gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Dalami Isu Mental Health Lewat 5 Buku Ini!

Written by Alda Suwardi

1. Reasons to Stay Alive - Matt Haig

Apa rasanya menjadi orang yang mengalami depresi? Matt Haig pernah ada di posisi itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di usia 24 tahun. Melewati segala proses dan jatuh bangun, akhirnya Ia berhasil pulih dari depresinya. Saat ini Matt Haig menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi.

Melalui buku ini, Ia menceritakan pengalamannya mengidap depresi dan serangan panik, serta hal-hal yang Ia lakukan yang membantunya bertahan hidup hingga sekarang. Kita bisa menyelami apa yang Ia rasakan dan memahami bagaimana cara membantu orang-orang seperti Matt, (atau membantu diri sendiri) untuk sembuh dari depresi.

Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Segera ke Psikolog atau Psikiater Kalau Kamu Alami 10 Gejala Ini

2. First, We Make The Beast Beautiful: A New Story About Anxiety - Sarah Wilson

Buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis dalam mencari arti hidup walaupun Ia mengalami gangguan kesehatan mental. Sarah Wilson pernah mengidap gangguan bipolar, gangguan makan, dan depresi. Ia meyakini bahwa kunci dari sembuhnya gangguan mental adalah dengan mengarahkannya ke sesuatu yang produktif, bukan malah mengabaikannya. 

Ia juga melakukan wawancara dengan sesama penderita, ahli gangguan mental, ahli filosofi, hingga Dalai Lama untuk bisa mengerti lebih dalam tentang mental yang dideritanya. Pada akhirnya Wilson menyadari bahwa gangguan mental yang dimilikinya adalah sebuah perjalanan spiritual, bukan sebuah penderitaan.

3. An Unquiet Mind - Kay Redfield Jamison

Buku ini adalah autobiografi Jamison, seorang perempuan muda yang mengalami gangguan manic depression. Terlepas dari gangguan mental yang dideritanya, Jamison berhasil menyelesaikan studi PhD dalam bidang psikologi sebelum akhirnya Ia menjalani serangkaian pengobatan dan terapi. 

Ia banyak bercerita tentang apa sebetulnya alasan Ia mengabaikan gangguan yang dialaminya selama ini? Apa yang menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan konseling atau terapi? Semua Ia jabarkan melalui buku ini.

Baca juga: 5 Rekomendasi Layanan Psikolog Mudah dan Murah di Indonesia

4. Girl, Interrupted - Susanna Kaysen

Setelah sesi konseling dengan seorang psikiater, Susanna Kaysen dikirim ke McLean Hospital, sebuah rumah sakit tempat penanganan remaja dengan gangguan mental. Selama dua tahun Ia menghabiskan waktu di rumah sakit itu, menjalankan serangkaian pengobatan, dan banyak menghabiskan waktu dengan pasien-pasien lain. 

Buku ini juga dijadikan sebuah film dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 1999, diperankan oleh Angelina Jolie dan Winona Ryder.

Baca juga: 5 Film Indonesia yang Bahas Kesehatan Mental

5. Don't Call Me Crazy - Kelly Jensen

What does it mean to be crazy? Apakah kata crazy atau gila adalah sebuah kata yang ofensif? Apa yang terjadi jika kamu diberi label gila setiap hari? Lewat buku ini, kita bisa belajar lebih dalam mengenai kesehatan dan gangguan mental. Karena gangguan mental itu tidak bisa disamakan dengan kata gila.

Buku ini terdiri dari karya 33 penulis, atlet, dan seniman dalam bentuk tulisan, komik, dan ilustrasi yang menggambarkan pengalaman pribadi mereka dengan gangguan mental. Dari situ kita bisa melihat bahwa setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda tentang kesehatan mental, dan juga membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.