Sejarah dan Asal-Usul Halloween, Ketahui Makna di Baliknya!
Halloween, sebuah perayaan yang terkenal di Amerika dan Eropa, telah menjadi salah satu perayaan yang paling dinanti oleh banyak orang. Di hari tersebut, orang-orang akan berdandan dengan kostum menakutkan, menghias rumah dengan nuansa seram, hingga mengadakan pesta seru bersama teman atau keluarga. Namun, di balik semua perayaan itu, apakah kamu benar-benar tahu dari mana asal-usul Halloween dan makna sebenarnya?
Halloween memiliki sejarah panjang yang melibatkan berbagai tradisi dan kepercayaan dari berbagai budaya di dunia. Meskipun perayaan ini saat ini lebih sering diidentikan dengan Amerika Serikat, sebenarnya Halloween berasal dari tradisi kuno yang telah ada sejak zaman dahulu.
Kalau kamu penasaran dengan asal mula Halloween, Halloween pertama kali dimana, dan apa maknanya, baca artikel ini sampai habis!
Baca juga: Top 5 Film Bertema Halloween Paling Horor, Jangan Nonton Sendirian!
SEJARAH HALLOWEEN
Halloween berasal dari bangsa Celtic, bangsa kuno yang mendiami wilayah yang sekarang dikenal sebagai Irlandia, Inggris, dan Prancis pada abad ke-1 sebelum masehi. Bagi mereka, tanggal 31 Oktober menandai berakhirnya musim panas (Samhain) dan dimulainya musim dingin.
Samhain adalah perayaan yang dikaitkan dengan akhir musim panas dan awal musim dingin. Pada malam Samhain, bangsa Celtic percaya bahwa pintu antara dunia manusia dan dunia roh terbuka, sehingga memungkinkan roh-roh jahat dan makhluk gaib lainnya keluar.
Selama perayaan Samhain, orang-orang Celtic akan mengenakan kostum menyeramkan dan membakar api unggun besar sebagai perlindungan dari roh-roh jahat. Mereka juga meletakkan makanan dan minuman di depan pintu rumah mereka untuk menyambut arwah nenek moyang mereka.
Baca juga: 7 Inspirasi Kostum Halloween Paling Tren di 2023, Bisa Dipakai ke Kantor!
ASAL-USUL HALLOWEEN
Pada tahun 43 M, Romawi menaklukan setengah wilayah Celtic. Selama 400 tahun menguasai wilayah tersebut, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan tradisional Celtic, Samhain.
Festival pertama bernama Feralia, yakni festival untuk memperingati roh-roh orang yang telah meninggal dunia. Selama perayaan tersebut, orang Romawi akan melakukan persembahan berupa makanan, minuman, bunga, dan lain-lain yang dipercaya akan berguna bagi roh-roh yang telah meninggal.
Sementara itu, yang kedua adalah peringatan Pomona. Pomona dilambangkan dengan buah apel. Pada hari tersebut, masyarakat Romawi akan merayakan keberhasilan panen dan menghormati dewi Pomona.
Dengan penggabungan kedua perayaan tersebut (festival Feralia dan Pomona) akhirnya masuk ke dalam festival Samhain.
Ketika agama Kristen menyebar ke wilayah Celtic, festival Samhain ini mengalami transformasi. Pada abad ke-9, Paus Gregory IV menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Day), yang menggantikan perayaan Samhain. Malam sebelumnya, yaitu 31 Oktober, kemudian menjadi All Hallows’ Eve atau Halloween.
Selama berabad-abad, tradisi-tradisi kuno dari perayaan Samhain dan Halloween tetap bertahan dan terus berkembang. Seiring dengan berbagai perubahan budaya dan agama, banyak elemen baru diperkenalkan ke dalam perayaan ini.
Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah “Trick-or-Treat,” di mana anak-anak mengunjungi rumah-rumah di lingkungan mereka dan meminta permen. Tradisi ini mungkin berasal dari tradisi Samhain di mana masyarakat memberikan makanan kepada roh-roh leluhur mereka sebagai bentuk perlindungan.
Selain itu, penggunaan kostum juga menjadi bagian dari perayaan Halloween. Kostum-kostum ini awalnya digunakan untuk menakuti roh-roh jahat yang berkeliaran pada malam itu. Namun, seiring berjalannya waktu, kostum Halloween menjadi lebih beragam dan kreatif, mencakup karakter-karakter dari film horor, makhluk mitologi, dan bahkan selebriti populer.
Baca juga: 6 Event Halloween di Jakarta 2023, Ada Wahana sampai Konser Musik!
MAKNA PERAYAAN HALLOWEEN
Ada pun makna yang terkandung dalam perayaan Halloween berdasarkan sejarahnya. Pertama, Halloween merupakan perayaan yang melibatkan interaksi antara dunia manusia dan dunia roh. Pada perayaan tersebut, diyakini roh-roh leluhur dapat kembali ke dunia ini, dan kita harus memberikan penghormatan kepada mereka. Oleh karena itu, orang-orang mengenakan kostum-kostum menyeramkan untuk menakuti roh-roh jahat dan melindungi diri mereka sendiri.
Kedua, Halloween juga melambangkan perubahan musim. Pada saat Halloween, musim panas telah berakhir dan musim gugur telah dimulai. Ini mencerminkan siklus alamiah kehidupan, di mana segala sesuatu di bumi mengalami perubahan dan transformasi. Halloween menjadi waktu untuk merayakan perubahan ini dan mempersiapkan diri untuk musim dingin yang akan datang.
Namun, seiring berjalan waktu terjadilah perubahan dari yang awalnya sebuah tradisi, lalu berubah menjadi hal yang menyenangkan. Sekarang ini, Halloween merupakan perayaan yang melibatkan kegembiraan suatu kelompok. Selama Halloween, orang-orang berkumpul bersama-sama untuk berbagi cerita-cerita seram, bermain permainan tradisional, dan berbagi makanan dan permen. Ini memperkuat ikatan sosial dan memperkuat rasa solidaritas dalam komunitas.
Asal-usul Halloween ternyata memiliki makna yang mendalam. Ini bukan sekadar perayaan yang penuh dengan kostum-kostum menyeramkan dan permen-permen manis, tetapi juga merupakan waktu untuk menghormati leluhur pada zaman itu, merayakan perubahan musim, dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.
Kalau kamu suka dengan topik Halloween, yuk gabung ke komunitas Girls Beyond Circle, dapatkan banyak teman online di sana!
Baca juga: Fakta Menarik dan Sinopsis Film The Final Destination 4, Cocok Ditonton saat Halloween!
Sumber foto: Pexels