Hai, Reveluvs! Nggak sabar banget, nih nungguin debut solo Kang Seulgi! Setelah 8 tahun sejak debutnya sebagai personel “Red Velvet”, cewek kelahiran 10 Februari 1994 ini akhirnya berkesempatan untuk debut solo! Seulgi bakal merilis mini album perdananya yang diberi judul “28 Reasons” pada tanggal 4 Oktober 2022 mendatang.
Di kalangan Reveluvs, Seulgi dikenal sebagai personel “Red Velvet” yang suka banget nonton film. Ia juga sering merekomendasikan film-film yang pernah ia tonton kepada para penggemar. Nah, sambil menunggu “28 Reasons” dirilis, kamu bisa mengisi waktu luangmu dengan nonton beberapa film yang pernah direkomendasikan Seulgi berikut ini. Check it out!
“About Time” (2013)

Di usia 21 tahun, Tim mengetahui bahwa setiap laki-laki dalam keluarganya memiliki kemampuan time-travel ke masa lalu mereka sendiri. Tim menggunakan kemampuannya itu untuk memperbaiki kehidupannya, terutama dalam aspek asmara dan keluarga. Seiring berjalannya waktu, Tim menyadari bahwa upayanya mengubah masa lalu nggak selalu berdampak positif ke depannya.
“About Time” cocok untuk kamu yang ingin mengisi waktu luang dengan menonton film yang ringan, tetapi tetap memiliki makna yang mendalam. Film ini mengajarkan bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup kita saling berkaitan. Dari film ini kita juga bisa belajar untuk “hidup di masa sekarang”, alias nggak perlu terlalu menyesali masa lalu maupun cemas terhadap masa depan.
“Dead Poets Society” (1989)

Pada tahun 1959, seorang remaja canggung dan pendiam bernama Todd Anderson memulai tahun ketiganya di Welton Academy, SMA khusus laki-laki ternama di Vermont, AS. Di asrama, ia sekamar dengan Neil Perry yang dikenal sebagai murid berprestasi.
Di hari pertama bersekolah, mereka dikejutkan dengan kehadiran John Keating, guru Bahasa Inggris yang nyentrik dan memiliki metode ajar berbeda dibandingkan kebanyakan guru Welton Academy. Ternyata, John merupakan alumni Welton Academy yang pernah mendirikan klub sastra “Dead Poets Society” semasa sekolah. Bersama sejumlah murid lainnya, Todd dan Neil pun berinisiatif untuk menghidupkan kembali “Dead Poets Society”.
Meski telah dirilis lebih dari 30 tahun silam, tetapi hingga kini “Dead Poets Society” masih menjadi salah satu film yang menarik untuk ditonton. Film bergenre coming-of-age ini menawarkan kita sudut pandang yang berbeda dalam memandang kehidupan, terutama di masa muda. Di sisi lain, film ini juga menunjukkan bahwa seringkali impian yang kita miliki berlawanan dengan ekspektasi orang-orang di sekitar kita.
“Blended” (2014)

Sepasang orang tua tunggal, Lauren dan Jim dipertemukan dalam sebuah kencan buta yang berakhir kacau. Tak disangka, mereka kemudian justru terjebak dalam liburan keluarga di Afrika bersama 2 anak laki-laki Lauren dan 3 anak perempuan Jim. Selama liburan itulah benih-benih cinta mulai tumbuh di antara Lauren dan Jim.
Meskipun bergenre romantic comedy, tetapi “Blended” juga banyak mengangkat isu seputar keluarga. Misalnya, hubungan antara orang tua dengan anak yang sedang puber, duka akibat kematian anggota keluarga yang dicintai, serta menerima hadirnya anggota keluarga baru.
“Whiplash” (2014)

Seorang mahasiswa baru bernama Andrew memiliki cita-cita menjadi jazz drummer hebat seperti sang idola, Buddy Rich. Ia bergabung dalam sebuah ansambel musik di bawah pimpinan Terence Fletcher.
Ternyata, Terence memiliki metode ajar yang sangat keras. Nggak jarang ia melakukan kekerasan fisik maupun verbal terhadap anak didiknya, nggak terkecuali Andrew. Walau begitu, Andrew bersikeras untuk membuktikan kepada Terence bahwa kemampuannya nggak bisa dipandang sebelah mata.
“Whiplash” adalah film yang cukup intens mengenai ambisi seseorang dalam meraih mimpinya, serta metode ajar yang kental dengan kekerasan yang masih sering terjadi di dunia pendidikan akademik maupun non-akademik. Karena film ini mengandung cukup banyak adegan kekerasan yang dapat membuat kamu merasa nggak nyaman, jadi kamu disarankan untuk berhati-hati jika ingin menontonnya, ya.
“Forrest Gump” (1994)

Saat masih kecil, Forrest Gump memiliki IQ rendah dan menyandang disabilitas fisik yang membuatnya harus memakai leg braces. Hal ini membuat dirinya sering menjadi bulan-bulanan teman sekolahnya. Namun, Forrest justru mendapati bahwa dirinya adalah seorang pelari yang cepat saat berusaha melarikan diri dari segerombolan anak yang hendak merisaknya.
Seiring berjalannya waktu, Forrest Gump beberapa kali banting setir dalam berkarir. Mulai dari tentara, atlet ping-pong, hingga pebisnis udang. Ia juga dipertemukan kembali dengan teman masa kecilnya, Jenny dan kemudian jatuh cinta padanya.
“Forrest Gump” dikenal sebagai salah satu film yang memiliki begitu banyak pesan mendalam. Beberapa di antaranya adalah melawan keterbatasan serta menghargai kehidupan.
“The Great Gatsby” (2013)

Setelah memendam mimpinya untuk menjadi seorang penulis, veteran Perang Dunia bernama Nick Carraway pindah ke sebuah pondok kecil di West Egg, New York. Di sana, ia bertemu dengan seorang pebisnis sukses bernama Jay Gatsby. Jay Gatsby mengundang Nick ke pesta yang diadakannya dan mereka mulai berteman dekat. Tak disangka, hal ini justru membuat Nick turut terlibat dalam kehidupan percintaan Gatsby yang rumit.
“The Great Gatsby” diadaptasi dari novel romance berjudul sama karya penulis kondang AS, F. Scott Fitzgerald. Film ini merepresentasikan “American dream” alias filosofi kehidupan ideal ala orang Amerika Serikat yang meliputi kesuksesan dalam hal karir maupun percintaan.
“Begin Again” (2013)

Dan Mulligan adalah seorang produser musik yang karirnya telah meredup karena kesulitan beradaptasi dengan tren musik masa kini. Ia tinggal seorang diri di New York sejak hubungannya dengan sang istri merenggang.
Suatu hari, Dan bertemu Gretta, gadis muda yang berambisi menjadi seorang musisi. Melihat adanya potensi dalam diri Gretta, Dan menawarkan untuk membantu gadis itu mewujudkan mimpinya. Seiring berjalannya waktu, Dan dan Gretta menyadari bahwa mereka memiliki visi-misi yang bertolak belakang, sehingga konflik pun tak dapat terelakkan di antara keduanya.
“Begin Again” menggambarkan tentang bagaimana ambisi serta perbedaan cara pandang dapat sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan. Namun, film ini juga menceritakan bagaimana memaafkan seseorang dan berdamai dengan masa lalu dapat mengubah hidup kita.
Nah, itu tadi 7 film yang pernah direkomendasikan oleh Seulgi “Red Velvet”. Menurut kamu, mana, nih yang paling menarik buat ditonton? Happy watching!
Kamu pengen sharing seputar film dan hiburan lainnya dengan sesama cewek keren dari seluruh Indonesia? Girls Beyond Circle adalah wadah yang tepat buat kamu! Yuk, klik di sini untuk bergabung!
No Comments