
Tak Kalah Seru dari “Sri Asih”, Ini Film Action dengan Tokoh Utama Perempuan yang Wajib Kamu Tonton
Sudahkah kamu menonton film “Sri Asih”? Film yang disutradarai oleh Upi Avianto ini merupakan adaptasi dari seri buku komik klasik berjudul sama karya R. A. Kosasih. “Sri Asih” menjadi film kedua dari franchise Jagat Sinema Bumilangit.
Film “Sri Asih” mengisahkan tentang seorang anak yatim-piatu bernama Alana yang lahir saat Gunung Merapi meletus. Saat beranjak dewasa, Alana menjadi seorang pegulat profesional yang terkenal nggak terkalahkan. Namun, ia memiliki kelemahan, yaitu sulit mengendalikan amarahnya. Usut punya usut, Alana merupakan titisan Dewi Asih sekaligus Sri Asih yang ketiga. Di saat Alana sedang berusaha menguak jati dirinya, ia harus menghadapi keluarga Adinegara yang terkenal korup dan angkuh.
Kemunculan karakter Alana alias Sri Asih yang diperankan Pevita Pearce menambah panjang daftar film action dengan tokoh utama perempuan. Selama ini, film action identik dengan tokoh laki-laki serta nuansa maskulin. Tokoh perempuan seringkali dimunculkan sebagai objek pemanis saja.
Kira-kira apa saja film action dengan tokoh utama perempuan yang nggak kalah keren dari “Sri Asih”? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!
Baca juga: Rekomendasi Film tentang Kemerdekaan Perempuan yang Wajib Kamu Tonton
“Black Panther: Wakanda Forever” (2022)

Satu tahun setelah kematian T’Challa, Wakanda didesak oleh bangsa-bangsa lain untuk membagi vibranium dengan mereka. Ratu Ramonda meminta Shuri untuk melanjutkan risetnya terhadap heart-shaped herb dengan harapan dapat menciptakan sosok Black Panther yang baru. Namun, Shuri menolak dan menganggap Black Panther adalah kisah dari masa lalu yang harus mereka tinggalkan.
Perebutan vibranium tersebut semakin memanas karena keterlibatan CIA dan US Navy SEALs dengan menciptakan alat deteksi vibranium. Sementara itu, Namor, raja Talokan mengancam akan menghancurkan Wakanda jika mereka tak berhasil menemukan ilmuan yang membuat alat deteksi vibranium. “Black Panther: Wakanda Forever” menampilkan perjuangan para perempuan Kerajaan Wakanda di tengah kekosongan kekuasaan setelah kematian T’Challa.
Baca juga: Perempuan Tangguh Afrika Nggak Cuma Ada di Film “Wakanda Forever”
“Mencuri Raden Saleh” (2022)

Film ini mengisahkan tentang sekelompok remaja yang mendapatkan misi untuk mencuri lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh. Masalahnya, mereka semua adalah amatiran dan mencuri karya yang dianggap sebagai kekayaan nasional bangsa tentunya bukan hal sepele. Komplotan mereka terdiri dari Piko, Ucup, Gofar, Tuktuk, Fella, dan Sarah.
Sarah merupakan seorang atlet pencak silat di kampusnya. Ia dijuluki “The Brute” karena kemampuan berkelahinya meski dengan tangan kosong. Meski jago berantem dan bertampang judes, tetapi Sarah memiliki hati yang sangat lembut dan peduli terhadap orang di sekitarnya.
Sementara itu, Fella merupakan anak orang kaya yang diam-diam menjadi bandar judi. Profesinya itu membuat Fella memiliki kemampuan negosiasi dan manipulasi yang nggak perlu diragukan. Nggak heran, Fella dijuluki sebagai “The Negotiator”. Ia dikenal sebagai sosok yang paling tenang dan logis di komplotan.
Baca juga: Nggak Cuma Fella dan Sarah, 5 Tokoh Perempuan dalam Film Indonesia Ini Nggak Kalah Keren!
“Black Widow” (2021)

Pada tahun 1995, Natasha Romanoff dan Yelena Belova dibawa ke Red Room untuk dilatih sebagai Black Widow. 21 tahun kemudian, Natasha Romanoff menjadi buron pemerintah setelah melanggar Persetujuan Sokovia. Ia melarikan diri dari Sekretaris Negara AS, Thaddeus Ross ke Norwegia.
Natasha Romanoff kemudian mengungkap bahwa dirinya terlibat dalam sebuah konspirasi berbahaya yang berkaitan dengan masa lalunya sebagai mata-mata. Demi menjalankan misi, ia harus berhubungan kembali dengan orang-orang dari masa lalunya.
“Birds of Prey” (2020)

Harley Quinn patah hati setelah hubungannya dengan Joker kandas. Tanpa adanya Joker, ia kini diburu oleh sejumlah penjahat Kota Gotham yang pernah berurusan dengannya. Sebab, selama ini Harley Quinn selalu berlindung di balik Joker yang ditakuti oleh seisi Kota Gotham.
Di saat yang sama, Harley Quinn bertemu dengan seorang anak kecil bernama Cassandra Cain. Cass yang merupakan pencopet ulung nggak sengaja mencuri berlian dari Victor Zsasz, tangan kanan salah satu penjahat paling kejam di Kota Gotham, Roman Sionis. Harley Quinn pun bekerja sama dengan superhero Black Canary dan The Huntress, serta Detektif Renee Montoya untuk melindungi Cass sekaligus melawan Roman Sionis.
“Ocean’s 8” (2018)

Pencuri profesional, Debbie Ocean baru saja dibebaskan dari penjara. Namun, ia sudah merencanakan aksi pencurian terhadap kalung Cartier, “The Toussaint” seharga 150 juta dollar AS. Ia berkomplot dengan kawan lamanya, Lou Miller, tetapi mereka menyadari bahwa mereka butuh lebih banyak orang. Mereka merekrut Amita, Tammy, Constance, Nine Ball, dan Rose Weil untuk melancarkan aksi tersebut.
Mereka sepakat akan membagi rata keuntungan dari aksi pencurian “The Toussaint”. Ketujuh perempuan itu berencana melancarkan aksinya pada saat perhelatan Met Gala. Dalam acara tersebut, “The Toussaint” akan dikenakan oleh aktris Daphne Kluger.
“The Hunger Games” (2012)

Hunger Games merupakan sebuah permainan survival yang diadakan oleh Capitol dan diikuti oleh peserta dari 12 distrik di Panem. Mereka harus bertaruh nyawa karena hanya akan ada satu pemenang dari Hunger Games. Di perhelatan Hunger Games ke-74, Primrose Everdeen terpilih sebagai perwakilan Distrik 12. Namun, ia digantikan oleh sang kakak, Katniss Everdeen.
Katniss Everdeen berhasil memenangkan Hunger Games ke-74 bersama Peeta Mellark. Namun, Katniss memiliki misi baru untuk menjatuhkan Presiden Snow, pemimpin Capitol yang terkenal sadis.
Baca juga: Lagu K-Pop Bertema Feminisme yang Super Empowering
Itu tadi beberapa film action dengan tokoh perempuan hebat yang wajib kamu tonton. Nggak cuma punya alur seru, tokoh-tokoh perempuan dalam film di atas juga sangat inspiratif! Selamat menonton, girls!
Kalau kamu pengen ngobrol seputar film dan feminisme, yuk bergabung dengan Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk join, ya!
Comments
(0 comments)