gagal menampilkan data

Article

Hindari 5 Kesalahan Ini Supaya Profil LinkedIn Bagus dan Menarik Recruiter!

Written by Zefanya Pardede

LinkedIn adalah platform yang esensial di kalangan jobseekers dan mahasiswa. Meskipun LinkedIn tergolong sebagai media sosial, jejaring ini bersifat profesional dan menargetkan karyawan serta perusahaan.

LinkedIn digunakan untuk networking, mencari lowongan kerja, dan berkolaborasi. Baik untuk LinkedIn mahasiswa, fresh graduate, atau karyawan, ini adalah 5 kesalahan pembuatan profil LinkedIn yang perlu diketahui!

Baca juga: Cari Tahu Contoh Portofolio Kerja dan Kerangkanya!

Menggunakan Foto Selfie atau Pas Foto

Profil LinkedIn merepresentasikan dirimu di hadapan recruiters, anggota perusahaan, dan partner kerja. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memiliki foto profil LinkedIn yang profesional.

Gunakan foto diri sendiri sebagai foto profil LinkedIn, bukan animasi, gambar orang lain, atau foto pemandangan. Adanya foto diri sendiri juga akan membuat profil LinkedIn kamu terlihat lebih valid, apalagi LinkedIn mahasiswa.

Hindari penggunaan foto selfie karena akan terkesan terlalu kasual dan tidak profesional. Jangan gunakan pas foto juga karena itu membuat dirimu terlihat kaku pada profil LinkedIn. Untuk itu, kamu bisa menggunakan headshot business casual yang terlihat nyaman tapi mampu memberikan hawa profesional.

Supaya foto profil LinkedIn bagus, pastikan wajah terlihat jelas dan bagian kepala tidak terpotong. Latar belakang foto profil LinkedIn juga sebaiknya sederhana dan tidak terlalu heboh supaya wajah terlihat makin jelas. Kamu bisa menggunakan baju formal ataupun business casual yang rapi dan sopan.

Baca juga: 5 Tips Cara Membuat CV Lamaran Kerja, Wajib Dibaca Fresh Graduate!

Menulis Ringkasan Tanpa Menyebutkan Minat dan Kelebihan

Jangan sampai bagian ringkasan (summary) dalam profil LinkedIn kamu kosong. Ringkasan juga merupakan first impression kamu yang menjelaskan siapa dirimu secara singkat. Jadi, pastikan bahwa ringkasan profil LinkedIn bagus.

Kamu bisa mengisi ringkasan profil LinkedIn dengan menuliskan minatmu, kelebihan atau keahlian yang dimiliki, dan apa yang sedang kamu cari. Jangan hanya sekadar menuliskan pengalaman kerja, ya!

Supaya lebih menonjol, kamu bisa menambahkan unsur storytelling ke dalam ringkasan profil LinkedIn. Ceritakan secara ringkas perjalanan, ketertarikan, dan tujuanmu untuk bekerja. Kamu juga bisa memasukkan nilai-nilai hidup atau motto yang kamu pegang.

Supaya lebih jelas, kamu bisa perhatikan contoh ringkasan profil LinkedIn ini:

Saya menggunakan setiap kesempatan untuk berinovasi. Sebagai seorang yang adaptif, tangguh, dan kreatif, saya tengah mendalami studi Graphic Design di Universitas X dan sedang menempuh semester 5.

Untuk terus berinovasi dan menciptakan karya-karya baru, saya secara rutin mengikuti beragam kolaborasi dan project seni selama kurang lebih tiga tahun berkuliah. Kini, saya secara aktif mencari kesempatan baru untuk terus menyalurkan kreativitas dan berupaya untuk menjadi Graphic Designer profesional.

Baca juga: Mau CV Tanpa Pengalaman Tetap Keren? Ketahui 5 Langkah Ini!

Portofolio yang Ditampilkan Tidak Lengkap

Ada baiknya kamu menampilkan portofolio kerjamu di halaman profil LinkedIn. Portofolio mampu membuktikan bahwa kualitas hasil kerjamu bagus dan membuat pengalaman-pengalaman yang kamu sebut lebih valid di mata recruiters.

Portofolio kerja bisa kamu unggah pada bagian “Featured” yang ada di bawah bagian ringkasan profil LinkedIn kamu. Tambahkan sedikit keterangan berupa perkenalan diri dan tujuan melampirkan portofolio sebelum attachment file portofolio kamu.

Portofolio yang lengkap sangat penting untuk mempercantik profil LinkedIn. Kalau kamu masih kebingungan soal cara membuat portofolio kerja yang baik dan benar, cari tahu kerangka dan cara membuat portofolio!

Baca juga: Dari Google Internship hingga Nesternship, Ada 5 Program Magang yang Bisa Diikuti!

Tidak Menambah Koneksi

Sebagus apa pun profil LinkedIn kamu, tidak artinya bila kamu tidak memiliki koneksi. Di LinkedIn, ada fitur koneksi yang bisa kamu manfaatkan. Semakin banyak koneksi yang kamu miliki, semakin besar peluang kamu untuk mendapat kerja.

Kamu bisa mengajak teman dan rekan kerja untuk saling connect dengan profil LinkedIn kamu. Kamu juga bisa gunakan search bar LinkedIn untuk mencari koneksi berdasarkan pekerjaan, posisi, dan perusahaan.

Selain itu, kamu juga bisa mengirim DM setelah request koneksi agar terlihat lebih ramah. Berikut adalah template DM untuk request koneksi:

Selamat siang, Bapak/Ibu

Perkenalkan, saya adalah Gaby, content writer di PT Girls Beyond. Saya melihat bahwa Bapak/Ibu merupakan karyawan di perusahaan X dengan kemampuan dalam bidang digital marketing dan komunikasi, dua hal yang juga menjadi minat saya.

Oleh karena itu, saya berharap saya bisa mengenal Bapak/Ibu lebih lanjut dan berharap untuk bekerja sama di masa depan.

Salam,

Gaby

Baca juga: Perhatikan! Ini 4 Tanda Harus Ganti Pekerjaan Agar Tetap Sukses

Mengosongkan Bagian Experience

Di bawah bagian “Activity” atau kolom “Experience” yang bisa diisi. Kamu bisa menjelaskan pengalamanmu selama bekerja, berkuliah, ataupun berorganisasi pada bagian ini.

Lampirkan jabatan, perusahaan/organisasi, dan pengalamanmu. Untuk memperjelas pengalaman, kamu bisa tambahkan job description dan pencapaian yang kamu berhasil diraih untuk setiap posisi yang pernah kamu jabati.

Ketika menjelaskan pencapaian, gunakan pencapaian yang bisa diukur. Contohnya:

Social Media Specialist (PT Girls Beyond)

  • Meningkatkan jumlah pengikut media sosial PT Girls Beyond sebanyak X setiap bulannya.
  • Mampu meningkatkan tingkat engagement hingga X persen dalam waktu X bulan.
  • Membuat, mengembangkan, dan mengelola konten media sosial PT Girls Beyond yang diunggah setiap harinya.

Nah, itu dia 5 kesalahan ketika membuat profil LinkedIn bagus. Jangan sampai profil LinkedIn kamu ada kesalahan-kesalahan tersebut, ya!

Mau cari teman baru untuk dijadikan koneksi LinkedIn? Yuk, bergabung ke Girls Beyond Circle sekarang juga!

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond