Fresh Graduate dan Mau Negosiasi Gaji? Ikuti 5 Langkah Ini!
Siapa bilang fresh graduate nggak boleh negosiasi gaji? Banyak orang mengira bahwa fresh graduate adalah orang-orang yang nggak berpengalaman dalam dunia profesional dan nggak disarankan untuk mengharapkan gaji yang lebih tinggi daripada apa yang sudah disediakan.
Ini nggak benar, ya, girls. Semua orang, terlepas dari pengalaman dan latar belakang pendidikannya, berhak untuk melakukan negosiasi gaji. Negosiasi gaji merupakan suatu hal yang normal dan banyak dilakukan oleh orang-orang saat proses recruitment.
Akan tetapi, di mana pun kamu melamar, negosiasi gaji pastinya tricky dan butuh strategi tertentu. Kalau kamu fresh graduate dan bingung cara negosiasi gaji, ini 5 langkah mudah yang bisa diikuti!
Baca juga: Ikuti 7 Tips Pintar Ini untuk Ubah Pengalaman Magang Jadi Full-Time, Fresh Graduate Harus Tahu!
Lakukan Riset Gaji
Langkah terbaik sebelum memulai rencana negosiasi gaji adalah mengedukasi diri tentang estimasi gaji yang ditawarkan posisi yang kamu inginkan. Riset bisa kamu lakukan online atau dengan bertanya-tanya kepada orang-orang yang bekerja di posisi tersebut. Perhatikan juga posisi-posisi yang lagi in-demand. Meskipun kamu fresh graduate, kamu bisa bernegosiasi dengan lebih pede kalau posisi tersebut sedang banyak demand.
Baca juga: 10 Perusahaan Indonesia yang Diminati Fresh Graduate, Adakah Incaranmu?
Buat Budgeting
Untuk mengetahui lebih pasti tentang gaji yang cocok, buatlah budgeting dengan menuliskan pengeluaran-pengeluaran primermu, seperti transportasi, harga kost, biaya makan, dan biaya hidup lainnya. Hitung rata-rata pengeluaran per bulanmu dan sesuaikan dengan estimasi gaji yang telah diriset. Budget ini bisa dijadikan pertimbangan bagi recruiter saat berdiskusi tentang gaji.
Baca juga: Fresh Graduate, Ini Cara Supaya CV Kamu Nggak Kosong Melompong dan Dilirik Perusahaan!
Hindari Negosiasi di Awal Recruitment
Negosiasi gaji yang dilakukan di awal recruitment bisa memberikan kesan yang negatif di mata recruiter, khususnya buat kamu yang fresh graduate. Ini mampu merusak first impression-mu dan membuat kamu justru kehilangan kesempatan kerja! Mulailah bernegosiasi di akhir recruitment atau ketika recruiter membuka topik ekspektasi gaji. Ketika diskusi sudah dibuka, ingat untuk selalu bersikap sopan dan terbuka, tetapi juga tegas dengan kebutuhanmu.
Baca juga: Jobseekers Wajib Baca: Ini 5 Tanda Gagal Wawancara Kerja dan Cara Menghadapinya!
Sebutkan Angka yang Pasti
Saat negosiasi gaji, hindari penyebutan range atau kisaran gaji. Katakanlah jumlah gaji yang pasti, seperti Rp5.500.000. Kalau kamu menyebutkan range-nya, seperti Rp4.000.000–6.000.000, recruiter bisa saja mengambil pilihan yang paling rendah, loh. Namun, jika kamu tetap ingin memberikan range tertentu karena bingung memperkirakan angka yang pasti, kamu bisa berikan range dengan angka yang di atas estimasi gaji terendah.
Sebagai contohnya, estimasi rata-rata gaji di posisimu adalah Rp5.000.000. Kamu bisa memberikan range Rp5.500.00–7.000.000. Dengan ini, jika recruiter ingin memberimu gaji minimum, gaji yang kamu dapat nggak akan mencapai angka yang di bawah estimasi rata-rata gaji.
Baca juga: Ada 3 Tahap Interview Kerja, Ini Caranya Agar Kamu Bisa Lolos Seleksi!
Jangan Takut untuk Berargumen
Kesalahan umum yang sering terjadi di kalangan fresh graduate saat bernegosiasi gaji adalah menerima tawaran gaji pertama. Akan tetapi, kamu juga harus mempunyai keberanian dan integritas untuk mengakui bahwa pengalaman dan keterampilanmu layak mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Kalau kamu memiliki alasan-alasan yang kuat untuk terus bernegosiasi, jangan takut untuk berargumen!
Baca juga: 4 Langkah Mudah untuk Membangun Personal Branding Agar Karier Berkembang
Itu dia 5 langkah untuk negosiasi gaji bagi para fresh graduate. Semoga lancar, ya!
Kamu fresh graduate dan mau tahu tips-tips lain soal pencarian kerja? Yuk, bergabung Girls Beyond Circle sekarang! Klik di sini untuk bergabung.