Jangan Pasrah Dulu, Ini 4 Langkah untuk Hadapi Layoff!

Written by Zefanya Pardede

13 Feb 2023

Memasuki awal 2023, marak kembali perbincangan mengenai perusahaan-perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau layoff terhadap karyawan-karyawannya. Selama 2022, tidak sedikit pekerja yang mengalami hal ini. Dilansir dari CNN Indonesia, data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa terdapat 25.114 orang di Indonesia yang di-layoff pada tahun tersebut.

Fenomena ini membawa segunung masalah bagi karyawan-karyawan yang terdampak. Mulai dari masalah keluarga, stres, hingga kemiskinan karena hilangya penghasilan tetap––pemutusan kerja dapat membuat seseorang kebingungan mencari uang.

Terkena badai pemutusan karyawan tentu bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Jika kamu korban layoff, ini langkah-langkah yang bisa diambil untuk bangkit kembali!

Tetap Tenang dan Refleksi Diri

Pemutusan kerja bisa memicu rasa panik, shock, dan ketidakstabilan emosi. Perubahan emosi yang terjadi secara mendadak dan intensif dapat mengakibatkan gangguan-gangguan mental tertentu. Sebaiknya, izinkan diri untuk duduk, tarik napas, dan tenangkan diri terlebih dahulu.

Masa ini juga menjadi waktu yang tepat untuk refleksi diri. Beberapa alasan dapat memicu terjadinya layoff. Sebuah perusahaan dapat melakukan layoff karena adanya kendala finansial sehingga pemberhentian kontrak kerja dijadikan solusi cepat untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan, seperti biaya gaji. Akan tetapi, layoff juga bisa terjadi karena kesalahan karyawan, pelanggaran kontrak kerja, atau performa karyawan yang dinilai buruk. Perusahaan pun harus berujung pada pemutusan kontrak kerja karena hal-hal ini.

Kesalahan adalah pembelajaran. Mari bercermin dan berupaya untuk memperbaiki diri di masa depan!

Pahami Hak dan Kewajiban Karyawan

Sebelum mengambil langkah lebih lanjut, pastikan seluruh hakmu terpenuhi oleh perusahaan. Hak-hak ini berupa gaji karyawan, pesangon, uang penggantian hak, dan kompensasi lainnya. Periksa kembali paycheck terakhir yang diterima. Pastikan bahwa setiap nominal yang sudah disepakati telah dibayar secara lunas, tanpa kekurangan jumlah apa pun.

Kemudian, minta surat laid-off dari pihak HR. Surat ini berfungsi untuk melindungimu dari tuduhan atau ancaman dari perusahaan ketika keluar. Selain itu, surat ini juga bisa digunakan untuk melamar ke perusahaan lain. Adanya surat laid-off menjadi pendukung alasan kamu berhenti dari suatu pekerjaan dan rekomendasi untuk pindah ke perusahaan lain.

Susun Rencana Keuangan

Employment gap kemungkinan besar akan terjadi setelah layoff. Employment gap merupakan periode waktu seseorang tanpa pekerjaan sama sekali. Selama durasi ini, kamu bisa saja dihadapkan dengan masalah-masalah keuangan.

Merancang rencana keuangan yang terperinci dapat menanggulangi terjadinya krisis keuangan. Mulailah membuat daftar prioritas dan lakukan penghematan biaya. Tentukan juga kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek serta target pengeluaran rata-rata. Bila dilakukan dengan benar, kamu pasti mampu melalui masa ini.

Jangan Berhenti Maju

Kamu boleh merasa stuck, tetapi jangan lupa untuk berdiri dan terus melangkah maju. Terkena layoff bukan berarti kamu harus angkat tangan dan pasrah. Mulai cari informasi lowongan pekerjaan agar bisa keluar dari masa pengangguran. Jika kamu tidak lagi ingin bekerja di perusahaan dan tertarik untuk menjadi pengusaha, kumpulkan ide-ide menarik yang bisa dijadikan bisnis. Singkatnya, optimalkan semua kemampuan yang kamu miliki dan jangan putus asa.

Itulah beberapa langkah untuk menghadapi layoff. Layoff memang sebuah tantangan, tapi jangan lupa untuk terus semangat, ya!

Kalau kamu ingin tahu tips lainnya tentang cara menghadapi layoff dan mencari support group yang bisa membantu, Girls Beyond Circle solusinya! Klik di sini untuk bergabung.