Sneak Peak Keseruan Day 1 Talkshow Go Get It! 2023: The Most Insightful Gen Z Career Conference
Setelah penantian satu bulan “Go Get It! 2023: The Most Insightful Gen Z Career Conference” akhirnya dimulai, Jumat, 15 Desember 2023 di Plenary Hall JCC bertepatan dengan acara pameran kecantikan Jakarta x Beauty!
Go Get It! 2023 merupakan talkshow yang berbicara karier dan dibawakan oleh berbagai narasumber inspiratif.
Melalui acara ini, peserta bisa mendapatkan pengetahuan, koneksi, dan inspirasi dari expert dalam berbagai bidang di perusahaan ternama.
Acara pembukaan yang sangat dinanti-nantikan ini dimulai dengan sambutan luar biasa dari aktris Tanah Air, Cinta Laura yang akan mengulas topik “Your Digital Journey Plan: Navigating Gen Z Careers in the Digital Age”.
Dalam sambutannya, Cinta Laura mengungkapkan antusiasmenya menjadi bagian dari acara Go Get It! 2023.
“Terima kasih sudah dijadikan keynote speaker di acara Go Get It! dan aku bener-bener bersyukur telah diberikan kepercayaan untuk membuka acara ini.”
Selain Cinta Laura, Go Get It! 2023 juga memiliki 30+ speakers expert lainnya yang dibagi dalam dua acara.
Di hari pertama, peserta akan mendapatkan insight dari kak Ajeng Asmarandhany, seorang career coach & leadership trainer, hingga kak Rika Indraoktaviani, Chief Marketing Officer dari Female Daily Network.
Yuk, simak topik apa saja yang dibicarakan speakers di acara Go Get It! 2023.
GEN Z BURNING QUESTION: SHIFTING CAREERS OR FOLLOWING COLLEGE MAJOR
Ajeng Asmarandhany, adalah seorang career coach yang baru mendalami bidang ini selama 2 tahun.
Menurutnya, memutuskan untuk beralih karier menjadi career coach setelah menghabiskan 12 tahun menjadi marketing, bukanlah suatu hal yang salah dan harus disesali.
Tidak masalah untuk mengganti karier selama kita berani menjadi versi diri yang sesuai dengan nilai dan passion kita.
Menurut kak Ajeng, seringkali, kita terlalu terpaku pada ekspektasi orang lain, padahal yang terpenting adalah “Mau jadi versi diri yang seperti apa?” Rasa itu yang harus menjadi pusat dari keputusan perubahan karier.
Menurutnya, teruslah mengeksplor dan mencoba mengenal diri kita. Daripada terlalu fokus pada ekspektasi orang lain lebih baik tentang “kamu dan mindset kamu”.
Sementara itu, Waitatiri, atau disapa kak Wai, merupakan Founder Buku Buat Semua.
Kak Wai bercerita tentang bagaimana ia lintas jurusan dari S1 sastra Jerman menjadi S2 jurusan Learning Design innovation and Technology.
Sebelum memutuskan S2 dan memilih jurusan tersebut, ia terus mengeksplor dirinya. Mulai dari bekerja di pendidikan formal hingga ikut online course.
Selama proses itu, ia akhirnya menemukan bahwa passion-nya lebih ke pendidikan informal, hingga akhirnya ia membangun organisasi “Buku Buat Semua”.
Kak Wai juga menegaskan bahwa salah jurusan adalah pernyataan yang terlalu “harsh”, karena menurutnya selama kita kuliah, kita akan belajar satu atau dua hal yang pastinya berguna di masa depan.
“Kita tidak boleh berhenti dalam diri kita, cobalah untuk terus belajar hal baru.”
“Satu hal yang harus dipercaya, jangan percaya passion itu bohong. Mungkin tak bisa dijadikan utama, namun don’t ever give up on your passion!” Pesan Kak Wai.
BEYOND BOUNDARIES WOMEN REDEFINING SUCCESS IN UNCONVENTIONAL CAREERS
Zaman sekarang telah menyaksikan perubahan luar biasa di dunia karier, di mana semakin banyak perempuan mengambil langkah berani mengejar profesi di bidang-bidang yang sebelumnya dianggap “tidak seharusnya” bagi mereka.
Di antara mereka, ada tiga sosok inspiratif yang mencerminkan keberanian dan tekad untuk meraih kesuksesan, yaitu Kak Melissa, Kak Nabila, dan Kak Niki.
Mereka berani memasuki dunia kerja yang sebelumnya didominasi oleh pria, membuktikan bahwa passion dan bakat tidak mengenal batasan gender.
Melissa, seorang pilot menceritakan alasan sederhana di balik pilihannya. “Awalnya, saya memilih pekerjaan ini karena bandara berada dekat dari rumah saya,” ujarnya.
Namun, ketika melihat peluang bagi perempuan untuk menjadi pilot, Melissa langsung melihatnya sebagai pintu terbuka menuju impian
“Ketika saya melihat adanya lowongan untuk perempuan menjadi pilot, saya berpikir, ‘berarti ada jalannya’,” tutur Melissa
Begitupun dengan kak Nabila, yang bekerja dibidang oil dan gas, dan kak Nuikita yang bekerja di bidang Tech, yang tak sengaja kecemplung berkarier di bidangnya. Meski demikian, mereka semakin jatuh cinta dan penasaran dengan bidang tersebut.
Sementara itu, kak Melisa, kak Nabila dan kak Nuikita setuju bahwa tantangan bekerja di bidang pekerjaan yang didominasi laki-laki adalah masalah biologis. Seperti menstruasi, atau perubahan mood.
Kak Nabila, terkadang tertantang karena harus selalu memiliki tubuh yang prima. Meski ini adalah tantangan, bukan menjadi penghalang untuk berkompetisi dengan laki-laki.
Diremehkan memang sering terjadi pada mereka. Kak Nuikita bahkan mengaku pernah tidak didengar ketika harus melakukan pekerjaannya.
Ketika menerima omongan itu, kak Nuikita tak mengambil hati, justru ia mengevaluasi, apakah remehan tersebut tentang ketidakmampuan skill atau gender.
UNLEASHING POTENTIALS IN YOUNG CREATOR
Content creator menjadi salah satu profesi yang menjanjikan di masa depan, namun berhasil dalam bidang ini tidaklah mudah.
Kak Irene Suwandi, seorang content creator YouTube short dengan 3 juta subscriber, berbagi pengalamannya yang penuh tantangan menuju kesuksesan.
Sebelum dikenal sebagai content creator Art n Craft dengan jutaan subscribers, Kak Irene mengakui bahwa perjalanan karirnya tidak selalu mulus.
Ia bahkan pernah mengalami kegagalan dalam mendapatkan views di YouTube, hingga ia beralih ke platform lain.
Awal kesuksesan kak Irene tidak terlepas dari kekasihnya yang dengan sengaja mengunggah video kreasi Irene ke YouTube Short, sebuah platform yang pada saat itu baru muncul dan menjadi peluang emas bagi Kak Irene. Hasilnya? Video Kak Irene mencapai 10 juta viewers.
“Sebagai content creator, kita harus memiliki mental baja,” ungkap Kak Irene. Ia menceritakan pengalaman mendapatkan komentar tidak menyenangkan dan dituduh meniru orang lain.
Menurutnya, kunci kesuksesan adalah ketangguhan mental untuk tetap fokus pada kreativitasnya tanpa terpengaruh oleh komentar negatif.
Menanggapi pernyataan Kak Irene, Kak Kevina Meilisa, seorang Community Partner Manager di YouTube Short, turut setuju bahwa mental baja adalah salah satu kunci utama kesuksesan. Namun, Kak Devina juga menambahkan bahwa memiliki passion yang kuat juga sangat penting.
“Ketika kita sudah memiliki passion dan mental baja, barulah kita dapat membangun personal branding yang kuat,” ungkap Kak Kevina.
Menurutnya, menjadi content creator bukanlah pekerjaan yang mudah. Semuanya membutuhkan proses, investasi waktu, dan tenaga.
ELEVATE YOUR CAREER WITH THE POWER OF SOCIAL MEDIA
Dikenal melalui media sosial dengan konten-kontennya yang “daging,” Kak Vicario Reinaldo, founder Careerbudy.id, dan Kak Ruth, seorang HR Profesional yang memegang akun Twitter “@hrdbacott,” berbagi cerita inspiratif dan memberikan tips bagi mereka yang ingin mendalami bidang ini.
Berawal dari ketertarikan blogging, Kak Vicario, menciptakan identitasnya sebagai pribadi yang senang berbagi informasi. Dipicu juga oleh teman-temannya sering menanyakan tentang karier kepadanya.
Mengikuti perkembangan zaman, Kak Vicario mulai memanfaatkan X, LinkedIn, dan platform media sosial lainnya.
Kak Vicario membagikan kunci suksesnya sebagai content creator di media sosial, “Konsistensi adalah hal utama dalam membangun keberhasilan.”
Ia menekankan bahwa untuk menjadi seorang content creator, penting untuk membangun kebiasaan terlebih dahulu.
Di sisi lain, Kak Ruth, HR Profesional dengan akun Twitter “@hrdbacott,” memulai kontennya secara iseng. Awalnya hanya berbagi curhat dengan temannya, namun seiring berjalannya waktu, banyak komentar yang sangat relatable.
Lalu, apakah untuk menjadi content creator di media sosial harus selalu menunjukkan wajah? Menurut Kak Ruth, awalnya anonim tak masalah, tetapi sebagai peningkatan kredibilitas, menunjukkan diri itu penting. Ini dapat membantu memperluas koneksi.
Kak Vicario juga menyarankan untuk tidak ragu mengejar personal branding di media sosial, “Mulailah dengan langkah kecil, dan seiring berjalannya waktu, tingkatkan kualitas konten.”
Kak Vicaro juga memberikan pesan kepada mereka yang ingin memulai personal branding di media sosial, “Tidak harus mengejar kuantitas, tetapi juga perlu fokus pada kualitas.”
Ia menegaskan bahwa memulai branding di media sosial dapat dilakukan perlahan-lahan, dengan peningkatan kualitas konten seiring waktu.
GEN Z AT WORK: EMBRACING TRAITS AND OVERCOMING CHALLENGES
Chief Marketing Officer dari Female Daily Network, berbagi wawasan tentang dinamika bekerja dengan Gen Z dan memaparkan pengalaman mereka dalam memimpin Millennials dan Gen Z.
Menurut Krisanti Debora, bekerja dengan Gen Z sangat efektif. Ia merasakan bahwa mereka menekankan nilai-nilai fleksibilitas, autentisitas.
Rika Indraoktaviani, yang telah memimpin selama 7-8 tahun, berbicara tentang adanya perbedaan aspirasi di antara Gen Z dan Millenial.
Menurutnya, Gen Z memiliki kesadaran yang sangat tinggi, dan memberikan tanggung jawab serta menjalin hubungan yang memiliki makna menjadi kunci keberhasilan dalam berkolaborasi dengan mereka. Empati juga menjadi kunci penting dalam memimpin generasi ini.
“Terkadang saya mengalami kesulitan memahami bahasa Gen Z, karena mereka selalu up-to-date. Namun, yang saya lakukan adalah belajar, karena memiliki growth mindset adalah skill yang harus dimiliki,” kata Rika.
Ia menekankan pentingnya terus belajar, terlepas dari seberapa tinggi peran seseorang dalam sebuah organisasi, bahkan jika pembelajaran tersebut tidak langsung terkait dengan pekerjaan.
Rika juga membagikan pengalaman positifnya dalam bekerja dengan Generasi Z. “Saya selalu mendapatkan pengalaman positif dengan Gen Z.”
Semua speakers yang terlibat, membawa banyak pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa kepada peserta yang hadir. Para peserta diharapkan mendapat wawasan yang berharga dan motivasi untuk mendorong mereka lebih maju di bidangnya masing-masing.
Go Get It! 2023 berlanjut besok dengan deretan pembicara yang tak kalah menarik, salah satunya ada aktris muda berbakat, Maudy Ayunda! Nantikan kabar selanjutnya ya!