Cara Buat Fake Project Digital Marketing dan Situsnya untuk Portofolio
Ingin berkarier di dunia digital marketing tapi masih minim pengalaman? Tenang saja! Kamu bisa memulai dengan membuat fake project digital marketing yang dapat menunjukkan kemampuan.
Digital marketing adalah bidang yang sangat luas, mencakup berbagai aktivitas pemasaran yang memanfaatkan teknologi digital, mulai dari content marketing, social media marketing, hingga search engine optimization.
Jika kamu tertarik untuk terjun ke pekerjaan-pekerjaan ini, yuk kita lihat beberapa contoh dan website yang bisa kamu gunakan untuk membangun proyek dummy-mu!
Baca juga: Mau Membuat Proyek Palsu untuk Portofolio Kerja? Pakai 9 Website Ini!
Apa itu Fake Project Digital Marketing?
Fake project digital marketing adalah proyek palsu yang dibuat untuk portofolio kerja, bertujuan menunjukkan kemampuanmu di bidang pemasaran digital.
Proyek ini tidak dilakukan untuk klien nyata, melainkan klien bohongan seolah-olah kamu mengerjakan proyek dari klien-mu.
Mungkin ada yang bertanya, “Buat apa sih kita bikin fake project?” Nah, jawabannya sederhana, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengerjakan proyek nyata digital marketing.
Dengan membuat fake project, kamu dapat mempraktikkan teori yang sudah dipelajari dan menunjukkan kreativitasmu kepada rekruter. Ini sangat penting karena untuk memulai karier di bidang ini, kamu perlu “bukti” bahwa kamu mampu dan memahami pemasaran digital.
Bukti tersebut bisa berupa konten yang kamu buat, kampanye iklan yang kamu rancang, atau analisis yang kamu lakukan.
Hanya saja, dalam membuat fake project digital marketing, kita tidak mencantumkan conversion karena tidak benar-benar mengelola proyek sesungguhnya.
Cara Membuat Fake Project Digital Marketing
Membuat fake project portfolio adalah cara yang efektif untuk menunjukkan kemampuan dan pemahamanmu dalam bidang ini. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat proyek palsumu:
1. Pilih Produk yang Akan Dibahas
Langkah pertama adalah memilih produk atau layanan yang akan kamu bahas dalam proyekmu. Pilihlah sesuatu yang kamu minati atau memiliki pengetahuan mendalam.
Misalnya, jika kamu menyukai makanan sehat, kamu bisa memilih produk makanan organik atau snack rendah kalori.
2. Buat Brand Value Proposition
Setelah memilih produk, selanjutnya adalah merumuskan brand value proposition. Ini adalah pernyataan yang menjelaskan manfaat unik yang ditawarkan produkmu kepada pelanggan. Pikirkan tentang apa yang membuat produkmu berbeda dari kompetitor. Misalnya, apakah produkmu lebih berkualitas, lebih terjangkau, atau lebih inovatif?
3. Tentukan Brand Voice & Communication
Brand voice adalah cara di mana brand kamu berkomunikasi dengan audiens. Apakah suara brand-mu santai dan bersahabat, atau lebih formal dan profesional? Tentukan gaya komunikasi yang sesuai dengan nilai-nilai brand dan audiens yang ingin dijangkau. Hal ini penting untuk membangun konsistensi dalam semua materi pemasaran yang akan kamu buat.
4. Tentukan Target Audiens
Memahami siapa target audiensmu adalah kunci sukses dalam digital marketing. Buatlah profil audiens yang mencakup demografi, minat, perilaku, dan kebutuhan mereka.
Semakin spesifik kamu mendefinisikan audiens, semakin mudah untuk menyusun pesan yang relevan dan menarik bagi mereka.
5. Pilih Channel Pemasaran
Sekarang saatnya memilih saluran digital marketing yang akan kamu gunakan. Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Social Media Organik: Gunakan platform seperti Instagram, Twitter, atau Facebook untuk membangun audiens secara organik. Buat konten menarik yang dapat menarik perhatian dan meningkatkan interaksi.
- Facebook Ads dan TikTok Ads: Jika kamu ingin menjangkau audiens yang lebih luas dengan cepat, gunakan iklan berbayar. Rancang iklan yang menarik dan relevan untuk produkmu.
- E-commerce Marketing: Jika produkmu dijual secara online, gunakan strategi e-commerce untuk mempromosikan produk di platform seperti Tokopedia atau Shopee.
- KOL Marketing: Jalin kerjasama dengan influencer atau KOL marketing yang relevan dengan produkmu. Mereka dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan kredibilitas brand.
Jangan lupa untuk membuat content calendar dalam presentasi atau deck yang kamu buat. Content calendar ini akan membantumu merencanakan dan menjadwalkan konten yang akan diposting, memastikan konsistensi dan keteraturan dalam pemasaran.
Baca juga: 12 Rekomendasi Tools Digital Marketing yang Wajib Dikuasai Digital Marketer
5 Website untuk Membuat Fake Project Digital Marketing
Setelah mengetahui langkah-langkah untuk membuat fake project digital marketing, mungkin kamu bertanya-tanya, di mana saja kamu bisa membuat proyek tersebut?
Berikut adalah beberapa website yang bisa kamu gunakan untuk membantu mewujudkan ide-ide kreatifmu:
1. Canva
Mungkin sudah banyak yang tahu soal Canva. Yup, canva adalah platform desain grafis populer dengan berbagai template yang menarik dan mudah digunakan.
Kamu bisa membuat materi pemasaran seperti poster, infografis, dan konten media sosial dalam hitungan menit.
Cukup pilih template yang sesuai, kemudian sesuaikan dengan brandingmu, dan unduh hasilnya!
2. Google Slides
Jika kamu ingin menyajikan ide-ide proyekmu dengan cara yang lebih interaktif, Google Slides adalah pilihan yang tepat.
Kamu bisa membuat presentasi yang menarik untuk menjelaskan rencana digital marketingmu. Dengan fitur kolaborasi, kamu juga bisa mengundang teman atau rekan untuk memberikan masukan.
3. Buffer
Bagi kamu yang berfokus pada media sosial seperti social media specialist, Buffer adalah alat manajemen media sosial yang sangat membantu.
Kamu bisa merencanakan, menjadwalkan, dan menganalisis postingan ‘fiktif’ di berbagai platform dalam satu tempat.
Dalam digital marketing, Buffer membantumu menjaga konsistensi konten dan meningkatkan engagement dengan audiens.
4. SEO Review Tools
Jika kamu tertarik menjadi SEO writer, SEO Review Tools adalah website fake project yang berguna.
Website ini memungkinkan kamu untuk menganalisis dan mengoptimalkan konten agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
Kamu bisa mempelajari teknik SEO yang tepat dan menerapkannya dalam proyek palsumu.
5. Notion
Notion adalah aplikasi all-in-one yang sangat fleksibel. Kamu bisa menggunakan Notion untuk merencanakan proyek, mencatat ide, dan bahkan membuat database konten.
Jika kamu mencari template untuk memulai, cukup kunjungi Notion.co/templates untuk menemukan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Baca juga: 7 Bootcamp Digital Marketing Terakreditasi untuk Menunjang Karier Masa Depan
Tertarik bahas lebih banyak seputar fake project digital marketing? Gabung komunitas Girls Beyond Circle sekarang!
Cover: Pexels