gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Siap Membangun Healthy Relationship? Kenali Pertanda Kamu Punya Secure Attachment Style!

Written by Angela Ranitta

Belakangan ini, pembahasan seputar toxic relationship memang semakin populer. Kesadaran masyarakat mengenai bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran dan pernikahan jadi semakin tinggi. Meski begitu, nggak sedikit orang yang jadi bertanya-tanya, ”Hubungan yang sehat itu seperti apa, sih? Kok kayaknya sekarang semua hal dibilang red flag?” 

Relasi yang sehat didefinisikan sebagai hubungan yang dijalani dengan kejujuran, kepercayaan, serta komunikasi yang terbuka antara setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Hubungan yang sehat juga ditandai dengan adanya rasa saling menghargai satu sama lain.

Selain itu, baik kamu atau pasanganmu bersikap suportif terhadap satu sama lain, serta nggak ada keinginan untuk saling mengontrol. Kamu memandang pasanganmu sebagai manusia yang utuh, yang berhak membuat keputusannya sendiri, dan begitu pula sebaliknya. 

Baca juga: Sering Meragukan Pasangan? Kenali Gejala Relationship OCD Di Bawah Ini!

Mengenal Jenis-jenis Attachment Style

Hubungan yang sehat dapat dibangun ketika kamu sudah memiliki gaya keterikatan yang secure. Dalam psikologi, gaya keterikatan (attachment style) dibagi ke dalam 4 jenis: secure, anxious, avoidant, dan disorganized.

Anxious Attachment Style

Seseorang dengan anxious attachment style selalu merasa cemas, rendah diri, dan haus validasi dari orang lain. Mereka memiliki ketakutan yang besar akan ditinggalkan atau diabaikan. Ketika menjalin hubungan, mereka cenderung bersikap dependen, serta kerap meragukan kasih sayang pasangan terhadap dirinya. 

Baca juga: Mengenal Anxious Attachment Style yang Bikin Kamu Haus Validasi Pasangan

Avoidant Attachment Style

Avoidant attachment style identik dengan perilaku emotionally unavailable, alias ketidakmampuan menjalin kedekatan secara emosional dengan orang lain. Orang-orang dengan gaya keterikatan ini susah banget terbuka dengan orang lain. Ketika menjalin hubungan, mereka cenderung menghindari intimasi dengan pasangan, karena takut dianggap lemah atau dikhianati.

Baca juga: Merasa Emotionally Unavailable? Bisa Jadi Kamu Punya Avoidant Attachment Style!

Disorganized Attachment Style

Disorganized attachment style ditandai dengan adanya ketakutan berkomitmen. Orang dengan gaya keterikatan ini mendambakan sebuah relasi yang romantis dan intim. Namun, mereka kerap merasa nggak pantas dicintai dan nggak siap menjalin hubungan dengan orang lain. Ketika menjalin hubungan pun mereka cenderung bersikap bossy dan seolah-olah ingin mengendalikan alur relasi tersebut. Gaya keterikatan ini juga sering disebut sebagai fearful-avoidant.

Baca juga: Pengen Pacaran Tapi Takut Berkomitmen? Bisa Jadi Kamu Punya Fearful-Avoidant Attachment Style

Secure Attachment Style

Secure attachment style merupakan gaya keterikatan yang paling sehat di antara keempatnya. Gaya keterikatan ini membuat seseorang merasa aman dan nyaman berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka juga memiliki nilai diri yang tinggi dan mampu menghargai dirinya sendiri. Karenanya, seseorang dengan secure attachment style mampu menjalin hubungan yang sehat dan berkomitmen. 

Attachment Style dan Dampaknya terhadap Hubungan

Jika kamu memiliki gaya keterikatan anxious, avoidant, atau disorganized, maka kamu sangat rawan terjebak dalam toxic relationship. Namun, kamu nggak perlu khawatir, sebab gaya keterikatan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa cara untuk mengubah gaya keterikatan agar jadi lebih secure, yaitu:

  • Menghargai dan mencintai diri sendiri
  • Membangun lingkungan yang suportif, aman, dan penuh kasih sayang
  • Menetapkan boundaries yang tegas saat berinteraksi dengan orang lain
  • Memberi validasi terhadap setiap perasaan yang dimiliki 
  • Berkonsultasi dengan tenaga profesional (psikolog atau psikiater) 

Sebaliknya, gaya keterikatan yang secure juga bisa berubah jadi anxious, avoidant, atau disorganized style. Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pengalaman traumatis. Misalnya, menjadi korban perselingkuhan, ditinggalkan begitu saja oleh orang terdekat, masuk ke dalam lingkungan yang kurang aman, mengalami kekerasan, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Apa Itu Inner Child dan Mengapa Bisa Terluka?

Ciri-ciri Secure Attachment Style

Orang yang pernah mengalami kekerasan atau berada di lingkungan yang kurang aman memang memiliki kecenderungan untuk menormalisasi red flag dalam hubungan. Pertanyaan yang selanjutnya muncul adalah, ”Apa tandanya seseorang memiliki secure attachment style?” Hal ini sering banget ditanyakan terlebih jika kamu sedang dalam proses memulihkan diri dari trauma dan memperbaiki attachment style

Berikut adalah sejumlah pertanda kamu sudah memiliki secure attachment style:

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Luka Inner Child, Penyebab, dan Cara Menyembuhkannya

Percaya Diri

Seseorang dengan secure attachment style mampu menerima dirinya sendiri dengan apa adanya. Karena itu, biasanya mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan diri membuatmu merasa lebih berdaya, sehingga tak mudah bergantung pada orang lain. Selain itu, kamu nggak akan membiarkan penilaian orang lain terhadapmu menjadi tolak ukur dari harga dirimu.

Percaya terhadap Orang Lain

Secure attachment style juga memengaruhi kepercayaanmu terhadap orang lain. Rasa percaya ini bikin kamu senantiasa merasa aman dan nyaman dengan keberadaan mereka. Karenanya, kamu nggak takut untuk bersikap terbuka, serta menunjukkan dirimu secara apa adanya. Kamu juga nggak ragu untuk meminta pertolongan terhadap orang lain.

Berempati terhadap Orang Lain

Secure attachment style juga dapat membentukmu menjadi sosok yang berempati. Kamu adalah pendengar yang baik, yang bisa memahami orang-orang di sekitarmu dengan mudah. Empati juga membuatmu lebih suportif terhadap orang lain. Maka dari itu, orang-orang pun senantiasa merasa aman dan nyaman berada di dekatmu.

Bersikap Asertif dan Menghargai Boundaries 

Meskipun percaya dan berempati dengan orang lain, bukan berarti kamu jadi naif atau plin-plan. Secure attachment style bikin kamu mampu bersikap asertif terhadap orang lain. Kamu punya pendirian yang kuat, sehingga nggak mudah digoyahkan oleh orang lain. 

Selain itu, kamu sangat menghargai boundaries, baik milikmu sendiri atau orang lain. Kamu nggak takut untuk mengatakan tidak terhadap sesuatu atau seseorang yang membuatmu merasa kurang nyaman. Kamu juga memiliki kemampuan mengatasi konflik yang baik karenanya.

Menerima Masukan dari Orang Lain secara Terbuka

Secure attachment style juga sangat memengaruhi responsmu terhadap masukan dari orang lain. Saat kamu merasa secure, kamu dapat menerima kritik dan saran dari orang lain secara terbuka. Kamu nggak mudah merasa takut, minder, ataupun putus asa. Kamu justru bisa menjadikan masukan tersebut sebagai bahan refleksi dan motivasi untuk memperbaiki diri.

Mampu Mengelola Stres dengan Baik

Seseorang dengan secure attachment style mampu mengelola stres dengan baik. Kamu relatif tenang dan rasional saat menghadapi masalah. Kemampuan mengelola stres ini juga bikin kamu nggak takut untuk meminta pertolongan saat mendapatkan masalah.

Berani Menghadapi Tantangan

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang aman cenderung lebih menikmati aktivitas fisik. Mereka punya tingkat kekhawatiran yang rendah terhadap risiko terluka. Umumnya, orang dengan secure attachment style nggak takut untuk menghadapi tantangan. Kamu selalu siap mencoba hal baru, serta menghadapi risiko yang besar sekalipun.

Memiliki Kemampuan Bersosialisasi yang Baik

Secure attachment style punya pengaruh yang sangat positif terhadap kemampuan bersosialisasi. Sebab, kamu merasa aman dan nyaman dengan orang-orang di sekitarmu. Tak sulit bagimu untuk bergaul dan menjalin relasi dengan mereka. Karena itu, nggak heran kalau secure attachment style bikin kamu mudah disukai oleh orang lain.

Tidak Takut Mengekspresikan Diri di Hadapan Orang Lain

Seseorang dengan secure attachment style nggak takut untuk terlihat vulnerable di hadapan orang lain. Kamu mampu mengekspresikan dirimu dengan jujur dan bebas. Selain itu, kamu dapat mengidentifikasi dan memberikan validasi terhadap perasaanmu sendiri.

Secure attachment style juga bikin kamu lebih berani untuk mengungkapkan kepedulian terhadap orang lain. Kamu nggak ragu untuk menunjukkan kasih sayang terhadap orang-orang terdekatmu, serta memastikan mereka selalu merasa berharga dan dicintai.

Tidak Takut Menjalin Hubungan Dekat dengan Orang Lain

Tentunya, gaya keterikatan yang secure bikin kamu berani menjalin hubungan yang dekat atau intim dengan orang lain. Kamu merasa aman, percaya, serta dapat berkomunikasi secara terbuka dengan mereka. Kamu juga dapat menunjukkan rasa cinta maupun respect terhadap mereka. 

Itulah sebabnya secure attachment style identik dengan relasi yang sehat. Nggak cuma berlaku dalam percintaan, tetapi juga hubungan keluarga, pertemanan, rekan kerja, dan sebagainya.

Baca juga: Rekomendasi Buku yang Bahas Trauma Masa Kecil

Itulah serba-serbi seputar attachment style dan pertanda kamu punya gaya keterikatan yang secure. Belum ada kata terlambat untuk memperbaiki diri dan memulihkan trauma masa lalu demi membentuk secure attachment style. Kuncinya adalah tekad yang kuat untuk berubah, serta keberanian untuk meminta pertolongan terhadap orang lain. Remember, you are loved and you deserve to be happy! 

Butuh safe place buat sharing seputar relationship dan kesehatan mental? Yuk, gabung ke Girls Beyond Circle! Girls Beyond Circle adalah wadah yang tepat buat cewek-cewek keren kayak kamu yang pengen level up bareng. Klik di sini untuk join, ya!