6 Bahasa Tubuh Anjing yang Pemilik Anabul Wajib Pahami
Arti bahasa tubuh anjing adalah cara utama anjing berkomunikasi dengan kita dan lingkungan sekitar.
Sebagai pemilik anabul, memahami bahasa tubuh anjing sangat penting untuk memastikan kesejahteraan mereka dan membangun hubungan yang kuat.
Setiap anjing memiliki cara unik untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan mereka, tergantung pada usia, ras, kepribadian, dan situasi mereka.
Dengan memperhatikan sinyal yang mereka berikan, kamu dapat memastikan anjingmu bahagia dan sehat.
Jadi, perhatikan ciri-ciri khusus dari anjingmu sendiri dan belajar dari mereka setiap hari.
Tanda bahasa tubuh anjing peliharaanmu yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut.
Bahasa Tubuh Anjing yang Santai
Ketika anjing merasa santai, bahasa tubuh anjing akan menunjukkan beberapa tanda yang mudah dikenali. Mata mereka terlihat lembut atau sedikit terpejam, dan tubuh serta wajahnya bebas dari ketegangan.
Ekor mungkin akan sedikit bergoyang, dan telinga berada pada posisi netral atau tegak. Kamu mungkin melihat lidah mereka menggantung di samping, dan jika kamu berbicara kepada mereka, mereka mungkin memiringkan kepala.
Bahasa Tubuh Anjing Bahagia
Anjing yang bahagia menunjukkan tanda-tanda serupa dengan anjing yang santai, tetapi dengan lebih banyak energi.
Bahasa tubuh anjing saat bahagia ditandai dengan ekor mereka bergoyang lebih cepat, dan mereka mungkin melakukan ‘play bow’, yaitu menurunkan bagian depan tubuh sementara bagian belakang diangkat.
Terkadang ini disertai dengan gonggongan atau geraman ceria yang bernada tinggi.
Baca juga: 25 Bahasa Tubuh Kucing dan Artinya, Yuk Lebih Peka!
Ekspresi Wajah Anjing
Ekspresi wajah adalah bagian penting dari bahasa tubuh anjing. Meskipun anjing memiliki fitur wajah yang mirip dengan manusia, mereka menggunakannya dengan cara yang berbeda.
Misalnya, anjing menguap bukan karena lelah atau bosan, tetapi sebagai tanda stres. Menguap bisa membantu mereka menenangkan diri dalam situasi tegang.
Menjilat bibir adalah contoh lain dari bahasa tubuh anjing yang sering disalahartikan. Selain setelah makan, anjing juga menjilat bibir saat mereka merasa cemas. Tindakan ini bisa sangat cepat dan sulit terlihat.
Tersenyum pada anjing bisa membingungkan karena ketika anjing memperlihatkan gigi depan, itu bisa menjadi tanda agresi atau sebaliknya, dikenal sebagai ‘submissive grin’ pada anjing yang bahagia.
Bahasa Tubuh Anjing yang Ketakutan
Anjing yang merasa ketakutan menunjukkan berbagai tanda yang bisa dikenali melalui bahasa tubuh anjing.
Mereka cenderung memiliki postur tubuh yang kaku dan mungkin membungkuk sehingga punggungnya melengkung dan kepala mereka mendekati tanah.
Telinga mereka biasanya tertarik ke belakang dan rapat ke kepala. Mata mereka mungkin akan berusaha menghindari kontak langsung dengan sumber stres, tetapi tetap melirik ke arahnya, sehingga bagian putih matanya terlihat, yang dikenal sebagai “whale eyes”.
Selain itu, mulut anjing yang ketakutan seringkali tertutup rapat dengan sudut mulut ditarik ke belakang, atau mereka bisa juga mulai terengah-engah tanpa adanya perubahan suhu atau peningkatan aktivitas fisik.
Ekor anjing yang takut biasanya tertarik ke bawah dan ditekan erat ke perut, sementara berat badannya didistribusikan ke belakang, menjauh dari sumber stres.
Bahasa tubuh anjing yang ketakutan ditandai dengan kaki berdiri tidak rileks, menunjukkan ketegangan atau kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu situasi, baik itu karena merasa takut, waspada, atau agresif.
Bahasa Tubuh Anjing yang Agresif
Ada banyak bentuk agresi pada anjing, dari agresi predatorial hingga agresi karena ketakutan. Secara umum, anjing yang menunjukkan bahasa tubuh anjing agresif siap bereaksi terhadap sumber stres.
Seekor anjing yang merasa takut cenderung menarik telinganya ke belakang dan merapat ke kepala. Sebaliknya, anjing yang merasa percaya diri dan agresif akan menegakkan telinganya ke depan atau ke samping.
Mata anjing yang agresif akan terfokus pada stimulus dengan tatapan keras yang tidak goyah, dan sering kali ada kerutan di dahi mereka.
Area sekitar mulut mereka akan tegang, dan mereka mungkin juga memiliki kerutan di moncong atau menaikkan bibir atas untuk menunjukkan gigi.
Posisi ekor juga bervariasi; anjing yang takut mungkin memegang ekornya rendah atau menyelipkannya sebelum bertindak agresif, tetapi akan mengangkatnya selama aksi agresi.
Anjing yang percaya diri dan agresif mungkin mengangkat ekornya tinggi-tinggi di atas tubuh dan kemungkinan besar akan mengibas-ngibaskannya dengan kaku.
Keseluruhan postur tubuh anjing yang agresif, menunjukkan sifat kaku dan tegang, dengan gerakan yang minim.
Bulu mereka mungkin berdiri tegak (disebut piloereksi), terutama di daerah bahu dan pangkal ekor.
Berat badan mereka cenderung terdistribusi ke depan dengan posisi kaki yang kaku, menunjukkan kesiapan untuk bereaksi terhadap ancaman.
Bahasa Tubuh Anjing yang Waspada
Seekor anjing yang berada dalam keadaan waspada menunjukkan bahasa tubuh anjing yang sedang mengamati lingkungan sekitar untuk mendapatkan lebih banyak informasi.
Telinga mereka akan tegak dan mengarah ke depan; pada ras dengan telinga yang lebih floppy, bagian dasar telinga akan terlihat terangkat.
Mata mereka akan terbuka lebar dan fokus, dengan dahi yang tetap rileks tanpa ketegangan.
Mulut anjing dalam keadaan waspada biasanya tertutup tanpa ada tanda-tanda ketegangan di sekitar bibir atau moncongnya.
Ekor mereka akan sejajar dengan tulang belakang, tidak menjuntai ke bawah atau naik tinggi, dan mungkin sedikit bergoyang sebagai tanda mereka sedang menilai situasi.
Secara keseluruhan, postur tubuh anjing yang waspada akan merata, dengan berat badan tersebar secara seimbang di keempat kakinya.
Anjing ini berada dalam posisi siap, menunggu dan menentukan langkah selanjutnya berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan dari lingkungan sekitar.
Itulah bahasa tubuh anjing yang mesti kamu ketahui sebagai pemilik anabul.
Untuk informasi menarik lainnya, gabung di komunitas Girls Beyond Circle.
Baca juga: Rekomendasi Dog Cafe di Jakarta, Pencinta Guguk Wajib Mampir!