5 Sikap Contoh Antisosial: Sering Disamakan dengan Introvert, Kenali Perbedaannya!
Antisosial atau sosiopati adalah gangguan kepribadian yang mempengaruhi cara berpikir seseorang dalam memandang, merasakan dan berhubungan dengan orang lain. Contoh antisosial terlihat jelas ketika mereka berperilaku impulsif, manipulatif agresif, hingga tidak peduli dengan perasaan orang lain.
Orang seringkali menganggap bahwa seseorang yang pendiam dan tidak suka bergaul adalah orang yang memiliki sikap introvert. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang jelas antara sikap antisosial dengan sifat introvert.
Untuk mengenal contoh tingkah laku anti sosial dan perbedaannya dengan introvert, simak penjelasan berikut!
Baca juga: 6 Ciri-ciri Introvert di Lingkungan Kerja, Wajib Perhatikan Hal Ini!
CONTOH ANTISOSIAL PADA PENDERITA SOSIOPAT
Menurut laman Mayo Clinic, orang dewasa dengan antisosial biasanya menunjukkan gejala gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun. Mereka akan menunjukan beberapa gejala serius, seperti:
SERING MELANGGAR ATURAN: BERBOHONG, MENCURI, MENCARI KERIBUTAN
Sikap orang sosiopati adalah tidak peduli dengan norma sosial. Mereka tidak memedulikan apa yang dianggap benar atau salah oleh masyarakat, sehingga seringkali berbohong, mencuri dan mencari keributan.
Contoh kasus gangguan kepribadian antisosial adalah melanggar aturan atau melakukan tindakan yang dianggap tidak sopan tanpa memedulikan reaksi orang lain.
PANDAI MEMANIPULASI EMOSI ORANG LAIN
Kebanyakan orang yang antisosial memiliki kepribadian yang unik, cerdas, dan memiliki daya tarik yang berbeda dari kebanyakan orang. Namun, hal ini membuatnya mudah memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi.
Sikapnya ini membuat mereka kesulitan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. Hal ini juga dapat mempengaruhi dunia profesionalnya yang mungkin saja dapat merugikan dirinya dan rekan-rekannya.
TIDAK MENUNJUKAN RASA BERSALAH DAN KURANG EMPATI
Contoh antisosial lainnya adalah kurang peduli terhadap perasaan orang lain dan mereka mungkin tidak mengalami rasa bersalah meskipun melakukan tindakan yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain.
Kemampuan empati yang terbatas dan kurangnya perasaan bersalah ini dapat menyebabkan hubungan interpersonal yang sulit dan seringkali konflik dengan orang disekitarnya.
MENGABAIKAN KESELAMATAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
Melanjuti dari tindakan sebelumnya, sikap impulsif membuatnya tidak mempertimbangkan risiko dengan seksama sebelum melakukan tindakan. Ketika mereka mengambil sebuah keputusan, mereka tidak memikirkan dampak negatif dari tindakannya tersebut.
Pelaku antisosial dapat terlibat dalam tindakan berbahaya seperti mengendarai dengan kecepatan tinggi tanpa memakai helm atau pengaman, terlibat dalam kegiatan kriminal yang berisiko tinggi, hingga penggunaan zat berbahaya (obat-obatan).
IMPULSIF DAN AGRESIF
Seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari perilaku mereka. Banyak dari mereka yang melakukan keputusan secara spontan tanpa rencana.
Sikap impulsifnya ini, terkadang dibumbui dengan sikap agresif dengan kemarahan yang sulit dikendalikan. Mereka bahkan tak segan melakukan perlakuan kasar pada fisik.
Catatan: Orang dengan sikap antisosial bukan sekedar suka “menyendiri” namun mereka cenderung mengabaikan aturan dan norma sosial. Meski begitu, mereka tidak selalu bersikap kriminal, tergantung tingkat keparahan perilaku, ada yang menunjukan dalam sikap ringan, ada juga yang ekstrim.
Baca juga: Jangan Keliru! Ini Perbedaan Self Reward dan Impulsive Buying yang Tidak Disadari
APA YANG SERING DISAMAKAN DENGAN INTROVERT?
Introvert adalah kepribadian yang normal, bukan suatu bentuk gangguan kepribadian yang menjadi masalah atau harus diperbaiki. Sikap ini tentang seseorang mendapatkan energinya yang berasal dari dirinya sendiri, bukan dari eksternal, seperti ekstrovert.
Ciri-ciri sikap introvert adalah, mereka sering meluangkan dan menghabiskan waktunya sendirian, lebih menikmati pertemuan dengan satu lawan daripada kelompok, cenderung memiliki pemikiran yang introspeksi serta memilih diskusi yang ringan dan bermakna.
Satu hal yang sering dianggap sama antara antisosial dan introvert adalah sikapnya yang “malas” berinteraksi dengan orang lain, sangat pemalu, menjauh dari kegiatan ramai, hingga menyukai kesendirian.
Padahal, introvert bukanlah antisosial, mereka sangat menghargai interaksi sosial yang bermakna, meskipun ada batas frekuensi antara interaksi tersebut.
Baca juga: 4 Tipe Kepribadian Introvert Menurut Penelitian, Kenali Ciri-Cirinya!
ANTISOSIAL VS INTROVERT
Sebagai kejelasan antara contoh antisosial dan introvert, berikut adalah perbandingannya.
Antisosial | Introvert |
Kurang empati dan mengabaikan perasaan orang. | Memiliki sikap empati dan perhatian. |
Sulit mendapatkan teman/sahabat yang sehat dan langgeng. | Memiliki hubungan yang bermakna dengan orang yang dipercayainya. |
Kesulitan memelihara hubungan yang sehat karena perilaku mereka. | Membentuk beberapa hubungan yang mendalam. Bersikap setia dan suportif. |
Terlibat dalam kegiatan sosial, tapi melanggar aturan/norma. | Menikmati kesendirian atau kelompok kecil, tanpa melanggar norma. |
Memicu konflik dan tidak memedulikan konsekuensi dari tindakan mereka. | Cenderung menghindari konflik, namun terlibat dalam penyelesaian konflik. |
Melanggar norma-norma masyarakat. | Menghormati aturan masyarakat yang ada. |
Agresif dan sering meremehkan kritik. Bisa balas dendam. | Merenungkan kritik, dan lebih menyimpannya dalam hati. |
Tidak berminat dalam keterlibatan sosial dan mengabaikan tanggung jawab sosial. | Memilih menghabiskan waktu sendirian untuk mendapatkan energi kembali. |
Kesimpulannya, ada perbedaan yang jelas antara sikap antisosial dengan sifat introvert, antisosial adalah sikap yang mengganggu norma dan hubungan sosial, mereka memerlukan bantuan untuk sembuh.
Sementara, introvert cenderung menyukai aktivitas yang lebih tenang, mereka dapat memperoleh energi dari waktu yang dihabiskan dengan sendirian.
Dengan contoh antisosial diatas, diharapkan kamu dapat membedakan sikap antisosial dan introvert agar tidak menyalahgunakan “definisi” keduanya.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar mental health dengan gabung ke komunitas Girls Beyond Circle!
Baca juga: Tips untuk Meninggalkan Toxic Relationship, Jangan Mau Terjebak Terus!
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)