
Resign Tanpa Paklaring? Hati-Hati, Ini Risiko yang Bisa Kamu Hadapi
Resign dari pekerjaan itu sah-sah aja. Mungkin kamu udah ngerasa waktunya pindah ke tempat yang lebih baik, pengen explore karier baru, atau sekadar butuh rehat dari rutinitas kerja yang padat. Tapi, di tengah euforia “akhirnya bebas juga!”, jangan sampai kamu melewatkan satu hal penting yang kelihatan sepele tapi efeknya bisa panjang. Iya betul, surat paklaring.
Buat yang belum tahu, paklaring adalah surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa kamu pernah bekerja di sana, berapa lama, dan sebagai apa. Nah, meskipun cuma selembar kertas, surat ini punya fungsi yang luar biasa buat urusan karier dan administrasi kamu ke depan.
Kalau kamu resign tanpa membawa pulang paklaring, siap-siap deh menghadapi beberapa risiko yang cukup merepotkan. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu enggak kaget nantinya!
Baca Juga: Apa Itu Mobbing di Tempat Kerja? Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Menghadapinya
1. Susah Lamar Kerja Baru
Ini risiko paling umum dan sering bikin pusing. Banyak perusahaan, terutama yang punya sistem rekrutmen profesional, bakal minta surat paklaring sebagai bukti pengalaman kerja. Fungsinya? Untuk memastikan kamu memang pernah kerja di tempat sebelumnya, dan bukan ngaku-ngaku doang.
Kalau kamu enggak bisa kasih surat paklaring, Human Resource alias HR bisa jadi ragu buat meloloskan kamu ke tahap berikutnya. Mereka butuh dokumen resmi, bukan cuma cerita lisan soal pengalamanmu.
Bayangin aja kamu udah lolos psikotes, wawancara, bahkan ditawarin gaji oke, tapi ujung-ujungnya gagal karena enggak punya surat paklaring. Duh, sayang banget, kan?
2. Gagal Klaim BPJS Ketenagakerjaan
Buat kamu yang pengen mencairkan Jaminan Hari Tua atau biasanya disebut JHT dari BPJS Ketenagakerjaan setelah resign, paklaring jadi salah satu dokumen penting yang wajib dilampirkan.
Surat ini dibutuhkan sebagai bukti bahwa kamu udah enggak kerja lagi. Kalau enggak ada, permohonanmu bisa tertunda atau bahkan ditolak. Artinya? Dana yang harusnya bisa kamu pakai buat bertahan setelah resign malah ngendap begitu aja.
Jadi, daripada ribet bolak-balik ke kantor lama cuma buat urus surat yang seharusnya bisa kamu ambil dari awal, lebih baik langsung minta saat proses resign masih berjalan.
3. Ribet Urus Administrasi Lainnya
Enggak cuma buat cari kerja atau klaim JHT, surat paklaring kadang juga diminta untuk keperluan administratif lain, seperti:
- Daftar program pelatihan profesional
- Mengurus beasiswa pendidikan
- Mengajukan visa kerja atau sekolah ke luar negeri
- Menjadi persyaratan sertifikasi keahlian
Tanpa paklaring, proses administrasi bisa jadi ribet dan makan waktu. Kamu bakal diminta klarifikasi, tambahan dokumen, atau bahkan gagal daftar karena dianggap tidak memenuhi syarat.
4. Sulit Buktikan Reputasi Profesional
Di dunia kerja, rekam jejak itu penting. Perusahaan ingin tahu apakah kamu benar-benar punya pengalaman, kontribusi, dan reputasi baik di tempat kerja sebelumnya. Nah, paklaring bisa jadi “bukti fisik” dari semua itu.
Kalau kamu enggak punya paklaring, kamu kehilangan kesempatan buat menunjukkan hal-hal tersebut. Padahal, surat ini bisa jadi nilai tambah di mata rekruter. Apalagi kalau isinya positif dan mencerminkan etika kerja yang baik.
Bayangin kalau dalam surat itu tertulis bahwa kamu seorang pekerja disiplin, bertanggung jawab, dan memberikan kontribusi besar. Tentu itu bakal bikin kamu selangkah lebih unggul dari pelamar lain.
5. Ribet Minta Setelah Lama Resign
Beberapa orang berpikir, “Nanti aja deh minta paklaring, toh bisa kapan-kapan.” Nah, mindset kayak gini sering bikin masalah di kemudian hari.
Semakin lama kamu menunda, semakin sulit juga proses minta suratnya. Bisa jadi HR-nya sudah ganti, data kamu udah enggak lengkap, atau bahkan perusahaan tempat kamu kerja sudah tutup. Ujung-ujungnya, kamu harus ribet cari kontak lama, mengirim email sana-sini, dan bisa jadi tetap enggak dapat.
Jadi, mumpung masih ada akses dan hubungan baik dengan perusahaan, jangan tunda untuk minta paklaring. Lebih cepat lebih baik.
Baca Juga: Kalau Temanmu Kena PHK, Ini Cara Bantu yang Benar-benar Berarti
Tips Minta Paklaring dengan Lancar
Sumber: Pexels
Enggak perlu bingung, biasanya bagian HR sudah paham dan terbiasa bikin surat ini. Tapi biar prosesnya makin lancar, coba ikuti beberapa tips berikut:
- Ajukan permintaan secara formal dan sopan, bisa lewat email atau surat tertulis
- Sebutkan masa kerja dan posisi kamu secara jelas
- Berikan waktu bagi HR untuk memprosesnya, jangan dadakan
- Pastikan semua data dalam surat sudah sesuai dan benar
Dan, yang paling penting adalah jaga hubungan baik sampai hari terakhir kamu kerja. Sikap profesional akan membuat HR lebih respect dan responsif terhadap permintaanmu.
Nah, udah tahu kan kenapa resign tanpa paklaring itu berisiko? Meskipun bentuknya cuma selembar kertas, fungsinya bisa sangat krusial untuk masa depanmu.
Jangan sampai kamu kehilangan peluang kerja atau kesulitan urus administrasi cuma karena lupa atau malas minta surat ini. Yuk, jadi pekerja yang cerdas dan tanggap. Kalau kamu memang udah mantap buat resign, minta surat paklaring secepatnya, jangan ditunda!
Baca Juga: Kerja di Fast-Paced Environment? Ini Skill Wajib dan Strategi Agar Mudah Beradaptasi!
Ingin tahu lebih banyak terkait tips mengenai pekerjaan? Jangan lupa bergabung ke discord Girls Beyond Circle ya!
Sumber foto: Pexels