gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Tips Menulis Cover Letter Bagi Fresh Graduate

Written by Angela Ranitta

Melamar pekerjaan adalah tantangan tersendiri bagi fresh graduate. Nggak jarang kamu melakukan kesalahan yang tampaknya sederhana, tetapi berakibat fatal sehingga bikin kamu batal mendapatkan pekerjaan impianmu. Salah satu kesalahan yang masih sering dibuat oleh fresh graduate adalah ketika membuat surat lamaran kerja.

Surat lamaran kerja atau cover letter adalah sebuah dokumen yang menjelaskan ketertarikan kandidat terhadap lowongan yang dilamar olehnya. Tujuannya untuk meyakinkan recruiter bahwa kamu cocok dengan posisi yang kamu lamar. Itulah sebabnya cover letter termasuk salah satu dokumen penting dalam lamaran pekerjaan. Isi cover letter kamu dapat menjadi penentu bagi recruiter untuk menerima kamu. 

Baca juga: Kenali Prospek Kerja Sesuai dengan Tipe MBTI Kamu

Perbedaan Cover Letter dengan CV dan Resume

Tips Menulis Cover Letter bagi Fresh Graduate

Terus, apa bedanya cover letter sama CV atau resume? Sebelumnya, apakah kamu sudah tahu bedanya CV dengan resume? Ya, masih banyak orang yang belum bisa membedakan CV dengan resume

Curriculum vitae (CV) adalah dokumen yang memuat riwayat hidupmu. Mulai dari data pribadi hingga perjalanan karier. Umumnya, CV menjelaskan secara detail mengenai riwayat hidup kandidat. Jadi, nggak heran kalau panjang sebuah CV bisa mencapai beberapa halaman.

Sementara itu, resume adalah dokumen yang memuat hal-hal yang secara spesifik berkaitan dengan lowongan yang kamu lamar. Misalnya, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman magang/kerja, skills yang dikuasai, serta penghargaan yang pernah diterima. Karenanya, resume relatif lebih singkat daripada CV dan sebaiknya dibuat dalam satu halaman saja. 

Perbedaan CV dengan Resume
Perbedaan CV dengan resume.
(Sumber: Resume Genius)

Nah, cover letter memiliki fungsi untuk melengkapi CV atau resume kamu. Cover letter menjelaskan hal-hal yang nggak bisa kamu jelaskan di CV atau resume. Misalnya, kamu punya dua pengalaman kerja di dua bidang karier yang sangat berbeda. Kamu bisa menjelaskannya melalui cover letter

Baca juga: Berniat untuk Career Switch? Ini 7 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Sebelumnya!

Isi Cover Letter

Selanjutnya, apa saja yang harus kamu tulis di dalam cover letter? Sebelumnya, kamu perlu tahu bahwa idealnya cover letter dibuat secara singkat dan padat. Umumnya, panjang sebuah cover letter nggak lebih dari satu halaman. Cover letter memuat sejumlah informasi sebagai berikut:

Identitas dan Kontak Pribadi

Tentunya, kamu wajib mencantumkan identitas pribadimu dalam cover letter. Cukup sebutkan nama lengkap, usia, dan domisili saat ini. Selain itu, cantumkan kontak pribadi yang bisa dihubungi oleh recruiter. Misalnya, alamat email, nomor telepon, dan akun LinkedIn. Kamu bisa mencantumkan identitas dan kontak pribadi di bagian header surat.

Contoh Header dan Pembuka Cover Letter
Contoh header surat lamaran kerja yang menampilkan identitas dan kontak kandidat, sekaligus pembuka surat yang menampilkan identitas penerima surat (recruiter).
(Sumber: Novoresume)

Pembuka

Buka surat lamaran kerja dengan sapaan terhadap penerima surat. Misalnya, “Yth. Bapak/Ibu [nama]” atau “Yth. Sdr/i [nama]”. Kamu juga perlu mencantumkan jabatan si penerima surat. Selain itu, cantumkan juga nama perusahaan si penerima surat. Berikut adalah contohnya:

Yth. Ibu Marissa Sonya
Kepala Departemen HR
PT. Jaya Abadi
Jakarta Pusat

Jika kamu nggak mengetahui nama penerima surat, cukup sebutkan jabatannya saja. Misalnya, kepala departemen HR, manajer personalia, talent acquisition specialist, dan lain-lain. 

Baca juga: Kota Favorit di Indonesia untuk Mencari Pekerjaan

Isi

Isi cover letter umumnya terdiri dari 3 paragraf. Paragraf pertama berfungsi sebagai pembuka. Di sini, kamu perlu memberitahukan kepada penerima surat dari mana kamu mengetahui lowongan kerja tersebut. Misalnya, LinkedIn, acara job fair, teman, dan lain-lain. Kemudian, sebutkan bahwa kamu tertarik melamar pada posisi yang dibuka. 

Di paragraf kedua, kamu perlu menjelaskan alasan mengapa kamu cocok diterima pada posisi tersebut. Kamu bisa menjelaskan riwayat pendidikan atau pengalaman kerja yang mendukung. Selain itu, sebutkan juga skills yang kamu miliki yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Nggak cuma hard skills yang perlu kamu sebutkan, tetapi juga soft skills. Contohnya, leadership, public speaking, teamwork, dan sebagainya.

Terakhir, kamu bisa menyebutkan dokumen apa saja yang kamu lampirkan dalam lamaran kerjamu. Misalnya, CV atau resume, fotokopi/scan ijazah pendidikan terakhir, pas foto, sertifikat pelatihan, portofolio, dan sebagainya. 

Isi dan Penutup Cover Letter
Contoh isi sekaligus penutup dalam cover letter.
(Sumber: Resume Genius)

Baca juga: Susah Cari Kerja? Jangan-jangan Kamu Alami Skills Gap

Penutup

Dalam penutup surat, ucapkan terima kasih kepada penerima surat karena telah meluangkan waktunya untuk membaca cover letter-mu. Kemudian, katakan bahwa kamu sangat mengharapkan kesempatan wawancara dengan mereka. Kamu juga bisa memberitahu ke mana recruiter dapat menghubungimu untuk informasi lebih lanjut terkait lamaran kerja tersebut. 

Tutuplah cover letter dengan kata-kata, seperti “hormat saya”, “regards”, atau “sincerely” serta cantumkan nama lengkapmu. Berikut contohnya:

Regards,
Michelle Natalia Gunawan 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Cover Letter

Tips Menulis Cover Letter bagi Fresh Graduate

Seperti yang sudah disebutkan, kesalahan dalam menulis cover letter berisiko bikin kamu nggak lolos rekrutmen. Pastinya kamu nggak mau, dong kehilangan kesempatan emas hanya karena kesalahan sepele. Karenanya, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika menulis cover letter

Baca juga: Kenali 10 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu di Bawah Ini

Lakukan Riset

Pertama, kamu perlu melakukan riset terlebih dulu. Cari tahu sebanyak mungkin mengenai perusahaan maupun posisi yang kamu lamar. Kamu bisa mencarinya di website atau media sosial resmi perusahaan. Selain itu, kamu bisa melihat profil pegawainya di LinkedIn. Jangan sampai kamu melamar suatu pekerjaan, tapi nggak tahu apa-apa soal perusahaan maupun lowongan yang kamu lamar, ya.

Gunakan Format Profesional

Tentunya, kamu perlu menggunakan format cover letter yang profesional. Kamu bisa mencari template maupun contohnya di internet. Berikut adalah beberapa format cover letter yang bisa kamu contoh:

Sebutkan Kontribusi pada Mantan Perusahaan

Jika kamu punya pengalaman magang atau kerja sebelumnya, jangan lupa sebutkan kontribusimu pada perusahaan yang bersangkutan. Misalnya, saat kuliah kamu pernah magang sebagai staf digital marketing sebuah brand kosmetik. Maka, sebutkan secara singkat dan padat apa saja yang kamu lakukan selama menjalani posisi tersebut.

Baca juga: Kenali Peluang Kerjamu Berdasarkan Tipe Kepribadian DISC!

Hindari Komentar Negatif tentang Mantan Perusahaan

Dalam berkarier, seringkali kita terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic. Ketika kamu memutuskan untuk resign dan melamar pekerjaan baru, hindari berkomentar negatif mengenai mantan perusahaanmu. Hal ini akan memberikan kesan buruk recruiter terhadapmu. Cukup sebutkan pengalaman kerjamu secara umum, serta berapa lama kamu menjalaninya. 

Baca juga: Waspadalah! Ini 10 Red Flags Pertanda Kamu Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar penulisan cover letter. Selalu sertakan cover letter ketika melamar pekerjaan agar recruiter tertarik melirikmu. Buat kamu yang lagi sibuk mencari pekerjaan, tetap semangat, ya! Good luck, girls!

Kalau kamu pengen sharing seputar karier dan tips-tips self development, yuk gabung ke Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk join, ya!