Waspada! Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Kenali Ciri-cirinya
Kerja remote (kerja jarak jauh) menjadi tren sejak berlangsungnya COVID-19 kemarin. Banyak perusahaan yang akhirnya menerapkan dan terbiasa dengan sistem WFH (work from home). Selain fleksibel, juga menghemat biaya akomodasi dan lain sebagainya. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan membuka lowongan kerja jarak jauh namun dengan niat menipu. Agar tidak terjerumus ke dalam lowongan tersebut, yuk kenali ciri-cirinya berikut.
Baca juga: 10 Pekerjaan Ini Bisa Kamu Lakukan Secara Remote
MENGENAL KERJA REMOTE
Kerja remote adalah mode pekerjaan di mana individu melakukan tugas pekerjaan di tempat yang berbeda atau di luar kantor perusahaan. Jenis pekerjaan ini, mengandalkan alat komunikasi secara online seperti email, panggilan video, atau kolaborasi platform.
Tetapi, nggak semua pekerjaan bisa dilakukan dengan remote, loh. Hanya beberapa pekerjaan yang bisa menggunakan metode ini, contohnya seperti Content Writer, Graphic Designer, Editor, Virtual Assistant, Financial Planner, Penerjemah, dan lain sebagainya.
Kerja jarak jauh ini tak hanya dapat dilakukan di Indonesia, karena ada banyak sekali lowongan kerja luar negeri yang bisa dilakukan secara remote. Banyak orang yang mencari peluang kerja remote luar negeri karena mendapatkan bayaran yang lebih besar.
Baca juga: Mau Kerja dari Rumah? Ini 11 Perusahaan dengan Sistem Full WFH dan Hybrid Working!
CIRI-CIRI LOWONGAN KERJA JARAK JAUH PALSU
Lowongan kerja remote Indonesia dan luar negeri nggak semuanya benar, bisa jadi lowongan pekerjaan yang kamu temukan adalah jebakan yang dapat merugikan diri kamu. Sebagai seorang freelancer atau ingin bekerja secara remote, sebaiknya kenali ciri-ciri lowongan kerja jarak jauh palsu berikut ini.
PENAWARAN KERJA MENDADAK MELALUI CHAT WHATSAPP
Pernah mendapatkan chat yang tiba-tiba menawarkan lowongan pekerjaan dengan persyaratan yang mudah dan menarik? Kalau pernah, sebaiknya kamu harus waspada karena itu bisa jadi penipuan. Biasanya, sang penipu memberikan persyaratan yang sederhana dan menjanjikan korban menghasilkan uang yang besar.
Tak jarang banyak orang yang tertipu, karena biasanya mereka mengatasnamakan sebuah perusahaan agar korban percaya. Mereka biasanya mendapatkan nomormu dari sebuah situs atau link yang pernah kamu isi, yang akhirnya terdeteksi oleh penipu. Kamu juga tidak pernah merasa apply pekerjaan atau mendaftar ke perusahaan tersebut, sehingga chat tawaran pekerjaan perlu dipertanyakan.
PERSYARATAN KERJA YANG MUDAH
Lowongan pekerjaan yang benar umumnya memberikan persyaratan kerja yang detail dan kualifikasi yang spesifik, mulai dari usia, pengalaman kerja, dan keahliannya. Namun, berbeda dengan lowongan kerja yang palsu, mereka memberikan syarat yang begitu mudah. Contoh persyaratan lowongan kerja palsu antara lain sebagai berikut.
- Tidak ada minimal lulusan pendidikan / Pendidikan minimal SMA
- Usia minimal 17 tahun
- Tidak perlu memiliki pengalaman pekerjaan
- Bisa bekerja darimana saja (remote)
Kalau kamu menemukan persyaratan yang mudah seperti itu, sebaiknya tidak perlu ditanggapi karena biasanya mereka akan memaksa, bahkan akan muncul lebih banyak tawaran kerja penipuan yang sama melalui chat.
NOMINAL GAJI YANG TERLALU BESAR
Siapa yang nggak tergiur dengan gaji yang besar? Apalagi bisa dilakukan secara remote. Biasanya, penipu menawarkan gaji harian ratusan hingga jutaan rupiah, misalnya Rp800 ribu - Rp1 juta per hari. Selain gaji harian, kamu juga diiming-iming bisa mendapatkan bonus jika mencapai target. Padahal, perusahaan ternama atau perusahaan asli jarang sekali atau bahkan tidak langsung memberikan gaji secara terang-terangan di awal penawaran kerja. Jadi, berhati-hatilah jika kamu mendapatkan tawaran gaji dengan nominal yang terlalu besar.
TUGAS DAN PEKERJAAN YANG MUDAH
Selain melalui chat WhatsApp, ada pula penawaran pekerjaan melalui media sosial, seperti Telegram, Facebook dan Instagram dengan iming-iming kerja online part time atau paruh waktu. Di pekerjaan ini, kamu hanya diperintahkan untuk nge-follow, nge-like akun-akun Instagram. Kemudian setelah selesai, langsung ditransfer komisi, mulai dari, Rp 50 ribu-Rp65 ribu.
Tetapi, jangan senang dulu, nantinya kamu akan diberikan misi berikutnya dengan cara mendeposit sejumlah uang untuk bisa melanjutkan ke misi berikutnya, dan komisi yang tentunya lebih banyak, mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.
Hal ini terus dilakukan hingga misi-misi berikutnya dengan nominal yang lebih besar lagi. Ketika uang deposit kamu semakin banyak masuk, akhirnya kamu terjebak disana. Kamu tak akan mendapatkan uang kembali karena uang yang kamu masukan lebih besar daripada keuntungan yang kamu dapat. Kasus seperti ini sangat banyak, bahkan ada korban yang tertipu hingga puluhan juta rupiah.
DATA DAN ALAMAT PEKERJAAN TIDAK JELAS
Bagi kamu yang melamar kerja remote luar negeri maupun dalam negeri, sebaiknya cek terlebih dahulu alamat kantor tersebut. Kamu bisa cek melalui Google dengan melihat ‘riwayat’ lowongan pekerjaan tersebut dengan keyword “penipu+nama kantor” atau tulis saja nama dari kantor tersebut, kemungkinan akan muncul blog diskusi yang membahas apakah lowongan tersebut palsu atau benar.
Selain data dan alamat, kantor yang menipu juga menggunakan alamat email dan website yang palsu. Domain tersebut tidaklah resmi seperti perusahaan atau profesional pada umumnya. (com, id, co.id, ca, us, dan lain-lain). Bahkan ada penipu yang menduplikat alamat website perusahaan resmi, dengan hanya menyamarkan, mengurangi, atau menambahi alamat website perusahaan resmi.
Baca juga: 10 Situs Terbaik dan Terpercaya untuk Cari Kerja Remote
Itu dia ciri-ciri penipuan berkedok lowongan kerja jarak jauh yang perlu kamu waspadai. Semoga dengan informasi ini, kamu bisa lebih berhati-hati lagi dalam mencari pekerjaan remote. Semangat!
Baca juga: 10 Situs Terbaik untuk Cari Kerja Freelance, Dijamin Aman dan Cuan!
Baca lebih banyak informasi tentang kerja remote di luar maupun dalam negeri dengan bergabung di komunikasi Girls Beyond Circle sekarang!