Rekomendasi Film Indonesia yang Bicara soal Hubungan Orang Tua dan Anak
Hai, para pencinta film! Tahu nggak, sih bahwa sebentar lagi sekuel dari film “Cek Toko Sebelah” bakal naik ke layar lebar? Film garapan sutradara Ernest Prakasa tersebut akan tayang di bioskop mulai tanggal 22 Desember 2022 nanti. Waduh, jadi nggak sabar, nih!
Berbeda dengan film pertamanya, “Cek Toko Sebelah 2” akan fokus pada lika-liku perjuangan si bungsu Erwin untuk melamar kekasihnya, Natalie. Masalahnya, keduanya dipisahkan oleh jurang kesenjangan sosial yang cukup dalam, sehingga ibu Natalie enggan memberikan restunya. Sementara itu, si sulung Yohan dan istrinya, Ayu semakin didesak untuk segera memiliki keturunan.
Dunia perfilman Indonesia memang cukup sering mengangkat isu seputar hubungan orang tua dengan anak. Sambil nungguin “Cek Toko Sebelah 2” tayang, kamu bisa ngepoin film-film bertema keluarga lainnya yang nggak kalah menarik. Apa saja kira-kira?
Miracle in Cell No. 7 (2022)
Dodo Rozak merupakan seorang pria dengan disabilitas intelektual yang bekerja sebagai penjual balon. Ia memiliki seorang anak perempuan yang masih SD bernama Kartika. Suatu hari, terjadi sebuah insiden yang berujung pada kematian Melati, putri tunggal politisi William Wibisono yang melibatkan Dodo. Ia pun dijebloskan ke penjara dan dijatuhi hukuman mati, sehingga harus terpisah dari Kartika.
Di penjara, Dodo tinggal satu sel dengan Japra, Zaki, Bewok, Gepeng, dan Bule. Awalnya, mereka membenci Dodo karena menganggap perbuatan kriminalnya sungguh bejat. Namun, Dodo yang lugu dan sangat berempati selalu menolong mereka. Ia bahkan menyelamatkan kepala lapas, Hendro Sanusi saat terjadi kebakaran hebat di penjara.
Sikap Dodo tersebut membuat semua orang meragukan kejahatan yang telah dilakukannya. Mereka pun mulai menyelundupkan Kartika ke penjara agar bisa bertemu Dodo, serta membantunya membuktikan diri nggak bersalah di pengadilan. Namun, suatu hari, Dodo dihadapkan dengan pilihan yang sulit: membela diri di pengadilan atau melindungi putri tercintanya.
Trigger warning: film ini mengandung adegan kekerasan.
Ngeri-ngeri Sedap (2022)
Pak Domu dan Mak Domu merupakan sepasang suami-istri asal Toba, Sumatra Utara. Keduanya memiliki empat orang anak, yaitu Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat. Sarma tinggal bersama kedua orang tuanya, sedangkan ketiga saudaranya merantau dan sudah lama nggak mau pulang karena Pak Domu selalu menentang jalan hidup mereka.
Si sulung, Domu hendak menikah dengan perempuan Sunda. Pak Domu menentangnya karena baginya anak sulung harusnya menikah dengan sesama orang Batak agar tahu adat. Gabe, si anak ketiga, adalah sarjana hukum, tetapi malah menjadi pelawak yang menurut Pak Domu adalah profesi yang nggak jelas. Sementara si bungsu, Sahat seharusnya pulang kampung setelah menyelesaikan kuliahnya. Sebab, menurut adat Batak, seharusnya ia mengurus Pak Domu dan Mak Domu karena nantinya ia yang akan mewarisi rumah keduanya sebagai anak laki-laki terakhir. Namun, Sahat justru memilih untuk tinggal dengan seorang pria tua sebatang kara bernama Pak Pomo di Yogyakarta.
Akhirnya, Pak Domu dan Mak Domu memutuskan untuk pura-pura akan bercerai. Akal-akalan mereka tersebut berhasil membawa Domu, Gabe, dan Sahat pulang ke kampung halaman. Namun, sikap kolot dan keras kepala Pak Domu justru menimbulkan semakin banyak masalah. Hingga suatu hari, Mak Domu menyatakan ingin benar-benar berpisah dengan Pak Domu.
Gara-gara Warisan (2022)
Tiga bersaudara bernama Adam, Laras, dan Dicky memperebutkan warisan berupa guest house milik sang ayah, Dahlan. Adam yang sudah berkeluarga butuh uang untuk biaya sekolah sang anak. Laras membutuhkan banyak dana untuk panti jomponya. Sementara Dicky adalah anak kesayangan Dahlan yang selalu membuat kedua kakaknya merasa iri.
Dahlan pun memutuskan untuk membuat sayembara untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan warisan itu. Perseteruan di antara Adam, Laras, dan Dicky pun semakin memanas. Perlahan-lahan, konflik dan dendam dari masa lalu yang membuat ketiga tak pernah akur pun terkuak.
Ali & Ratu-ratu Queens (2021)
Saat Ali masih kecil, sang ibu yang bernama Mia meninggalkannya untuk mengejar cita-citanya di Kota New York, Amerika Serikat. Ali pun menghabiskan masa kecil dan remajanya berdua saja dengan sang ayah. Setelah kepergian ayahnya, Ali berniat mencari ibunya di AS meski berbekal informasi yang sangat minim.
Namun, betapa terpukulnya Ali ketika mendapati Mia telah memiliki keluarga baru di Queens, New York. Ali berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Mia selama ini. Keduanya lantas berusaha menghidupkan kembali hubungan antara ibu dan anak yang telah lama terputus. Selama berada di Queens, Ali tinggal bersama segerombol ibu-ibu asal Indonesia: Ance, Party, Biyah, dan Chinta. Awalnya, mereka menerima Ali karena butuh uang untuk bisnis restoran yang sedang mereka rintis. Tetapi, Ali justru menemukan figur ibu dalam diri keempat perempuan tersebut.
Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2019)
Angkasa, Aurora, dan Awan adalah tiga orang bersaudara yang selalu diperlakukan nggak adil oleh sang ayah. Si sulung, Angkasa selalu dituntut untuk sempurna dan bisa menjadi pelindung bagi adik-adiknya. Si tengah, Aurora selalu diabaikan dan hidup di bawah bayang-bayang kedua saudaranya. Sementara si bungsu, Awan selalu dikekang dan menerima perlakuan overprotektif dari ayahnya.
Pola asuh tersebut lambat-laun menimbulkan berbagai macam konflik. Kekasih Angkasa ingin mengakhiri hubungan karena merasa nggak pernah diprioritaskan. Aurora diam-diam mendaftar S2 di London untuk kabur dari rumahnya. Sementara Awan untuk pertama kalinya jatuh cinta dengan seorang laki-laki berjiwa bebas, Kale. Keretakan dalam keluarga kecil mereka pun tak terelakkan. Hingga akhirnya, terkuak sebuah rahasia yang sudah lama disembunyikan oleh kedua orang tua mereka.
27 Steps of May (2019)
Saat masih SMP, May menjadi korban pemerkosaan berkelompok (gang rape). Ia mengalami trauma hebat yang membuatnya mengurung diri serta tak mau berbicara dengan siapa pun, termasuk ayahnya sendiri. Setiap kali merasa terancam, May akan melampiaskannya dengan melakukan self harm.
Ternyata, kejadian yang menimpa May juga meninggalkan luka dalam diri sang ayah. Ia dirundung perasaan bersalah karena merasa gagal melindungi putri semata wayangnya. Ia lantas bekerja sebagai petinju bayaran untuk mencari uang sekaligus melampiaskan emosinya.
Trigger warning: film ini mengandung adegan pemerkosaan, kekerasan, dan self harm.
Keluarga Cemara (2018)
Euis dan Cemara adalah dua bersaudari yang berasal dari sebuah keluarga kaya. Suatu hari, mereka mendapati bahwa Abah telah ditipu oleh saudaranya sendiri. Dalam sekejap, seluruh harta mereka ludes begitu saja. Keluarga kecil ini pun nggak punya pilihan selain meninggalkan ibukota dan pindah ke rumah peninggalan orang tua Abah di sebuah desa di Kabupaten Bogor.
Kehidupan baru dalam keterbatasan finansial bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Masalah demi masalah datang silih berganti. Mulai dari Abah yang mengalami kecelakaan kerja hingga patah tulang, hingga Emak yang hamil lagi di saat perekonomian keluarga sedang kurang stabil. Namun, dalam situasi yang serba sulit, Abah, Emak, Euis, dan Cemara justru menemukan arti keluarga yang sesungguhnya.
Susah Sinyal (2017)
Ellen adalah seorang ibu tunggal yang berprofesi sebagai pengacara sukses. Kesibukannya tersebut membuatnya nggak dekat dengan Kiara, anak semata wayangnya. Suatu hari, nenek Kiara meninggal dunia akibat serangan jantung. Hal ini membuatnya sangat terpukul, sebab beliau adalah satu-satunya orang yang dekat dengan Kiara.
Kepergian sang nenek membuat Ellen mau tak mau harus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Kiara. Keduanya memutuskan untuk berlibur ke Sumba dan menemukan kembali ikatan ibu dan anak yang telah lama hilang. Namun, masalah terjadi ketika mereka kembali ke Jakarta. Ellen yang tengah disibukkan dengan sebuah kasus gagal menepati janjinya untuk menonton audisi pencarian bakat yang Kiara ikuti.
Cek Toko Sebelah (2016)
Koh Afuk adalah seorang pemilik toko kelontong legendaris yang telah berdiri selama belasan tahun. Ia memiliki dua orang anak laki-laki, Yohan dan Erwin. Namun, ia selalu menganakemaskan Erwin yang dianggap lebih sukses karena bekerja kantoran. Sementara Yohan bekerja sebagai fotografer freelance yang penghasilannya nggak menentu.
Kesehatan Koh Afuk yang semakin memburuk membuat dirinya memutuskan untuk mewariskan toko kelontongnya pada Erwin. Tentu saja keputusan ini membuat Yohan merasa tersinggung. Erwin sendiri sebenarnya enggan menerima tawaran itu lantaran sudah nyaman bekerja di perusahaan korporat. Perubahan karier Erwin yang drastis tersebut juga menjadi ujian bagi hubungannya dengan sang kekasih, Natalie.
Lovely Man (2011)
Seorang gadis pesantren bernama Cahaya nekat pergi ke Jakarta sendirian untuk mencari ayahnya yang sudah lama tak pulang kampung. Namun, betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa sang ayah, Syaiful selama ini mencari nafkah sebagai pekerja seks transpuan.
Semalaman suntuk, Cahaya mengikuti Syaiful mengadu nasib di tengah kerasnya ibukota. Malam itu pula, Cahaya melihat sendiri realita yang harus dihadapi sang ayah hingga memutuskan untuk melakukan profesi yang menurutnya tak lazim tersebut. Meski Syaiful selalu bersikap sinis pada Cahaya, tetapi keduanya berusaha menyatukan kembali ikatan keluarga yang telah lama terputus.
Trigger warning: film ini mengandung adegan pemerkosaan dan kekerasan.
Itu tadi 10 film Indonesia yang mengangkat tema soal hubungan antara orang tua dan anak. Nggak cuma menghibur, film-film tersebut juga membawa pesan mendalam mengenai keluarga. Selamat menonton!
Kalau kamu pengen sharing lebih banyak soal film dan keluarga, yuk gabung dengan Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk join, ya, girls!
Comments
(0 comments)