gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Hari Valentine Bisa Memicu Depresi? Intip 5 Langkah untuk Mengatasinya!

Written by Zefanya Pardede

Bagi sebagian besar orang, Hari Valentine merupakan hari yang diasosiasikan dengan perayaan yang penuh cinta dan kasih. Orang-orang nampak diwarnai dengan kebahagiaan dan asyik meluangkan waktu dengan pasangan. Namun, tidak semua orang merasakan hal yang serupa. Faktanya, Hari Valentine justru membawa depresi bagi beberapa individu.

Melansir Bustle, ahli terapi keluarga dan pasangan Danielle Massi menjelaskan bahwa perasaan negatif dan depresi yang tumbuh di Hari Valentine bisa terjadi ketika seseorang membandingkan dirinya dengan orang-orang yang sudah berpasangan. Selain itu, Hari Valentine juga berpotensi untuk memunculkan kenangan-kenangan pahit, seperti hubungan yang putus, perceraian, kedukaan, dan bahkan trauma. 

Kalau kamu salah satu dari mereka yang merasa sedih atau depresi di Hari Valentine ini, berikut 5 langkah ampuh untuk mengatasinya!

Baca juga: Romantis atau Manipulatif? Yuk, Kenalan dengan Love Bombing!

Akui Apa yang Kamu Rasakan

Jujur dengan diri sendiri adalah langkah awal untuk menghadapi depresi di Hari Valentine. Mulailah dengan mengakui segala emosi negatif yang kamu rasakan. Mengakui perasaan dapat membantumu mencari tahu akar masalah dari perasaan tersebut dan membawa kelegaan.

Tidak hanya itu, memahami emosi juga memberi solusi dalam pencarian metode yang tepat untuk menghadapi depresi atau kesedihanmu. Oleh karena itu, stop membohongi diri dan akui apa yang sedang dirasakan.

Baca juga: Siap Membangun Healthy Relationship? Kenali Pertanda Kamu Punya Secure Attachment Style!

Luangkan Waktu dengan Teman atau Keluarga

Kamu tidak harus menghabiskan Hari Valentine sendirian. Jika kamu merasa kesepian, ajak teman atau keluarga berkumpul dan luangkan waktumu bersama orang-orang terdekat. Ceritakan perasaanmu kepada mereka. Saat ini bisa digunakan untuk mempererat hubunganmu dengan mereka dan meningkatkan komunikasi. Keberadaan orang terdekat dapat meningkatkan mood dan pikiran. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian—masih banyak orang yang peduli dan menyayangimu!

Baca juga: Sering Meragukan Pasangan? Kenali Gejala Relationship OCD Di Bawah Ini!

Berbagi Kasih Sayang

Hari Valentine merupakan waktu yang tepat untuk berbagi kasih sayang dan kepedulian dengan sekitar. Mendukung orang-orang terdekat dan memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan merupakan beberapa cara untuk berbagi kasih sayang. Riset oleh University of Massachusetts Medical School membuktikan bahwa melakukan kebaikan bermanfaat dalam pembentukan pribadi yang lebih sehat secara emosional. Jangan lupa untuk terus berbuat baik karena kasih sayang yang kamu berikan akan kembali kepadamu!

Baca juga: Kenalan sama Crab Mentality yang Bikin Kamu Sering Iri dengan Kesuksesan Orang Lain

Belajar Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri menjadi kunci penting dalam menjaga kestabilan mental. Seseorang yang menyayangi dirinya akan menjadi lebih bahagia, percaya diri, produktif, dan mudah beradaptasi. Kamu bisa memulai hal ini dengan menerima kekurangan yang kamu miliki. Pahami self-worth-mu dan bangun kepercayaan diri. Perlakukan diri dengan baik, rangkul hati dan pikiranmu, serta jangan berhenti untuk memelihara hubungan yang harmonis dengan diri sendiri.

Baca juga: Lagu-lagu tentang Self Love yang Bisa Membangun Kepercayaan Dirimu Lagi

Cari Bantuan Profesional

Apabila kondisimu sudah mencapai titik yang sangat buruk, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ambil waktu untuk melakukan konsultasi psikologis atau pergi ke terapi. Bantuan dari seorang ahli dapat memberi jawaban dan solusi yang tepat terkait apa yang sedang kamu alami. Cek layanan kesehatan mental yang tepat bagimu di sini.

Baca juga: 5 Rekomendasi Layanan Psikolog Mudah dan Murah di Indonesia

Itulah langkah-langkah yang bisa kamu ambil ketika Hari Valentine memicu depresi!

Masa depresi merupakan tantangan yang berat, apalagi kalau harus dihadapi saat Hari Valentine. Akan tetapi, kamu tidak harus melaluinya sendiri. Di Girls Beyond Circle, ada banyak orang yang bersedia memberimu dukungan! Klik di sini untuk bergabung.