Kalau Temanmu Kena PHK, Ini Cara Bantu yang Benar-benar Berarti

Belakangan ini, kabar PHK datang dari mana-mana. Bukan cuma startup kecil, bahkan perusahaan besar pun mulai melepas karyawannya satu per satu.

Di Indonesia sendiri, sepanjang 2024 sampai awal 2025, puluhan ribu pekerja harus rela kehilangan pekerjaan mereka. Dan angka ini masih terus naik.

Menurut CNBC Indonesia, Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan PHK terbanyak mencapai 57,37%. Bahkan brand besar seperti Panasonic pun ikut memangkas 10.000 posisi secara global. Alasannya, mulai dari kondisi ekonomi, digitalisasi, sampai efisiensi besar-besaran.

Di tengah situasi kayak gini, mungkin kamu punya teman, sahabat, atau bahkan saudara yang kena dampaknya. Terlihat tegar, tapi di dalamnya bisa saja sedang kalut. 

Nah, sebagai orang terdekat, ada hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan biar mereka merasa enggak sendirian. Yuk, kita bahas!

Baca juga: Daftar Hak Karyawan PHK dan Tindakan Jika Perusahaan Melanggar! 

1. Dengarkan dengan Empati

Kadang, yang mereka butuhkan pertama kali adalah seseorang yang mau mendengarkan tanpa menghakimi. 

Cobalah untuk ada di samping mereka dan berikan ruang agar mereka bisa mengungkapkan perasaan mereka. Bisa dimulai dengan kalimat sederhana seperti, “Aku ada di sini, ceritakan aja kalau kamu mau.”

Hindari memberikan kalimat-kalimat yang terdengar seperti hiburan kosong, seperti “Semua ada hikmahnya.” Ini justru bisa membuat mereka merasa diabaikan. Sebaliknya, validasi perasaan mereka. 

Mungkin mereka merasa kaget, kecewa, takut, atau bahkan sedih, dan itu semua adalah hal yang wajar.

2. Perkenalkan Mereka dengan Jaringanmu

Ketika temanmu benar-benar “kepepet” butuh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tanggungannya, bantu mereka dengan memperkenalkan kemampuan dan cerita mereka kepada orang-orang di jaringanmu.

Seringkali, pekerjaan datang dari hubungan yang enggak langsung, seperti teman dari teman. Dengan memperkenalkan mereka, kamu membuka peluang yang mungkin enggak mereka akses sendiri.

Bantu mereka merangkai cerita tentang kekuatan dan pencapaian mereka agar bisa disampaikan dengan percaya diri. 

Cerita yang tepat bisa menarik perhatian calon pemberi kerja atau orang yang bisa memberikan rekomendasi.

3. Share Lowongan Kerja

Salah satu bentuk hal paling membantu yang bisa kamu lakukan adalah membagikan informasi lowongan kerja. Tapi jangan asal kirim, ya. 

Usahakan untuk menyaring dulu info yang kamu berikan, pastikan sesuai dengan latar belakang, keahlian, dan minat temanmu. 

Misalnya, kalau dia dulunya kerja di bidang digital marketing, coba cari posisi yang relevan, bukan malah kasih link kerja sales door-to-door.

Akan lebih baik lagi kalau kamu punya koneksi langsung dengan HR atau hiring manager di perusahaan tertentu. Kamu bisa bantu mengirimkan CV mereka, atau bahkan memberikan rekomendasi langsung. 

Hal sederhana seperti ini bisa sangat berarti, karena membuka pintu yang mungkin nggak bisa mereka jangkau sendiri.

Kalau temanmu belum siap mental untuk mulai apply, enggak apa-apa. Kirimkan lowongan secara santai, tanpa tekanan. Misalnya dengan bilang, “Aku nemu ini tadi, kepikiran kamu. Coba lihat aja dulu, siapa tahu cocok.”

Baca juga: Tips Bangkit Lagi Setelah Kena PHK 

4. Sarankan untuk Meningkatkan Skill dengan Bootcamp

Di tengah masa transisi seperti ini, kehilangan pekerjaan bisa juga jadi momen yang tepat untuk rekalibrasi diri. 

Salah satu caranya adalah dengan belajar hal baru atau memperdalam skill yang sudah dimiliki atau bahkan belum dimiliki. 

Kamu bisa bantu temanmu dengan menyarankan mereka ikut bootcamp atau pelatihan yang relevan dengan bidang yang mereka minati atau ingin tuju.

Misalnya, bootcamp digital marketing, UI/UX design, data analysis, coding, atau bahkan soft skill seperti public speaking dan manajemen waktu. 

Banyak bootcamp sekarang yang diselenggarakan secara online, bahkan ada yang gratis atau bersubsidi. 

5. Tetap Kontak dan Periksa Secara Berkala

Dukungan awal sangat penting, tapi dukungan berkelanjutan jauh lebih berarti. Cobalah untuk rutin menghubungi mereka, entah lewat pesan atau panggilan, untuk menanyakan bagaimana kabarnya. Ini bisa membantu mereka merasa lebih terhubung dan enggak sendirian dalam perjalanan ini.

Rayakan pencapaian kecil bersama mereka, seperti berhasil mendapatkan wawancara atau memperbarui profil profesional mereka di LinkedIn. Hal ini bisa menjadi penyemangat yang sangat dibutuhkan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

6. Ajak Mereka Merawat Diri dan Terhubung dengan Orang Terdekat

Bantu temanmu menjaga keseimbangan dalam hidup. Ajak mereka untuk tetap aktif bersosialisasi, mengejar hobi, dan menjaga kesehatan fisik dengan makan dengan baik, berolahraga, dan tidur yang cukup. 

Perubahan pekerjaan besar bisa sangat melelahkan secara emosional, jadi penting untuk menjaga kesehatan mental mereka.

Jika kamu merasa mereka mulai menunjukkan tanda-tanda depresi atau terlalu lama terpuruk, enggak ada salahnya untuk menyarankan mereka mencari bantuan profesional. 

Kamu juga bisa memberikan dukungan moral, sehingga perasaan mereka setidaknya akan lebih baik.

Pastikan mereka juga terhubung dengan orang terdekatnya, sehingga mereka enggak merasa sendirian. 

Pasalnya, orang yang terkena PHK mungkin enggak terbiasa “santai” seringkali mereka merasa bersalah ketika rasa ini terjadi kepada mereka.

7. Hargai Waktu dan Ruang Mereka

Setiap orang butuh waktu untuk memproses perubahan besar seperti kehilangan pekerjaan. Jangan terburu-buru memaksa mereka untuk segera mencari pekerjaan atau sering menanyakan, “Udah dapet pekerjaan baru belum?” Fokuskan perhatianmu pada dukungan emosional terlebih dahulu.

Tawarkan saran hanya ketika mereka siap untuk menerima, dan pastikan mereka merasa diberi ruang untuk pulih tanpa tekanan.

Baca juga: Jangan Pasrah Dulu, Ini 4 Langkah untuk Hadapi Layoff!

Berbagi informasi menarik seputar dunia kerja dengan bergabung ke discord Girls Beyond Circle! 

Cover: Freepik