
7 Kesalahan saat Melamar Kerja yang Bikin Kamu Enggak Dilirik Rekruter!
Pernah dengar kalimat “mending capek kerja daripada capek nyari kerja?” Yup, itulah yang dirasakan oleh para jobhunter alias pencari kerja.
Sudah usaha bikin CV, tulis cover letter, kirim lamaran, tapi balasan dari HR enggak kunjung datang. Padahal, ada kemungkinan penyebabnya bukan karena kita kurang kompeten, melainkan karena ada kesalahan kecil yang bikin aplikasi kerja kita langsung di-skip.
Jadi, buat kamu yang lagi hunting kerja, yuk kenali kesalahan saat melamar kerja biar peluang dilirik rekruter jadi lebih besar!
Baca juga: 10 Kesalahan Membuat CV yang Sering Dilakukan Fresh Graduate
1. Enggak Baca Job Description dengan Teliti

Banyak orang terlalu semangat apply kerja sampai lupa baca detail job description. Akhirnya, mereka asal kirim lamaran ke posisi yang sebenarnya enggak sesuai dengan skill atau pengalaman. Kesannya jadi kurang serius.
Menurut Metalis.co.uk, setiap lowongan biasanya sudah mencantumkan kualifikasi yang jelas. Kalau kamu enggak memenuhi syarat dasar, HR akan langsung skip. Jadi, pastikan sebelum klik “apply”, kamu cek dulu apakah skill dan pengalamanmu sesuai dengan yang diminta.
Tips: catat poin penting dari job description, lalu cocokkan dengan CV dan pengalamanmu. Kalau cocok, baru apply.
2. CV Panjang Banget dan Terlalu Generik

“Resumé yang lebih dari tiga sampai empat halaman bikin rekruter langsung turn off,” kata Career Coach Leah Lambart (dilansir dari Jobstreet). Ingat, HR biasanya cuma punya waktu sekitar 6–10 detik buat screening CV pertama kali.
Kesalahan lain adalah pakai CV generik untuk semua lowongan. Padahal, tiap pekerjaan butuh penekanan yang berbeda. Seperti kata Metalis, “Tailoring your application significantly increases your chances of getting noticed.” Artinya, bikin CV yang relevan untuk tiap posisi akan lebih menarik perhatian.
Tips: bikin CV singkat (1–2 halaman) yang menonjolkan pencapaian, bukan sekadar daftar jobdesk. Jangan lupa sesuaikan isi CV dengan posisi yang kamu lamar.
3. Enggak Bikin atau Copy-Paste Cover Letter

Masih banyak jobseeker yang males bikin cover letter, padahal ini bisa jadi pembeda. “Lebih dari setengah hirer frustasi kalau pelamar enggak melampirkan cover letter,” itulah kesalahan saat melamar kerja kata Jobstreet.
Cover letter yang asal copy-paste dari internet juga gampang ketahuan. HR ingin tahu kenapa kamu tertarik dengan posisi itu dan apa yang bikin kamu cocok. Kalau kamu pakai template tanpa personalisasi, kesannya jadi kurang niat.
Tips: tulis cover letter singkat (maksimal 1 halaman), sebutkan kenapa kamu tertarik dengan perusahaan itu, dan hubungkan dengan skill atau pengalamanmu.
4. Email atau Profil Online Enggak Profesional

Percaya atau enggak, alamat email bisa jadi penilaian pertama HR. Kalau kamu masih pakai email “partygirl@” atau “anakgaul123@”, itu bisa bikin citra jadi kurang serius. Dilansir dari HR News, email yang profesional harus simpel: cukup nama depan + nama belakang.
Selain itu, periksa juga akun LinkedIn atau media sosialmu. Rekruter kadang kepo dengan digital presence kandidat. Jadi, pastikan enggak ada postingan atau foto yang bisa merusak citra profesionalmu.
Tips: bikin email baru khusus untuk job application dan rapikan profil LinkedIn-mu biar terlihat profesional.
Baca juga: 3 Alasan Kamu Sering Gagal Interview Kerja, Yuk Perbaiki!
5. Kurang Research tentang Perusahaan

Datang interview tanpa riset perusahaan itu salah satu kesalahan fatal. Seperti dijelaskan Jobstreet, banyak hirer kecewa kalau kandidat enggak tahu apa-apa tentang bisnis atau budaya perusahaan.
Hal ini juga ditekankan oleh sejumlah expert bahwa minim riset bisa bikin kandidat terlihat enggak antusias. Sebaliknya, kalau kamu tahu visi, produk, atau pencapaian perusahaan, HR akan melihat kamu lebih serius.
Tips: sebelum interview, buka website perusahaan, cek media sosial mereka, bahkan cari berita terbaru tentang perusahaan itu.
6. Kurang Manfaatin Networking

Banyak jobhunter fokus apply online, tapi lupa kalau networking bisa jadi jalan tercepat ke kesempatan kerja. Dilansir dari Metalis.co.uk, “Networking plays a crucial role in the job search process.” Kenalan dari kampus, komunitas, atau LinkedIn bisa kasih info lowongan yang bahkan enggak di-publish.
Selain itu, rekomendasi dari orang dalam perusahaan bisa meningkatkan peluangmu dipertimbangkan.
Tips: aktif di LinkedIn, ikut acara komunitas, atau reach out ke senior/teman yang kerja di bidang yang kamu incar. Jangan ragu minta insight atau advice.
7. Lupa Follow Up Setelah Interview

Kesalahan saat melamar kerja yang terakhir adalah langsung “menghilang” dan pasrah menunggu kabar. Padahal, follow up bisa jadi nilai tambah.
HR News menyarankan, kirimkan email ucapan terima kasih maksimal 24 jam setelah interview. Cara ini menunjukkan kamu menghargai waktu pewawancara dan tetap antusias dengan posisi tersebut.
Selain itu, follow up bikin namamu tetap diingat. Jadi, kalau HR lagi menimbang kandidat, kamu bisa lebih menonjol dibanding yang lain.
Tips: cukup kirim email singkat, ucapkan terima kasih, sebut poin positif dari obrolan interview, dan tegaskan lagi ketertarikanmu dengan posisi tersebut.
Baca juga: Cara Follow Up Interview Kerja yang Baik dan Sopan, Bonus Templatenya!
Kalau kamu lagi dalam fase job hunting, coba review lagi cara kamu apply kerja. Jangan sampai kerja kerasmu sia-sia hanya karena kesalahan sepele. Ingat, di dunia kerja yang kompetitif, detail kecil bisa menentukan apakah kamu akan dilirik atau di-skip. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa bikin dirimu beda dari ratusan pelamar lain.
—
Gabung discord Girls Beyond Circle dan dapatkan insight seputar dunia kerja lainnya!
Cover: Freepik