gagal menampilkan data

Article

7+ Tips Manajemen Penyakit Gerd Saat Puasa Ramadan Agar Ibadah Efektif

Written by Adila Putri Anisya

Dalam bulan Ramadan, penyakit GERD saat puasa dapat menjadi tantangan kesehatan yang serius bagi banyak orang. Tak hanya mengganggu kenyamanan, namun juga kualitas ibadah selama bulan suci ini.

Maka dari itu, bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung, sebaiknya pahami bagaimana cara memanajemen penyakit GERD dengan bijak selama menjalankan puasa Ramadan.

Di bawah ini, ada beberapa tips yang perlu dipahami oleh penderita GERD agar aman berpuasa dan tidak kambuh.

Baca juga: 12 Rekomendasi Makanan Sahur Agar Kenyang Lebih Lama, Ini Rahasianya!

TIPS KELOLA PENYAKIT GERD SAAT PUASA

Asam lambung yang naik ke kerongkongan, membuat lambung iritasi dan nyeri, guna mencegahnya, penderita bisanya mengatur pola makan dengan cara makan sedikit-sedikit secara sering.

Tapi, di bulan puasa ini, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena kita hanya diperbolehkan makan di waktu buka puasa dan sahur. 

Berikut, telah dirangkum dari sumber kesehatan terpercaya, tips puasa untuk penderita GERD.

PASTIKAN UNTUK SELALU SAHUR

Sahur merupakan sunnah yang dijalankan sebelum berpuasa Ramadan. Bagi penderita GERD, pastikan untuk tidak melewati sahur, karena perut yang kosong terlalu lama, dapat menimbulkan asam lambung naik.

Selain itu, sahur juga memberikan kesempatan bagi penderita GERD untuk minum air secukupnya, yang dapat membantu menjaga kelembaban selaput lendir lambung dan mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam.

KONSUMSI MAKANAN YANG AMAN 

Kesalahan mengonsumsi makanan bisa menyebabkan penyakit GERD saat puasa kambuh. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang aman dikonsumsi saat sahur maupun berbuka, berikut adalah beberapa asupan yang aman dan tidak aman bagi penderita GERD.

Asupan yang aman:

  • Sayuran hijau
  • Daging tanpa lemak
  • Oatmeal
  • Roti
  • Ikan
  • Kentang
  • Pepaya
  • Pisang
  • Apel
  • dll

Asupan yang tidak aman: 

  • Kol
  • Sawi
  • Brokoli
  • Cokelat
  • Kafein
  • Jeruk
  • Lemon
  • Makanan pedas
  • Makanan berlemak
  • dll

JANGAN MAKAN TERLALU BANYAK

Makan terlalu banyak dalam satu waktu pada penderita GERD dapat melemahkan otot sfingter esofagus bawah, yang akhirnya tidak dapat menutup dengan benar. Apabila hal ini terjadi, bisa memicu asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak juga dapat membuat perut menjadi begah, bahkan diare. 

Jadi, meski kamu dalam kondisi yang sangat lapar pada saat sahur maupun berbuka, pastikan kamu akan ingat untuk berhenti dan menahan nafsu agar tidak makan berlebihan.

TIDAK MAKAN BERLEMAK TINGGI

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makanan berlemak tinggi merupakan asupan yang tidak aman bagi penyakit GERD. Hindarilah makanan berlemak tinggi, seperti cokelat, buah sitrus, kopi, hingga makanan pedas.

Pasalnya, makanan tinggi lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna. Hal ini dapat membuat pengosongan lambung menjadi lambat, hingga akhirnya menimbulkan produksi asam lambung yang meningkat.

BOLEH TIDUR 3 JAM SETELAH MAKAN 

Banyak dari kita mungkin merasa ngantuk dan tergoda untuk segera tidur setelah sahur. Namun, penting untuk menyadari bahwa kebiasaan ini sebenarnya kurang tepat dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Pastikan untuk selesai makan apa pun sekitar tiga sampai empat jam sebelum tidur.

Terutama bagi penderita GERD, langsung tidur setelah makan dapat menyebabkan tekanan dalam lambung, membuat makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.

Tidak hanya itu, posisi tidur juga berperan penting dalam mencegah terjadinya asam lambung. Disarankan untuk tidur miring ke kiri atau dalam posisi setengah duduk karena hal ini dapat membantu mencegah isi lambung naik ke kerongkongan. Sebaliknya, menghadap ke kanan sebaiknya dihindari. 

OLAHRAGA 30 MENIT MENJELANG BERBUKA

Penyakit GERD saat puasa dapat dihindari dengan olahraga ringan setidaknya 30 menit menjelang berbuka puasa. Kamu bisa melakukan beberapa jenis olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, bersepeda, atau yoga ringan.

Hindari olahraga yang melibatkan gerakan ekstrim seperti lompat atau yang berkontak dengan bagian perut dan dada, karena dapat memperburuk gejala GERD dan memicu asam lambung naik ke kerongkongan.

HINDARI PAKAIAN TERLALU KETAT

Salah satu tips puasa aman untuk penderita asam lambung adalah menghindari pakaian terlalu ketat pada area pinggang dan perut karena dapat menyebabkan penekanan. 

Apabila area tersebut tertekan, maka isi dalam perut dapat naik ke esofagus sebagai tempat asam lambung membakar jaringan. 

Jadi, hindarilah menggunakan pakaian ketat, seperti ikat pinggang, celana yoga, dan bahan-bahan ketat lainnya. Gunakan pakaian yang tidak terlalu menekan, dianjurkan gunakan pakaian yang longgar.

STOP MEROKOK

Disarankan bagi penderita asam lambung untuk menghindari kebiasaan merokok karena rokok dapat mengakibatkan pelemahan pada otot lower esophageal sphincter yang berperan sebagai katup pemisah antara lambung dan esofagus. 

Hal tersebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung dan menimbulkan iritasi pada esofagus.

MENGATUR WAKTU MINUM

Dilansir dari CNN Indonesia, ahli hidrasi Indonesia menyarankan untuk mengatur waktu minum dengan pola 2-4-2 saat Ramadan, yaitu dengan minum 2 gelas air putih saat buka puasa, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas saat sahur. 

Dengan mengikuti pola minum yang teratur dan bijaksana, penderita asam lambung dapat membantu mengurangi gejala refluks asam selama bulan puasa Ramadan.

KELOLA STRES

Bukan hanya makanan dan minuman yang dikonsumsi, namun stres juga dapat memicu asam lambung naik. Apabila stres tidak dikelola dengan baik, maka tubuh akan memproduksi hormon kortisol, yaitu hormon stres.

Hormon-hormon ini dapat merangsang kelenjar dalam lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung sebagai respons terhadap situasi stres. 

Akibatnya, peningkatan produksi asam lambung dapat menyebabkan refluks asam, di mana asam lambung naik kembali ke esofagus dan menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar atau nyeri pada dada. 

Timbulnya penyakit GERD saat puasa membuat sebagian orang khawatir. Untuk itu, pastikan mengikuti cara mengatasi GERD saat puasa di atas dengan mengelolanya dengan baik. 

Selamat berpuasa dan sehat selalu, ya!

Gabung Girls Beyond Circle dan dapatkan banyak informasi penting lainnya seputar kesehatan, yuk!

Baca juga: 10 Penyakit Timbul Akibat Stres, yang Terakhir Paling Sering Dialami!

Sumber foto: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond