gagal menampilkan data

Article

Apa itu Job Hopping? Fenomena Keseringan Pindah Kerja, Kenali Pro-Kontranya!

Written by Adila Putri Anisya

Apa itu job hopping? Istilah ini berkaitan dengan seseorang yang sering pindah-pindah pekerjaan. Keseringan pindah kerja, ternyata ada pro dan kontranya yang dapat berpengaruh pada perjalanan karier kamu, lho.

Fenomena ini seringkali dialami Gen Z dengan berbagai alasan, misal karena adanya kesempatan kerja yang lebih bagus, lingkungan kerja yang kurang suportif, dan pengaruh-pengaruh lainnya yang memicu mereka pindah pekerjaan.

Dilansir dari Okezone.com, Managing Director dari Mercer Marsh Benefits, Wulan Gallacher mengatakan bahwa media sosial menjadi salah satu penyebabnya.

“Pengaruh media sosial sangat mempengaruhi keputusan mereka. Misalnya mereka melihat teman-temannya kerjanya nyantai, sering liburan, jadilah mereka juga pengen. Padahal, belum tentu semua sesuai dengan apa yang mereka lihat,” ujar Wulan.

Baca juga: 7 Alasan Resign Kerja yang Logis dan Profesional!

APA ITU JOB HOPPING?

Apa yang dimaksud dengan job hopping? Job hopping adalah “peralihan pekerjaan” atau disebut juga “kutu loncat”, yakni ketika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu yang singkat.

Terlalu sering berpindah-pindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dianggap hal yang normal dan seringkali dilakukan oleh Gen Z. Banyak dari mereka yang melakukan kesempatan ini untuk mendapatkan benefit yang lebih baik di perusahaan selanjutnya.

Padahal, fenomena ini bisa dianggap negatif dan berpengaruh ke pekerjaan selanjutnya. Perusahaan mungkin akan melihat ini sebagai tanda ketidakstabilan atau ketidak komitmen kamu terhadap pekerjaan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan job hopping agar “riwayat” pekerjaanmu dianggap baik oleh perusahaan selanjutnya. 

Baca juga: 6 Alasan yang Bikin Kamu Tergiur Pindah Kerja ke Yogyakarta

KEUNTUNGAN JOB HOPPING (PRO)

Ada berbagai keuntungan seseorang melakukan pindah pekerjaan dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya, yaitu:

GAJI YANG LEBIH TINGGI

Alasan yang paling sering seseorang pindah pekerjaan adalah karena mendapatkan gaji yang lebih tinggi. 

Banyak dari mereka yang memilih mendapatkan gaji yang lebih tinggi di perusahaan selanjutnya, dibandingkan kenaikan gaji di perusahaan yang ditempatinya sekarang.

Hal ini dianggap lebih efektif dan tercepat daripada menunggu kenaikan gaji yang tidak tahu kapan itu terjadi atau mungkin tidak terjadi.

PELUANG KEMAJUAN KARIER

Jika kamu merasa di perusahaan yang sekarang tidak ada peluang untuk kemajuan karier, mungkin pindah pekerjaan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.

Peningkatan posisi seringkali berkaitan dengan kenaikan gaji. Dengan menghasilkan lebih banyak uang, kamu bisa memenuhi kebutuhan finansial dan meningkatkan kualitas hidup.

Tak hanya itu, kemajuan karier juga dapat meningkatkan kepuasan pribadi. Banyak orang merasa puas ketika mereka melihat perkembangan dan pertumbuhan dalam karier mereka.

LINGKUNGAN KERJA LEBIH BAIK

Lingkungan kerja yang kurang suportif dapat menjadi penyebab seseorang sering pindah pekerjaan. Dengan pindah pekerjaan, mereka berharap akan mendapatkan lingkungan yang lebih suportif.

Lingkungan kerja yang baik, dapat menciptakan suasana yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional. Ini termasuk perasaan aman, dukungan dari rekan kerja dan manajemen, serta kurangnya stres yang berlebihan.

Baca juga: Waspadalah! Ini 10 Red Flags Pertanda Kamu Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic

KEKURANGAN JOB HOPPING (KONTRA)

Adapun kekurangan jika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu singkat, yaitu:

KESULITAN MENDAPATKAN PEKERJAAN

Kontra job hopping yang paling umum adalah kesulitan mendapatkan pekerjaan. Beberapa perusahaan mungkin akan melihat riwayat pekerjaan pelamar dan menilai kandidat dalam menduduki posisi sebelumnya.

Biasanya hal ini seringkali ditanyakan saat sesi interview. Itulah mengapa kamu perlu memberikan alasan yang profesional mengapa sering pindah pekerjaan.

Kamu bisa menjawabnya seperti ingin mendapatkan posisi serta tanggung jawab yang lebih tinggi atau ingin mendapatkan lingkungan kerja yang lebih suportif. 

PERJALANAN KARIER TIDAK KONSISTEN

Tak hanya membuat perekrut ragu memperkerjakanmu, sering berpindah-pindah pekerjaan dengan bidang yang berbeda dapat membuat perjalanan kariermu tidak konsisten.

Job hopping dapat menghambat pengembangan keterampilan yang mendalam dalam suatu bidang. Karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk menguasai tanggung jawab tertentu, kamu mungkin hanya memiliki pemahaman yang dangkal tentang banyak hal.

Ini membuat kamu terjebak dalam peran entry-level atau peran yang serupa terus-menerus, sehingga tidak ada kemajuan yang signifikan dalam karier kamu.

STRES DAN KETIDAKPASTIAN HIDUP

Terlalu sering pindah pekerjaan dapat membuat kamu kewalahan dan stres karena harus terus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. 

Beberapa orang mungkin mendapatkan keterampilan baru seperti mudah beradaptasi, namun bagi beberapa orang ini mungkin melelahkan.

Tak hanya itu, stres yang disebabkan karena ketidakpastian dan perubahan berulang dalam pekerjaan dapat mempengaruhi kesejahteraan mental. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbngkan dampak job hopping ini.

Berapa lama sebaiknya pindah kerja? Jika kamu ingin pindah pekerjaan, pastikan secara berkala, minimal 2-4 tahun. Namun, hal ini balik lagi kepada keputusanmu dan pribadi masing-masing.

Jika benar-benar tidak bisa bertahan di perusahaan sebelumnya, kamu harus bisa menjelaskan dan meyakinkan perusahaan yang dilamar agar bisa menerima kamu.

Demikian penjelasan tentang apa itu job hopping serta pro dan kontranya. Pastikan untuk mempertimbangkan dengan matang tujuan karier kamu ya!

Baca juga: Tips Hindari Depresi di Tempat Kerja, Ini 4 Langkahnya!

Join Girls Beyond Circle dan diskusikan hal menarik lainnya seputar dunia kerja bersama teman-teman di sana!

Sumber foto: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond