gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Work-life Harmony, Samakah dengan Work-life Balance? Simak Mana yang Lebih Menguntungkan

Written by Aurelia Lois

Kamu pasti familier dengan istilah work-life balance. Istilah ini merujuk pada usaha menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan melibatkan manajemen waktu dan energi yang efektif.

Hal ini penting untuk memenuhi komitmen profesional dan pribadi tanpa mengorbankan kesejahteraan diri. Di sini, perhatian pada perawatan diri juga merupakan kunci dalam mempertahankan hubungan yang harmonis antara kedua hal tersebut.

Namun, pernahkah kamu mendengar istilah lain seperti work-life harmony? Apa bedanya dengan work-life balance? Untuk mengetahuinya lebih lengkap, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Work-life Harmony dan Bedanya dengan Work-life Balance

Sumber foto: Pexels/Yan Krukau

Istilah work-life balance dan work-life harmony rasanya terdengar serupa, namun keduanya tidak sama. Work-life balance merujuk pada bagaimana seseorang mengelola waktu yang mereka habiskan untuk bekerja dan waktu yang mereka luangkan untuk kegiatan lain. 

Sementara dilansir dari maryville.edu, work-life harmony melibatkan cara mengintegrasikan pekerjaan ke dalam kehidupan secara menyeluruh sehingga meningkatkan kebahagiaan baik di rumah maupun di kantor.

Work-life balance atau keseimbangan identik dengan kontrol dan batasan, di mana kita harus mengendalikan hampir setiap langkah, setiap menit kita. Harmoni identik dengan aliran, memercayai proses, menginspirasi, mengarahkan, menciptakan, dan menyelaraskan.

Meskipun work-life balance merupakan konsep yang lebih lama, banyak pemimpin bisnis saat ini mulai merangkul gagasan tentang work-life harmony

Dalam arti, work-life harmony adalah keselarasan antara pekerjaan dan kehidupan yang saling mendukung. Berbeda dengan mencari keseimbangan di mana setiap aspek kehidupan harus mendapat perhatian yang sama setiap hari, work-life harmony lebih fokus pada memenuhi kebutuhan sesuai dengan prioritas yang muncul.

Hal ini memerlukan pola pikir yang fleksibel, berbeda dengan pemisahan yang kaku antara pekerjaan dan kehidupan dalam keseimbangan kerja kehidupan.

Baca juga: 10 Aturan Tidak Tertulis di Dunia Kerja untuk Hindari Konflik

Work-life Harmony sebagai Alternatif

Sumber foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Salah satu alternatif lain dari work-life balance dan mungkin sedikit lebih memotivasi ketimbang pencampuran antara hidup dan kerja semata adalah work-life harmony

Dalam konsep ini, semua aspek berbeda dari pekerjaan dan kehidupan kita. Tak berbeda dengan paduan suara yang harmoni, di mana terdapat orang-orang dan suara yang berbeda.

Suara-suara itu digabungkan dan bekerja bersama-sama sehingga menghasilkan suara yang lebih dalam, lebih kaya, dan lebih terpadu.

Work-life harmony memperkuat pencampuran dan integrasi dengan meningkatkan kualitasnya. Lebih dari sekadar apa yang dilakukan dan dengan apa, namun melibatkan cara dan alasan di baliknya.

Contoh dalam kehidupan nyata yang mungkin relevan dengan kamu, termasuk:

  • Memulai bisnis sendiri agar kamu bisa menjemput anak-anak dari sekolah, sambil menunjukkan kepada mereka versi diri yang lebih bermakna, termotivasi, dan sehat. 
  • Mengatur waktu kelas yoga sebelum pulang dari kantor, sehingga kamu bisa hadir dengan lebih fokus untuk pasangan saat tiba di rumah. 
  • Berkolaborasi dalam proyek bisnis dengan seorang teman, sehingga tidak hanya membantu masing-masing perusahaan, tetapi juga memperkuat hubungan persahabatan dan kepercayaan.

Work-life harmony atau harmoni terjadi ketika dua hal yang berbeda bekerja bersama untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik, lebih indah, dan lebih menyenangkan daripada elemen tersebut secara individual. 

Contoh-contohnya termasuk nada musik, perpaduan cahaya dan bayangan, rasa manis dan asam, atau minuman dingin saat cuaca panas. Konsep bahwa “keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya” tercermin dalam harmoni ini.

Sementara pada praktiknya, work-life balance atau keseimbangan lebih menekankan pada pemahaman tentang nilai relatif atau “bobot” dari setiap hal sehingga menempatkan mereka dalam kontras, dan melakukan penyesuaian hingga mencapai keseimbangan. 

Baca juga: Hati-hati! Perhatikan 6 Contoh Red Flag Ini saat Pindah Perusahaan

Dua Spektrum Pekerjaan yang Mungkin Mencirikan Dirimu

Sumber foto: Pexels/Tima Miroshnichenko

Tidak ada rumus tertentu untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan (work-life harmony) karena setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. 

Dan bagi kebanyakan orang, bagaimana mereka mencapainya akan berubah seiring waktu. Ada rentang dari pekerjaan sebagai sarana untuk mencapai tujuan hingga pekerjaan sebagai tujuan itu sendiri. Sebagian besar dari kita akan bergerak bolak-balik berkali-kali antara kedua titik tersebut.

Pekerjaan sebagai Sarana untuk Mencapai Tujuan

Pada spektrum ini, ada orang yang melihat pekerjaan hanya sebagai tugas teknis untuk mendapatkan gaji. Mereka puas dengan hanya menjalankan tugas pekerjaan mereka dan menghabiskan waktu di luar pekerjaan sesuai keinginan mereka. 

Mereka tidak tertarik untuk naik jabatan, mengambil tanggung jawab lebih besar, atau membangun karier. Meskipun mereka mungkin memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan menikmati pekerjaan yang mereka lakukan, namun pekerjaan bukanlah sumber utama makna bagi mereka. 

Pendekatan ini tidak hanya umum di kalangan orang yang akan pensiun, tetapi juga dianut oleh orang dari berbagai usia dan tahap kehidupan. Pendekatan ini dianggap sah dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. 

Bahkan, di tengah budaya yang mengagungkan pengejaran tanpa henti terhadap promosi dan status, pendekatan ini bisa dianggap sebagai sikap yang benar-benar berani dan melawan arus.

Pekerjaan sebagai Tujuan Itu Sendiri 

Pada spektrum ini, pekerjaan merupakan sebuah pencarian yang bermakna dalam dirinya sendiri. Pekerjaan memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara pribadi dan profesional. 

Ini memberikan peluang untuk menetapkan dan mencapai tujuan, meraih status, dan mengembangkan karier yang sukses. Orang-orang di ujung spektrum ini menemukan kepuasan dan kebahagiaan dalam pekerjaan mereka. 

Kehidupan mereka di luar pekerjaan mendukung mereka dengan energi dan dukungan yang diperlukan untuk usaha yang mereka lakukan di tempat kerja. Ini juga merupakan pendekatan yang sepenuhnya sah untuk harmoni antara pekerjaan dan kehidupan. 

Hal ini tidak berarti bahwa orang-orang ini tidak menikmati keluarga, teman, hobi, olahraga, dan sebagainya. Sebaliknya, pekerjaan itu sendiri memberikan rasa makna dan tujuan yang kuat yang tidak atau tidak dapat mereka temukan dalam kegiatan lain.

Apakah Bisa Melakukan Work-life Harmony?

Sumber foto: Pexels/Anastasia Shuraeva

Kamu bisa menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan tanpa terlalu khawatir tentang di mana posisimu saat ini dalam dua spektrum di atas. Yang penting adalah pola pikirmu. 

Meskipun terkadang kamu menghadapi tantangan di tempat kerja, tetap memiliki visi tentang tujuanmu akan membantumu melewati masa sulit. 

Wajar jika pandanganmu tentang keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan berubah seiring waktu, atau bahkan mengalami perubahan dalam pendekatanmu. 

Mungkin kamu ingin mengevaluasi dirimu setahun sekali untuk melihat apakah perlu membuat perubahan. Jika ya, bisa dilakukan dengan penyesuaian kecil dari waktu ke waktu (evolusi) atau dengan melompat ke pendekatan baru (revolusi). 

Untuk mencapainya, pengaturan kerja yang fleksibel bisa berupa: 

  • Bekerja dari rumah atau tempat lain (secara tetap, kadang-kadang, atau sementara), 
  • Mengubah jam kerja (misalnya, bekerja 4 hari dalam seminggu, atau menyesuaikan jam masuk dan pulang), 
  • Berbagi pekerjaan dengan orang lain, atau 
  • Beralih ke pekerjaan paruh waktu.

Jika pekerjaanmu saat ini tidak bisa disesuaikan dengan impianmu, atau jika kamu tidak ingin menggunakan kariermu sebagai sarana untuk membangun masa depanmu, kamu dapat merancang rencana hidup yang akan membawamu menuju masa depan yang diinginkan. Ini bisa melibatkan:

  • Melakukan pelatihan di bidang baru atau area minat,
  • Menekuni hobi baru atau meningkatkan kemampuan dalam hobi yang sudah ada, atau
  • Terlibat dalam organisasi masyarakat.

Mungkin juga perlu untuk melangkah mundur dari kariermu untuk memberikan lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada apa yang kamu inginkan dalam hidup.

Apapun yang termuat dalam rencanamu, mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, dan mungkin bahkan atasanmu akan membantumu mewujudkannya, menciptakan keseimbangan kerja-hidup yang berkelanjutan.

Itulah penjelasan mengenai work-life harmony dan bedanya dengan work-life balance yang perlu kamu ketahui. Ingin tahu informasi lainnya? Yuk, gabung komunitas Girls Beyond Circle!