3 Alasan Kamu Sering Gagal Interview Kerja, Yuk Perbaiki!
Interview kerja termasuk tahap rekrutmen yang paling menantang bagi jobseekers. Ini karena dalam interview kerja, kamu secara langsung dinilai oleh pihak perusahaan. Kalau jawabanmu buruk, otomatis kamu akan kehilangan kesempatan kerja.
Ditolak HR memang tidak mudah. Ada sebagian orang yang sudah berkali-kali melewati interview kerja di sana-sini, tetapi masih belum juga mendapat pekerjaan.
Kalau kamu salah satu di antara orang-orang tersebut, mungkin ada kesalahan yang masih kamu lakukan saat interview kerja.
Di bawah ini adalah beberapa alasan kamu sering tidak lolos wawancara!
Baca juga: Jobseekers Wajib Baca: Ini 5 Tanda Gagal Wawancara Kerja dan Cara Menghadapinya!
Mendeskripsikan Pengalaman dengan Buruk
Interview kerja merupakan momen untuk kamu menunjukkan bahwa dirimu mampu menjadi kandidat yang cocok untuk suatu perusahaan. Dalam interview kerja, kamu bisa membuktikan bahwa segala kemampuanmu relevan. Tidak hanya kemampuan, tetapi juga pengalaman.
Salah satu pertanyaan besar yang pasti ditanya oleh recruiter saat interview kerja adalah soal pengalamanmu. Kamu mungkin punya banyak pengalaman hebat yang relevan dengan posisi yang dilamar, tetapi itu semua tidak akan berarti kalau kamu tidak bisa menceritakan pengalaman tersebut dengan baik.
Alasan kamu tidak lolos wawancara mungkin karena kamu tidak menceritakan pengalaman secara terstruktur. Tidak cukup dengan hanya berkata, “Saya pernah bekerja di X sebagai X.” Kamu hanya sekadar menjelaskan apa saja yang telah kamu lakukan tanpa menjabarkan tujuan, dampak, dan hasilnya.
Baca juga: Fresh Graduate dan Mau Negosiasi Gaji? Ikuti 5 Langkah Ini!
Kurang Riset tentang Perusahaan
Satu hal yang membuat recruiter tidak tertarik padamu saat interview kerja adalah kurangnya pengetahuan tentang perusahaan yang dilamar. Kebanyakan kandidat hanya mempersiapkan jawaban-jawaban terkait pengalaman, kekurangan, kelebihan, dan kepribadian mereka sebelum interview kerja.
Ketika ditanya pertanyaan dan pendapat tentang perusahaan, sebagian kandidat kebingungan dalam menjawab interview kerja. Padahal, mengenal lingkungan perusahaan, makna perusahaan, cara kerja perusahaan, dan identitas perusahaan sangat penting.
Adanya ilmu tentang perusahaan tersebut saat interview kerja menunjukkan bahwa kamu antusias untuk bekerja. Ingat, recruiter sudah berupaya untuk melakukan riset tentang dirimu sebelum interview kerja. Oleh karena itu, berikan usaha yang sama agar tidak ditolak HR ke depannya!
Baca juga: Perhatikan! Ini 4 Tanda Harus Ganti Pekerjaan Agar Tetap Sukses
Terlalu Banyak Detail Personal
Interview kerja memang digunakan untuk menampilkan kualitas diri dan kepribadian individu. Akan tetapi, jangan jadikan interview kerja tempat untuk ngobrol dan curhat, ya.
Ternyata, tidak jarang orang menambahkan informasi-informasi yang tidak relevan dalam proses interview kerja. Informasi-informasi yang dimaksud, misalnya hobi kandidat, latar belakang kehidupan, dan masalah pribadi.
Contoh yang paling sering terjadi di interview kerja adalah ketika recruiter menanyakan motivasi kandidat untuk bekerja. Sebagian orang masih memberikan jawaban yang tidak profesional, seperti ingin mencari nafkah, mendukung keluarga, dan membayar sewa rumah.
Kilas balik interview kerja yang pernah kamu lakukan sebelumnya. Apa kamu pernah memberikan informasi personal? Jika ya, itu mungkin alasan kamu tidak lolos wawancara.
Baca juga: 5 Tips Cara Membuat CV Lamaran Kerja, Wajib Dibaca Fresh Graduate!
Tips untuk Memperbaiki Diri Saat Interview Kerja
Untuk meningkatkan kemampuan diri saat menjawab pertanyaan interview kerja, lakukan tips di bawah ini!
Gunakan Metode STAR
Sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan metode STAR. Metode ini adalah metode paling ampuh agar lolos interview kerja. STAR merupakan singkatan dari Situation, Task, Action, dan Result.
Misalnya, dalam sebuah interview kerja, recruiter menanyakan sikapmu saat menghadapi tantangan. Kamu bisa menjawab pertanyaan ini menggunakan metode STAR.
Supaya kamu lebih paham, perhatikan contoh jawaban di bawah ini:
- Situation: Sebuah contoh situasi yang kamu alami untuk dijadikan latar jawaban.
- “Ketika saya berkuliah, saya dan anggota kelompok mengalami kendala dalam menentukan topik penelitian yang akan dilakukan bersama.”
- Task: Tanggung jawabmu dalam situasi tersebut.
- “Sebagai ketua kelompok, saya bertugas untuk membimbing kelompok dan memastikan bahwa penelitian berjalan dengan lancar serta mendengarkan opini setiap anggota.”
- Action: Langkah-langkah yang kamu ambil dalam situasi tersebut.
- “Saya mengadakan sesi brainstorming bersama kelompok untuk mencari solusi yang tepat mengajak seluruh kelompok untuk saling berkomunikasi.”
- Result: Hasil dari langkah-langkah yang diambil dalam situasi tersebut.
- “Akhirnya, kelompok kami mampu menentukan sebuah topik yang cocok dengan kepentingan penelitian tersebut.”
Contoh di atas merupakan contoh sederhana penggunaan metode STAR dalam sebuah interview kerja. Kamu bisa aplikasikan metode ini untuk situasi dan pertanyaan lain!
Baca juga: Cari Lowongan Magang Anak SMA dan Kuliah? Cek 5 Situs Ini!
Riset Perusahaan Sampai ke Sejarah, Pendiri, dan Nilai-nilainya
Tidak cukup hanya mengetahui bidang yang dilayani perusahaan tujuanmu. Supaya pengetahuanmu tentang perusahaan makin matang saat interview kerja, kamu juga wajib melakukan riset tentang sejarah, nilai, visi, misi, pencapaian dan bahkan pendiri perusahaan!
Kamu bisa menemukan informasi-informasi tersebut pada laman resmi atau media sosial perusahaan. Supaya lebih mudah masuk ingatan, rangkum informasi yang ada ke dalam satu catatan.
Sebelum interview kerja di mulai, pastikan semua informasi perusahaan sudah di luar kepala. Tunjukkan bahwa kamu memang ingin bekerja di perusahaan tersebut!
Baca juga: Bingung Cara Tulis Surat Resign? Ini Contohnya!
Pastikan Jawaban yang Diberikan Profesional
Bagi recruiter, tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang kandidat yang berbicara terlalu banyak tentang informasi yang kurang relevan dan membuat proses wawancara tidak berlanjut.
Selama interview kerja, cobalah untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak detail personal, kecuali kalau memang diminta oleh recruiter secara terang-terangan. Kamu harus bisa menarik perhatian recruiter dengan skill dan sikap profesionalitasmu untuk menunjukkan bahwa kamu siap terjun ke dunia profesional.
Ketika ditanya soal alasan untuk bekerja, kamu bisa menjelaskan bahwa kamu ingin skill yang selama ini kamu miliki bisa makin berkembang dan digunakan di lapangan kerja nyata. Mencari uang tentu adalah alasan yang valid, tetapi berusahalah untuk mencocokan jawaban dengan konteks profesional saat interview kerja.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa jadi alasan kamu sering tidak lolos wawancara dan ditolak HR. Semoga tips-nya berguna, ya!
Kamu jobseeker yang lagi nyari informasi loker terbaru? Yuk, bergabung ke Girls Beyond Circle untuk mendapat semua update loker terkini!