gagal menampilkan data

Article

Hati-hati! Perhatikan 6 Contoh Red Flag Ini saat Pindah Perusahaan

Written by Adila Putri Anisya

Contoh red flag di perusahaan harus kamu perhatikan. Jika diabaikan, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidupmu.

Ketika kita berbicara tentang 'red flag' dalam konteks perusahaan, ini menandakan adanya permasalahan yang mungkin timbul akibat kepemimpinan yang kurang efektif. Dampaknya tidak hanya pada karyawan, tetapi juga pada kesuksesan perusahaan.

Ketika perusahaan menunjukan ciri-ciri yang membuat kamu lelah, tertekan, bahkan menormalisasikan hal-hal yang dianggap tidak baik, ini mungkin akan membuat kamu stres, sehingga memahami dan mengenali red flag ini sangat penting untuk kesejahteraanmu di lingkungan kerja.

Baca juga: Waspadalah! Ini 10 Red Flags Pertanda Kamu Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic

APA ITU PERUSAHAAN RED FLAG?

Perusahaan red flag dapat diartikan sebagai perusahaan yang memiliki lingkungan kerja yang tidak sehat, manajemen yang buruk, atau praktik bisnis yang merugikan. 

Contoh red flag ini dapat mencakup perilaku yang tidak etis, pelanggaran hukum, atau ketidaktransparan dalam pelaporan keuangan. 

Perusahaan red flag umumnya tidak hanya berdampak buruk pada karyawan dan keuangan perusahaan, tetapi juga dapat merusak reputasi individu yang terlibat dengan perusahaan tersebut.

Baca juga: 5 Langkah Siasati Lingkungan Kerja Toxic Supaya Bertahan di Kantor

CONTOH RED FLAG DI PERUSAHAAN YANG HARUS DIPERHATIKAN

Perusahaan dapat dianggap sebagai “red flag” apabila menunjukan contoh-contoh berikut ini:

PERGANTIAN STAF YANG TINGGI

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Salah satu tanda perusahaan red flag adalah memiliki tingkat pergantian karyawan yang tinggi atau sering mengganti-ganti staf, ini mungkin menunjukkan adanya masalah di dalam perusahaan, seperti manajemen yang buruk, lingkungan kerja yang tidak nyaman, atau kebijakan yang tidak adil.

Bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan, ada baiknya untuk melihat reputasi perusahaan terlebih dulu. Situs seperti Glassdoor, mungkin dapat membantu kamu menemukan ulasan karyawan di perusahaan tersebut.

Perhatikan dengan seksama apakah ada komentar negatif, terutama terkait dengan aspek gaji, tunjangan, dan profesionalisme perusahaan. Komentar negatif dalam hal ini bisa menjadi indikasi tanda bahaya bagi para pelamar.

Tidak perlu mencari terlalu jauh, seringkali contoh red flag terlihat dari pola rekrutmen yang berulang. Namun, disarankan untuk melakukan tinjauan lebih jauh agar tidak "terjebak" di dalam perusahaan yang memiliki reputasi buruk.

GAJI YANG TIDAK KOMPETITIF

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Perusahaan yang tidak menawarkan gaji yang kompetitif juga dapat menjadi contoh red flag dalam perusahaan.

Ada beberapa alasan yang biasanya terjadi, yaitu:

  • Pertama, gaji yang rendah bisa menunjukkan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan keuangan atau tidak menghargai kontribusi karyawannya dengan sebaik-baiknya.
  • Kedua, gaji yang tidak kompetitif juga bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat terbaik. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam merekrut karyawan yang berkualitas dan mempertahankan mereka dalam jangka panjang.
  • Ketiga, beberapa perusahaan mungkin mengadopsi strategi biaya rendah untuk meningkatkan margin keuntungan. Dengan menekan biaya, termasuk gaji karyawan, perusahaan berharap dapat meningkatkan profitabilitasnya.

BUDAYA KERJA YANG TIDAK SEHAT

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Contoh red flag lainnya yang perlu diperhatikan adalah adanya budaya kerja yang tidak sehat. Terkadang, karyawan mungkin tidak menyadari bahwa mereka menerima perlakuan yang tidak pantas karena sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Hal ini bisa terjadi karena beberapa perilaku yang seharusnya dianggap sebagai toksik telah dinormalisasi di lingkungan kerja.

Beberapa tanda budaya kerja tidak sehat, antara lain:

  • Diskriminasi atau intimidasi yang membuat karyawan merasa tidak aman dan tidak didukung. Ini seringkali terlihat dalam penilaian kinerja dan promosi, yang pada akhirnya menurunkan motivasi karyawan untuk bekerja.
  • Tekanan kerja yang berlebihan tanpa dukungan yang memadai dari perusahaan dapat meningkatkan risiko burnout dan masalah kesejahteraan mental.
  • Tidak adanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi yang mengganggu kesejahteraan karyawan hingga menyebabkan stres.
  • Perusahaan terlalu fokus pada fasilitas yang menyenangkan seolah-olah “menyogok karyawan” untuk bekerja di waktu batas normal.

KETIDAKTRANSPARAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Ketidaktransparan dalam pelaporan keuangan juga bisa menjadi tanda red flag di perkantoran. Jika perusahaan enggan atau tidak memberikan informasi yang jelas tentang keuangan mereka, ini bisa berarti ada sesuatu yang disembunyikan. 

Beberapa tanda perusahaan tidak transparan dalam pelaporan keuangan mereka, yaitu:

  • Penundaan pengumuman laporan keuangan, menandakan bahwa perusahaan sedang menghadapi masalah keuangan atau mungkin sedang dalam proses penyusunan laporan yang lebih "kreatif" untuk menyembunyikan kerugian atau masalah keuangan.
  • Ada informasi yang disembunyikan dan tidak disajikan secara jelas. Hal ini menimbulkan ketidaksesuaian antara laporan keuangan dengan kinerja operasional perusahaan.

PERUSAHAAN MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran hukum adalah contoh red flag yang jelas. Pelanggaran hukum dapat mencakup berbagai hal, mulai dari pelanggaran lingkungan, pelanggaran hak asasi manusia, hingga penipuan keuangan. 

Jika perusahaan terlibat dalam pelanggaran semacam itu, ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak menjalankan praktik bisnis yang etis dan dapat merusak reputasi individu yang terkait.

Beberapa contoh pelanggaran hukum yang dilakukan perusahaan:

  • Pelanggaran hak paten atau hak cipta, seperti menggunakan produk atau karya tanpa izin.
  • Pelanggaran hak karyawan, seperti upah yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum atau tidak memberikan cuti yang dijamin oleh undang-undang.
  • Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, atau orientasi seksual dalam proses perekrutan, promosi, atau perlakuan di tempat kerja.
  • Pelanggaran kesehatan dan keselamatan kerja (k3), misalnya, perusahaan tidak mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh hukum, seperti tidak menyediakan perlindungan yang memadai bagi pekerja dalam lingkungan kerja yang berbahaya.

PENGALAMAN KANDIDAT YANG BURUK

contoh red flag perusahaan
Sumber foto: Pexels

Saat kamu melamar suatu perusahaan, beberapa dari mereka biasanya sudah menunjukan tanda-tanda red flag yang dirasakan oleh kandidat, beberapa di antaranya:

  • Jobdesk yang tidak jelas: Deskripsi peran dan tanggung jawab yang tidak jelas atau bahkan tidak sesuai posisi sudah dipastikan contoh red flag perusahaan.
  • Interviewer yang terlambat:  Jika interviewer terlambat atau terus mengulur waktu, mereka mungkin tidak menghargai waktu kandidat.
  • Tidak profesionalisme: Selalu mengatakan kata-kata buruk yang menjatuhkan kandidat, bahkan di luar konteks pekerjaan.
  • Banyak melakukan “tes”:  Setiap perusahaan wajar meminta tes, namun apabila berlebihan dan terlalu kompleks, seakan kamu mengerjakan suatu proyek secara “gratis” dikhawatirkan mereka hanya ingin “mencuri” ide kandidat.

Baca juga: Waspadai Burnout Syndrome! Ini 3 Cara Mengatasi Stres di Tempat Kerja

BAGAIMANA MENGATASI PERUSAHAAN RED FLAG?

Ada beberapa solusi untuk mengatasi perusahaan red flag, baik bagi kamu yang baru masuk kantor, yaitu:

  • Ajukan pertanyaan

Jika kamu sudah terlanjur berada di perusahaan dengan contoh red flag di atas, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan tentang kebijakan, prosedur, atau keputusan perusahaan yang tidak jelas dan membingungkan. Dengan memahaminya, dapat membantu memperjelas situasi.

  • Cari dukungan internal

Temukan dan bangun dukungan dari rekan kerja atau manajemen yang memiliki kekhawatiran yang sama tentang kondisi perusahaan. Dengan menggandeng orang-orang yang memiliki visi yang sama, kamu dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah.

  • Resign

Langkah terakhir adalah dengan mengakhiri kerja dengan perusahaan. Hal ini bisa kamu lakukan jika situasi sudah benar-benar tidak bisa dikendalikan, terutama mengganggu kesejahteraan hidup kamu.

Penting bagi kita semua untuk memahami contoh red flag dan menghindarinya. Perusahaan red flag dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan merugikan karyawan. Dengan melakukan solusi di atas, diharapkan kamu bisa menemukan pekerjaan yang lebih baik!

Dapatkan lebih banyak insight seputar dunia kerja dengan bergabung Girls Beyond Circle!

Baca juga: 10 Ciri-Ciri Star Syndrome di Tempat Kerja dan Cara Menghadapinya

Sumber foto: Pexels

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond