gagal menampilkan data

Article

Sering Bohong Berlebihan? Bisa Jadi Penyakit Mythomania, Yuk Kenali Lebih Dalam!

Written by Adila Putri Anisya

Pernahkah kamu mendengar seseorang atau bahkan kenalan dekat yang sering berbohong berlebihan? Itu bisa jadi penyakit mythomania! Ya, penyakit ini termasuk gangguan mental yang biasanya dialami orang dengan trauma masa lalu atau lingkungan buruk. 

Untuk mengenal lebih dalam tentang mythomania, penyebab, dan cara menghadapinya, yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Merasa Emotionally Unavailable? Bisa Jadi Kamu Punya Avoidant Attachment Style!

APA ITU PENYAKIT MYTHOMANIA

Mythomania syndrome adalah kondisi mental seseorang yang sering berbohong atau membuat cerita-cerita palsu tanpa alasan jelas dibaliknya. Orang dengan gangguan ini biasanya berbohong dengan sangat meyakinkan, bahkan sulit untuk membedakan antara kebohongan dan kenyataan. 

Orang yang mengalami mitomania seringkali merasa perlu untuk berbohong sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan perhatian atau merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Hal tersebut sungguh berbeda dengan orang pada umumnya, yang hanya berbohong karena maksud tertentu atau memang ingin menutupi sesuatu dari orang lain.

Parahnya, kebohongan mereka bisa menjadi boomerang bagi mereka sendiri. Beberapa dari mereka mungkin merasa tertekan saat ketahuan. Namun, ada juga yang nggak merasa bersalah sama sekali. 

Baca juga: Trauma Bisa Turun-temurun, Ini Arti Generational Trauma, Penyebab, dan Tandanya

APA PERBEDAAN BOHONG DAN MYTHOMANIA

Berbohong biasa dengan berbohong karena penyakit mythomania, memiliki perbedaan jelas. Ini bisa dilihat dari beberapa hal, antara lain:

MOTIVASI

  • Bohong. Dibuat dengan sengaja dengan maksud tujuan tertentu, untuk menghindari konsekuensi negatif, menyembunyikan kebenaran atau keuntungan pribadi.
  • Mythomania. Bohong tanpa alasan yang jelas, bukan mencapai keuntungan pribadi atau tujuan tertentu.

KONTROL

  • Bohong. Orang yang berbohong memiliki kontrol atas tindakan mereka dan bisa berhenti jika memang nggak mau melakukannya.
  • Mythomania. Mereka nggak bisa mengontrol atas omongan mereka, bahkan nggak menyadari bahwa ucapan itu nggak benar.

KONSISTENSI

  • Bohong. Kebohongan biasanya berkaitan dengan situasi tertentu. Seseorang akan berbohong dalam konteks tertentu, dan mungkin akan mengatakan kebenaran di situasi lain.
  • Mythomania. Mereka akan berbohong dengan konsisten dan terus-menerus dalam berbagai situasi.

Baca juga: Kekerasan Bisa Tidak Terlihat, Pahami Emotional Abuse dan Jenisnya

PENYEBAB PENYAKIT MYTHOMANIA

Penyebab mitomania sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi ada faktor-faktor yang bisa menjadi seseorang sering berbohong berlebihan. 

Gangguan mental seperti mitomania seringkali memiliki akar dalam faktor psikologis. Beberapa dari mereka, mungkin mengalami trauma emosional, rendahnya harga diri, atau gangguan kepribadian tertentu yang dapat mempengaruhi kecenderungan mereka untuk berbohong.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada kemungkinan adanya faktor genetik yang berperan dalam perkembangan mythomania. Jika ada riwayat mythomania dalam keluarga, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

Lingkungan sosial dan pengalaman masa kecil juga dapat berperan dalam perkembangan penyakit mythomania. Pengalaman trauma atau pola berbohong yang dipelajari dalam keluarga atau lingkungan sosial dapat mempengaruhi cara seseorang berhubungan dengan kejujuran.

Mitomania adalah kondisi yang kompleks, dan penyebabnya seringkali melibatkan kombinasi faktor-faktor ini. Diagnosis dan pengobatan mythomania harus dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental yang berpengalaman. 

Baca juga: 5 Tanda Inner Child yang Terluka, Adakah Kamu?

CARA MENGHADAPI ORANG MYTHOMANIA

Jika ada seseorang atau kenalan dekat kamu yang sering bohong berlebihan karena terdeteksi penyakit mythomania, sebaiknya lakukan hal-hal berikut ini saat menghadapinya.

PAHAMI KONDISI MEREKA

Memahami kondisi mereka adalah cara agar kamu tidak membenci dan menghakiminya. Sebab, penyakit ini mungkin sulit bagi orang yang mengalaminya. Berbohong mungkin menjadi cara mereka dalam mengatasi masalah psikologis yang mendalam.

JAGA BATASAN PRIBADI

Meski penting untuk memahami kondisi mereka, pastikan kamu juga menjaga batasan pribadi. Kamu nggak harus selalu membenarkan atau mendukung kebohongan mereka.

MENGHENTIKAN PERCAKAPAN ATAU ALIHKAN KE YANG LAIN

Jika kamu merasa mereka sudah berbohong terlalu jauh, sebaiknya hentikan percakapan atau alihkan ke topik yang lain. Namun, jika kamu masih ada energi untuk menanggapinya, nggak ada salahnya mengatakan kebenaran berupa bukti yang valid.

MEMBERIKAN SARAN BANTUAN MEDIS

Jika kamu merasa hubungan kamu dengan orang tersebut cukup dekat, kamu mungkin ingin menawarkan dukungan untuk mencari bantuan profesional. Menghubungkan mereka dengan seorang ahli kesehatan mental dapat membantu mereka dalam mengatasi kondisi mereka.

Menghadapi seseorang dengan penyakit mythomania bisa sangat rumit dan menguras tenaga. Seringkali, kita memerlukan kesabaran, empati dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi tersebut. Namun, dengan cara menghadapi orang mythomania di atas, semoga dapat meminimalisir rasa lelahmu ketika menghadapi orang dengan mythomania.

Ingin tahu lebih banyak tentang gangguan mental lainnya? Jangan ragu bergabung ke komunitas Girls Beyond Circle dan diskusi lebih banyak di sana!

Baca juga: 5 Konsultasi Psikolog Gratis Online untuk Jaga Kesehatan Mental Kamu

Sumber foto: Pexels

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond