Ada 3 Tahap Interview Kerja, Ini Caranya Agar Kamu Bisa Lolos Seleksi!
“Selamat, kamu berhasil lolos seleksi screening CV dan diundang untuk menghadiri interview!” Bagi jobseekers, kalimat ini merupakan selangkah maju dalam proses pencarian kerja. Nggak jarang jobseekers langsung melakukan persiapan wawancara setelah mendapat informasi seperti ini.
Akan tetapi, ada satu hal yang harus kamu ketahui sebelum melakukan persiapan wawancara, yaitu tahap wawancara yang akan diadakan. Umumnya, tahap wawancara ada tiga. Setiap tahap wawancara memiliki tujuannya masing-masing dengan interviewer yang berbeda.
Yuk, simak tiga tahap wawancara kerja dan tips-tipsnya agar jobseekers lolos seleksi!
Baca juga: 7 Situs Terbaik Untuk Cari Jurnal Ilmiah Agar Skripsi Kamu Lancar!
HR Interview
Jenis wawancara ini menjadi tahap yang paling umum dijumpai. Wawancara HR ada di tahap awal recruitment dan dilakukan bersama dengan pihak HR. Gunanya adalah untuk menganalisis kepribadian, sikap, kelemahan, dan keunggulanmu dalam dunia profesional. Biasanya, HR menggunakan taktik-taktik psikologis untuk menilai dirimu.
Salah satu metode wawancara yang paling sering digunakan HR adalah Behavior Event Interview (BEI). Melalui metode ini, HR bisa mengukur kemampuanmu untuk mengingat informasi-informasi tertentu dan bagaimana kamu menjawab pertanyaan berdasarkan ingatan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang paling sering dilontarkan adalah:
- “Bagaimana kamu bekerja secara efektif meski di bawah tekanan?”
- “Bagaimana kamu mengatasi kekuranganmu?”
Jawabanmu akan dipertimbangkan berdasarkan kualitasnya dan cara kamu mengomunikasikan pikiranmu.
Baca juga: Mau CV Tanpa Pengalaman Tetap Keren? Ketahui 5 Langkah Ini!
User Interview
Berbeda dari wawancara HR, tahap wawancara ini dilakukan bersama kepala divisi, kepala departemen, supervisi, atau pihak lainnya yang secara langsung akan menjadi atasan dan penanggung jawab pekerjaanmu. Pihak ini biasa disebut ‘user’ saat wawancara.
Di sini, kamu akan dinilai berdasarkan pengetahuanmu mengenai job description posisimu, keahlianmu dalam bidang yang dipilih, dan pastinya pengalaman kerjamu.
Dua tips yang bisa membantumu lolos wawancara user:
Pertama, riset tanggung jawab dan skills yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja dalam bidang tersebut. Pastikan bahwa jawaban yang kamu berikan terperinci, jelas, dan relevan dengan posisi yang dilamar. Kalau kamu nggak punya pengalaman dalam bidang yang dipilih, kamu bisa kaitan kegiatan-kegiatan lain yang sebelumnya pernah kamu lakukan dengan posisi itu.
Kedua, lakukan mirroring. Mirroring adalah sebuah taktik yang dilakukan dengan cara meniru bahasa tubuh dan gaya berbicara user. Tujuannya adalah untuk mencocokkan dirimu dengan energi user yang nanti akan menjadi atasanmu.
Saat bekerja nanti, kamu akan sering sekali bertemu dengan atasan dan bekerja sama. Oleh sebab itu, kamu harus bisa menunjukkan bahwa kamu merupakan match yang cocok untuk atasanmu melalui mirroring saat wawancara.
Jika user melaksanakan sesi wawancara dengan santai, kamu juga harus bersikap santai. Kalau user memilih untuk melakukan wawancara dengan tegas, kamu juga harus bisa bersikap demikian. Namun, jangan sampai energimu melebihi energi user, ya! Belajar untuk membaca situasi, gaya tubuh, dan ekspresi user.
Baca juga: Jangan Asal Banting Setir Dalam Berkarier! 10 Kesalahan Career Shifting yang Wajib Kamu Hindari
C-Level Interview
Nah, tahap wawancara yang satu ini bisa dibilang yang paling rumit. Pada wawancara ini, kamu akan diinterogasi secara langsung oleh eksekutif-eksekutif C-Level perusahaan, seperti CEO, COO, CTO, CBO, dan bahkan founder-nya sendiri!
Wawancara bersama C-Level juga bisa jadi tahap wawancara yang paling lama. Ini karena wawancara C-Level memiliki tahap-tahapnya tersendiri, umumnya 2–3 tahap. Kamu akan dioper dari satu eksekutif C-Level ke eksekutif lain.
Wawancara C-Level biasa digunakan untuk menilai pengetahuanmu mengenai aspek-aspek bisnis sebuah perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya sangat konseptual dan berkelompok, mulai dari pertanyaan terkait kepribadian, kompetensi, sikap, dan pengetahuanmu tentang perusahaan.
Kebanyakan pertanyaannya nggak bisa diperkirakan, tetapi kamu tetap bisa mempersiapkan diri dengan cara mempelajari sistem operasi perusahaanmu, mulai dari keuangan, logistik, administrasi, hingga strategi bisnis. Tunjukkan bagaimana kamu mampu berkontribusi pada bisnis dan kelangsungan perusahaan. Pastikan kreativitasmu berjalan, ya!
Itu dia tiga tahap interview yang paling sering dilakukan perusahaan. Semoga recruitment-mu berjalan dengan lancar, ya, girls!
Ingin tahu tips and tricks jitu lainnya yang bisa bikin kamu lolos seleksi pekerjaan? Mari bergabung ke Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk bergabung.
Comments
(0 comments)