, kurangnya informasi mengenai alternatif pembalut yang dapat digunakan, dan toko tutup atau tidak ada stok pembalut yang tersedia. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesebersihan menstruasi kamu di saat pandemi COVID-19: 

  1. Mencatat siklus menstruasi

Untuk memantau siklus menstruasi kamu, jangan lupa catat siklus menstruasi kamu. Saat ini sudah banyak aplikasi untuk mencatat siklus menstruasi antara lain aplikasi Oky Indonesia yang dibuat oleh UNICEF bersama dengan Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang dapat diunduh di sini. Aplikasi ini dikembangkan dengan bantuan remaja perempuan di Indonesia dan juga dilengkapi dengan informasi seputar menstruasi, termasuk mitos dan fakta yang sering beredar di masyarakat. Apabila kamu sedang melakukan journaling, kamu juga bisa membuat sendiri sambil dengan mencatat informasi seperti yang terdapat di aplikasi seperti hari pertama dan hari terakhir menstruasi, mood atau perasaan, gejala yang kamu alami seperti nyeri perut, jumlah pembalut yang dipakai untuk mengetahui seberapa banyak aliran darah yang keluar, dan lain-lain. Selain membuat kamu lebih mudah memantau siklus menstruasi, kegiatan journaling ini juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi waktu dari rasa bosan serta mengatasi stres dan cemas di saat pandemi. Selain itu, ini juga merupakan saat yang tepat untuk kamu mencari informasi dan menambah pengetahuan seputar menstruasi melalui diskusi virtual atau webinar dari Menstrual Hygiene Day , Days for GirlsMKM Indonesia, dan buku cerita Rahasia Dua Dunia dari UNICEF Indonesia. 

  1. Mengelola stres

Siklus menstruasi, aliran darah yang keluar, dan premenstruation syndrome (PMS) kamu dapat berubah karena stres yang salah satunya dapat diakibatkan karena rasa takut atau cemas terkait pandemi. Apalagi kita juga harus beradaptasi dengan situasi dan rutinitas baru di mana kita harus melakukan kegiatan dari rumah dan tidak bisa bertemu dengan teman-teman atau keluarga secara langsung. Oleh karena itu, pastikan kamu meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti yang sebelumnya pernah dibahas di artikel Girls Beyond ini. Beberapa contoh kegiatan yang dapat kamu lakukan antara lain adalah melakukan meditasi, detoks media sosial untuk sementara waktu, berbicara dengan teman atau keluarga, membuat kue, membuat prakarya seperti melukis atau mewarnai, atau merawat tumbuhan. 

  1. Pola makan yang seimbang 

Pola makan dengan gizi seimbang sangat penting untuk siklus menstruasi dan juga dapat mengatasi gejala PMS. Pastikan kamu mengikuti rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk porsi dan gizi yang disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan omega-3, vitamin D, kalsium, zat besi, dan protein merupakan makanan yang cocok dikonsumsi pada saat menstruasi, mengatasi gelaja PMS, dan juga untuk memastikan siklus kamu tetap teratur. Makanan ini antara lain adalah ikan, kacang-kacangan, daging ayam sebagai sumber protein, omega-3 dan zat besi, sayuran hijau yang mengandung kalsium, zat besi, dan serat, buah-buahan yang mengandung vitamin C, dan karbohidrat kompleks seperti oatmeal, roti gandum, ubi, nasi, dan lainnya. Jangan lupa untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan minum air putih minimal 8 gelas per hari. 

  1. Melakukan aktivitas fisik secara teratur 

Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi gejala PMS, gangguan mood, dan nyeri perut pada saat menstruasi. Walaupun sedang berada di rumah, coba untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin selama 30 menit per hari dengan intensitas sedang. Saat ini, sudah banyak aplikasi dan juga video olahraga yang dapat dilakukan di rumah tanpa menggunakan alat, atau menggunakan alat yang terdapat di rumah seperti kursi, tas ransel, botol minum, atau kaleng makanan. Selain itu, studio dan instruktur olahraga banyak membuka kelas online atau live melalui Instagram atau Youtube. Pastikan juga untuk melakukan variasi antara olahraga aerobik, strength, stretching, dan balanceagar seimbang dan tubuh dapat beristirahat khususnya ketika sedang menstruasi. Contoh aktivitas fisik dengan intensitas ringan-sedang yang dapat dilakukan antara lain adalah yoga, pilates, low intensity interval training, low impact cardio, dan barre. Perlu diingat bahwa setiap jenis olahraga memiliki intensitas yang berbeda, jadi pastikan untuk cari tahu terlebih dahulu. Tentunya yang terpenting adalah dengarkan tubuh kamu dan jangan lupa untuk istirahat. 

  1. Menggunakan pembalut alternatif dan menjaga kebersihan menstruasi 

Ketika kamu harus keluar rumah untuk membeli pembalut, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dengan pembeli lain, dan mencuci tangan ketika sampai ke rumah. Alternatif lainnya, kamu dapat membeli pembalut secara online atau menggunakan layanan antar sehingga tidak perlu keluar dari rumah. Apabila mengalami kesulitan dalam mencari pembalut, kamu dapat menggunakan pembalut alternatif seperti yang terbuat dari kain atau menstrual cup.Kamu dapat membuat sendiri atau dapat membeli secara online sehingga tidak perlu keluar dari rumah. Pastikan kamu selalu menjaga kebersihan pada saat menstruasi dengan mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali, mencuci tangan setelah mengganti pembalut, mencuci pembalut kain atau menstrual cup sampai bersih sebelum digunakan kembali, membuang pembalut sekali pakai pada tempatnya dengan cara dibungkus koran atau kertas, dan menjaga kebersihan area kewanitaan. 

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond