gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Kepo Berlebihan Berujung Malapetaka: Kenalan dengan Doomscrolling

Written by Angela Ranitta

Kemajuan teknologi telah mempermudah manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, informasi dapat disampaikan dengan lebih efektif dan efisien. Kamu bisa mengetahui apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain hanya dengan mengetik di mesin pencarian atau media sosial. Kecepatan berbagi informasi ini tentunya memiliki pengaruh yang sangat positif. Namun, di sisi lain ada dampak negatif yang mengintai. Contohnya, doomscrolling

Doomscrolling atau doomsurfing adalah aktivitas menelusuri media sosial untuk membaca berita buruk secara terus-menerus. Secara harfiah, istilah tersebut diterjemahkan sebagai “pengguliran malapetaka”. Sebab, aktivitas doomscrolling dapat berdampak sangat buruk terhadap kesehatan mental seseorang.

Istilah doomscrolling mulai dikenal sejak mewabahnya COVID-19 pada tahun 2020. Pada saat itu, banyak orang yang terus-terusan mencari berita buruk terkait COVID-19 di internet. Selain pandemi COVID-19, doomscrolling juga populer digunakan pada saat terjadinya demonstrasi kematian George Floyd, serta dimulainya invasi Rusia terhadap Ukraina. 

Baca juga: This Pandemic is Not a Productivity Contest

Mengapa Seseorang Melakukan Doomscrolling?

Alasan seseorang melakukan doomscrolling dapat dikaitkan dengan fenomena fear of missing out (FOMO). Sesuai namanya, fear of missing out adalah perasaan khawatir tertinggal sebuah tren. Perasaan ini muncul karena takut dicap kurang update atau nggak gaul. Itulah sebabnya orang melakukan doomscrolling agar mereka nggak ketinggalan informasi terkini dari suatu hal atau kejadian. 

Selain itu, menurut psikoanalis Amerika Serikat, Babita Spinelli, stres juga dapat memicu seseorang melakukan doomscrolling. Aktivitas tersebut dijadikan sebagai coping mechanism terhadap ketidakpastian dunia saat ini. 

Dampak Negatif Doomscrolling

Sebenarnya, nggak ada salahnya selalu mencari informasi terkini. Apalagi bila informasi tersebut memang penting bagimu atau orang-orang di sekitarmu. Misalnya, informasi mengenai pandemi COVID-19. Kamu tentunya perlu tahu seperti apa perkembangan pandemi saat ini. Berapa angka kasus harian di Indonesia? Seperti apa regulasi penanganan pandemi yang berlaku saat ini? Apakah muncul varian virus baru yang perlu diwaspadai? 

Namun, mengorek informasi secara berlebihan tentunya nggak baik bagi dirimu. Berikut adalah sejumlah dampak negatif doomscrolling:

Memperkuat Pikiran atau Perasaan Negatif

Merasa cemas, panik, takut, atau sedih karena suatu berita buruk itu wajar. Namun, perasaan negatif yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan mentalmu. Doomscrolling dapat memperkuat pikiran atau perasaan negatif yang kamu miliki akibat suatu berita buruk. Akibatnya, kamu merasa nggak tenang, dan ini bisa menganggu rutinitasmu sehari-hari.

Menimbulkan Paranoid

Selain memperkuat pikiran negatif, doomscrolling juga dapat membuat kamu mengalami paranoid alias rasa takut yang berlebihan. Munculnya perasaan paranoid juga dapat menganggu aktivitasmu. Misalnya, kamu melakukan doomscrolling terhadap berita mengenai penularan COVID-19. Padahal kamu harus bekerja secara WFO dan bertemu dengan banyak orang. Akibatnya, pekerjaanmu menjadi terganggu karena kamu takut bakal tertular virus. 

Menimbulkan Rasa Gelisah Ketika Menemukan Informasi yang Bertentangan

Munculnya informasi yang saling kontradiktif mengenai suatu hal atau kejadian sangatlah wajar. Namun, bagi seseorang yang melakukan doomscrolling, hal ini dapat menimbulkan kegelisahan. Apalagi jika informasi yang bermunculan masih belum dikonfirmasi kebenarannya. Kamu jadi bertanya-tanya mana yang benar dan harus kamu percayai. 

Menyebabkan Gangguan Tidur

Pikiran atau perasaan negatif yang diakibatkan oleh doomscrolling dapat memengaruhi kualitas tidurmu. Bisa jadi kamu mengalami gangguan tidur karena terus-terusan dilanda rasa cemas atau panik terhadap suatu berita buruk. Tidur yang nggak berkualitas tentunya dapat memengaruhi kesehatanmu, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, hal ini juga dapat mengganggu aktivitasmu di kemudian hari. Misalnya, sulit berkonsentrasi akibat kurang tidur. 

Memperparah Masalah Kesehatan Mental

Bagi kamu yang pernah didiagnosis dengan gangguan kejiwaan tertentu, doomscrolling dapat memperparah kondisimu tersebut. Sebab, doomscrolling dapat menjadi trigger yang memicu reaksi trauma darimu. Doomscrolling juga dapat memicu episode gangguan kejiwaan yang dialami seseorang. 

Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Segera ke Psikolog atau Psikiater Kalau Kamu Alami 10 Gejala Ini

Mencegah Doomscrolling

Doomscrolling bisa sangat memengaruhi kondisi mentalmu apabila dibiarkan terus-menerus. Pembiaran terhadap kebiasaan doomscrolling dapat memicu terjadinya gangguan kejiwaan yang serius, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu pakai untuk mencegah doomscrolling.

Kenali Perasaanmu

Terpapar berita buruk dapat menimbulkan perasaan cemas, gelisah, panik, takut, dan sebagainya. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengidentifikasi dan menyadari perasaan yang kamu alami ketika melakukan doomscrolling. Jika kamu mulai merasa nggak tenang atau nggak nyaman, segera berhenti menelusuri informasi tersebut.

Batasi Penggunaan Media Sosial

Salah satu cara efektif untuk mencegah doomscrolling adalah membatasi penggunaan media sosial. Tetapkanlah berapa lama kamu akan menggunakan media sosial per harinya. Kamu juga bisa menetapkan media sosial apa yang hendak kamu akses dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, kamu bisa membatasi konten yang kamu lihat dengan memanfaatkan fitur mute words/accounts

Memilah Informasi yang Hendak Dibaca

Memilah informasi dapat kamu lakukan dengan memanfaatkan fitur mute words/accounts di media sosial. Selain itu, carilah informasi hanya dari sumber-sumber terpercaya, seperti akun official atau portal berita. Umumnya, informasi yang diunggah di sana sudah dikurasi dan dicek kebenarannya. Dengan begitu, informasi tersebut nggak akan menimbulkan misinformasi maupun perasaan gelisah pada diri pembaca. 

Isi Waktu Luang dengan Kegiatan Lain

Kita seringkali melakukan doomscrolling tanpa sadar karena memiliki banyak waktu luang. Maka dari itu, mulailah isi waktu luangmu dengan kegiatan selain memainkan ponsel atau media sosial. Misalnya, membaca buku, journaling, meditasi, dan sebagainya. Selain lebih produktif, kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat menjadi stress relief buat kamu.

Mengobrol dengan Orang Lain

Jika kamu terpapar berita buruk dan merasa nggak nyaman, kamu bisa mengalihkan perhatian dengan mengajak seseorang mengobrol. Ajaklah mereka bicara mengenai apa saja dan hindarilah topik yang berkaitan dengan berita tersebut. Mendistraksi diri dengan cara ini dapat mencegah kamu melakukan doomscrolling.

Jika dampak doomscrolling yang kamu alami semakin mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada tenaga profesional, ya. Jangan menunggu sampai hal tersebut berubah jadi kondisi yang lebih parah atau fatal. Yuk, bijak dalam menggunakan media sosial dan memilah informasi yang didapat! Stay safe, girls!

Baca juga: 5 Rekomendasi Layanan Psikolog Mudah dan Murah di Indonesia

Apakah kamu butuh safe space untuk ngobrolin isu-isu kesehatan mental? Gabung dengan Girls Beyond Circle, yuk! Klik di sini untuk bergabung, ya!