gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Rekomendasi Buku yang Bahas Trauma Masa Kecil

Written by Angela Ranitta

Belakangan ini, obrolan soal trauma masa kecil cukup ramai di media sosial. Istilah seperti inner child, daddy/mommy issues, toxic parenting, dan sebagainya mungkin nggak asing lagi di telingamu. Isu childhood trauma nggak hanya jadi bahasan di internet. Banyak orang yang mengangkatnya dalam bentuk buku, film, karya seni, dan sebagainya. Karya-karya tersebut dimaksudkan untuk membantu orang-orang memahami serta menyembuhkan trauma masa kecilnya. 

Nah, di bawah ini ada beberapa buku mengenai trauma masa kecil yang bisa kamu baca. Penasaran apa aja? Yuk, simak!

Baca juga: Rekomendasi Buku Self Help dari Member “SEVENTEEN”

I’m Glad My Mom Died, Jennette McCurdy

Nama mantan artis cilik Amerika Serikat, Jennette McCurdy baru-baru ini kembali disorot oleh media. Pemeran Sam Puckett dalam serial TV “iCarly” tersebut menerbitkan buku perdananya yang berjudul “I’m Glad My Mom Died”. Nggak cuma judulnya yang sensasional, sampul buku itu pun menampilkan Jennette tersenyum sambil membawa guci abu berwarna pink yang berisi confetti.

I’m Glad My Mom Died” adalah sebuah memoir mengenai relasi Jennette dengan ibu kandungnya, Debra McCurdy. Karier Jennette McCurdy sebagai seorang selebriti di usia belia nggak lepas dari obsesi sang ibunda. Debra bahkan mengatur pola makan Jennette dengan sangat ketat hingga ia sempat mengalami anoreksia dan bulimia. Selain itu, Jennette nggak pernah menerima sepeser pun uang dari kerja kerasnya sebagai aktris. 

Debra McCurdy meninggal pada tahun 2013 dan tiga tahun setelahnya, Jennette memutuskan untuk pensiun dari dunia akting. Buku “I’m Glad My Mom Died” dibagi menjadi dua segmentasi yang menceritakan kehidupan Jennette sebelum dan sesudah kepergian ibunya. 

Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?, Pijar Psikologi

Selama ini, kita sering mendengar ungkapan “waktu akan menyembuhkan segalanya”. Nyatanya, waktu nggak akan menyembuhkan luka batin yang kamu miliki. Menurut Pijar Psikologi, proses pemulihan adalah sebuah pekerjaan yang aktif. Alih-alih sembuh, membiarkan luka batin justru membuatnya semakin parah dan berdampak negatif bagi diri sendiri maupun orang di sekitarmu.

“Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” dibagi ke dalam 4 segmentasi, yaitu “Luka Batin”, “Melepaskan Pola Lama”, Menyembuhkan Luka Batin”, dan “Mencintai Diri Apa Adanya”. Buku ini juga membahas jenis-jenis luka batin, salah satunya primal wounds alias luka yang didapatkan dari pengalaman masa kecil bersama orang tua. 

Baca juga: 5 Film Indonesia yang Bahas Kesehatan Mental

When the Body Says No: The Cost of Hidden Stress, Dr. Gabor Maté

Kesehatan fisik dan psikis adalah dua hal yang nggak pernah bisa dipisahkan. Gangguan fisik dapat berdampak pada kondisi psikis, begitu pula sebaliknya. Bahkan ada kondisi yang disebut dengan psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental. 

Hal inilah yang dibahas oleh Dr. Gabor Maté dalam bukunya yang berjudul “When the Body Says No: The Cost of Hidden Stress”. Stres yang nggak dikelola dengan baik akhirnya berpengaruh terhadap tubuh kita. Bahkan kita bisa mengalami penyakit fisik yang kronis atau sangat parah akibat kegagalan mengelola stres. 

Mean Mothers: Overcoming the Legacy of Hurt, Peg Streep

Katanya, ibu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Bahkan kita mengenal pepatah “kasih ibu sepanjang masa”. Namun, bagaimana dengan ibu yang melakukan kekerasan pada anaknya? Apakah benar kekerasan adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa sayang terhadap anak?

Mean Mothers: Overcoming the Legacy of Hurt” membahas pertanyaan yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat: bagaimana jika seorang ibu tidak bisa mencintai anaknya? Buku ini juga berbicara mengenai dampak kekerasan yang dilakukan ibu terhadap anak perempuannya ketika beranjak dewasa. Buku karya Peg Streep ini menawarkan pembahasan mendalam mengenai hubungan yang kompleks antara ibu dan anak perempuannya. 

Baca juga: Ada Apa dengan Anak Perempuan Tertua? Kenalan dengan Eldest Daughter Syndrome

Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa, Patresia Kirnandita

Luka batin di masa kecil yang nggak disembuhkan akan melukai diri sendiri ketika sudah menjadi orang dewasa. Luka dari masa kecil seringkali disebabkan oleh pola asuh yang penuh kekerasan dan toxic. Sayangnya, pola asuh seperti ini kerap dibenarkan dengan anggapan,”Tidak ada orang tua yang toxic, yang ada hanyalah anak yang manja dan durhaka.”

Dalam buku ini, Patresia Kirnandita membagikan pengalaman pribadinya hidup dengan inner child yang terluka. Ia juga bercerita tentang bagaimana luka tersebut menjadikannya ibu yang berusaha untuk nggak memberikan luka serupa pada sang anak. Selain itu, buku ini mengajak pembaca untuk belajar memahami dan memaafkan orang tua. Memaafkan bukan berarti membenarkan atau menyerah, tetapi agar kita terbebas dari dendam yang membuat kita sulit move on dan pulih dari luka masa kecil.

The Body Keeps the Score, Besser van der Kolk

Buku ini membahas trauma psikologis dari kacamata neurosains. Trauma yang kita alami mengubah cara kerja otak, terutama bagian yang mengendalikan kebahagiaan (pleasure), kepercayaan (trust), keterikatan (engagement), dan kontrol (control). Maka dari itu, “The Body Keeps the Score” berusaha memberikan pemahaman kepada orang awam mengenai proses pemulihan trauma. 

Mengapa proses pemulihan trauma bukanlah sesuatu yang instan atau mudah? Sebab, kita perlu mengubah cara kerja otak dan bagaimana tubuh memberikan respons terhadap sesuatu. Buku ini juga mempromosikan yoga, mindfulness, dan play therapy sebagai contoh metode terapi yang efektif untuk memulihkan trauma.

The Truth Will Set You Free, Alice Miller

Di buku sebelumnya yang berjudul “The Drama of the Gifted Child”, Alice Miller membahas tentang pengaruh trauma masa kecil terhadap diri kita di usia dewasa. Pembahasan tersebut berlanjut di buku “The Truth Will Set You Free”. 

Di buku ini, Alice mengajak pembaca untuk menerima trauma yang telah mereka alami di masa lalu. Penerimaan tersebut dapat membantu kita untuk menuju proses selanjutnya, yaitu memulihkan diri. Penerimaan terhadap trauma membebaskan kita dari penderitaan di masa sekarang yang merupakan imbas dari masa lalu. 

Baca juga: Dalami Isu Mental Health Lewat 5 Buku Ini!

Itulah 7 buku yang membahas seputar trauma masa kecil atau luka inner child. Pada dasarnya, nggak ada satupun orang yang bisa menghindari pengalaman buruk. Namun, hal yang paling penting adalah bagaimana dirimu berproses untuk mengelola trauma yang didapatkan dari pengalaman tersebut. Kamu punya pilihan untuk mengabaikan trauma itu atau memulihkannya. Kamu punya pilihan untuk meneruskan siklus kekerasan dalam kehidupanmu atau memutusnya. Semoga kamu bisa terus berproses untuk menjadi versi dirimu yang semakin baik, ya. Tetap semangat, girls!

Kalau kamu butuh ruang aman untuk ngobrol seputar childhood trauma, hubungan dengan orang tua, dan kesehatan mental, yuk join Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk bergabung, ya!