Patah Hati karena Idola? Kenalan dengan Parasocial Breakup dan Cara Menghadapinya
Para penggemar K-Pop mungkin nggak asing lagi dengan istilah hubungan parasosial. Hubungan parasosial merupakan sebuah relasi interpersonal antara dua pihak. Namun, pengaruh emosionalnya hanya dirasakan oleh salah satu di antara mereka saja. Hubungan ini umumnya terjadi di antara audiens dengan media figure atau persona. Media figure di sini bisa bermacam-macam, seperti selebriti dan karakter fiksi.
Parasocial Relationship dalam K-Pop
Industri K-Pop memang identik dengan terbentuknya kedekatan antara selebriti dengan penggemar. Kedekatan tersebut salah satunya dibentuk melalui fan service. Fan service adalah segala jenis tindakan yang dilakukan oleh selebriti untuk menyenangkan penggemarnya. Misalnya, leader “SEVENTEEN”, S.Coups nggak pernah absen buat selfie dengan ponsel milik penggemar selama tur konser “Be The Sun”. Atau anggota “TREASURE”, Jaehyuk yang memberikan cincinnya kepada penggemar di konser “K-Pop Masterz”, Bangkok, Thailand pada bulan Juli 2022 lalu.
Fan service juga dapat dilakukan melalui interaksi di media sosial. Artis K-Pop umumnya menggunakan platform Weverse, Bubble, maupun fan cafe untuk berinteraksi dengan para penggemarnya. Nggak cuma mengunggah foto, mereka juga rajin mengobrol dengan penggemar di sana. Mereka menjawab pertanyaan, memberikan kata-kata penyemangat, hingga adu gombal dengan penggemar.
Kedekatan ini pula yang kadang bikin kita sebagai penggemar merasa bahwa selebriti tersebut lebih dari sekadar idola. Hayo, siapa yang suka berkhayal temenan, pacaran, bahkan menikah sama idolanya? Tapi, tenang aja, itu normal, kok! Selama aktivitas “halu”-mu nggak sampai merugikan diri sendiri maupun orang lain, itu semua sah-sah aja.
Baca juga: Halu Pacaran sama Idola Wajar Nggak, Sih? Serba-serbi Hubungan Parasosial ala Penggemar K-Pop
Apa Itu Parasocial Breakup?
Namun, seperti relasi pada umumnya, seseorang yang terlibat dalam hubungan parasosial ternyata juga bisa mengalami putus cinta. Loh, kok bisa? Padahal ‘kan nggak pacaran beneran! Putusnya hubungan parasosial atau parasocial breakup di kalangan penggemar K-Pop disebabkan oleh berbagai alasan. Misalnya, sang idola meninggal dunia, pensiun dari dunia hiburan, atau vakum untuk sementara waktu. Atau karena sang idola keluar dari grupnya atau grup tersebut dibubarkan. Mungkin juga karena idola yang bersangkutan memiliki pasangan atau terlibat skandal. Bahkan parasocial breakup juga dapat terjadi ketika penggemar nggak lagi merasakan ikatan emosional dengan idolanya. Bisa karena bosan, jenuh, maupun telah memiliki idola baru.
Tampaknya, parasocial breakup memang nggak seserius putus hubungan pada umumnya. Kan artis K-Pop ada banyak! Tinggal cari idola baru aja! Namun, bagi sebagian penggemar, kehilangan seorang idola bukanlah hal yang sepele. Rasanya kaya beneran putus atau ditinggalin sama pacar! Bahkan nggak sedikit penggemar yang mengalami gejala layaknya orang putus hubungan, seperti susah tidur, nggak nafsu makan, kehilangan semangat, menangis berhari-hari, dan sebagainya.
Menghadapi Parasocial Breakup
Lagi-lagi, mengalami parasocial breakup itu wajar, kok! Namun, kamu perlu berhati-hati jika parasocial breakup membuat kamu mengalami beberapa hal di bawah ini:
- Berlarut-larut dalam kesedihan.
- Kehilangan semangat untuk beraktivitas dan melanjutkan hidup.
- Gangguan tidur atau makan.
- Menarik diri dari lingkup sosial.
- Muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri bahkan mengakhiri hidup (suicidal thoughts).
Jika gejala-gejala di atas terjadi apalagi dalam kurun waktu lebih dari dua minggu, jangan ragu untuk segera mencari bantuan profesional, ya! Nah, terus gimana, dong caranya menghadapi parasocial breakup? Berikut ada beberapa tips untuk kamu yang sedang mengalami parasocial breakup dengan sang idola.
Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Segera ke Psikolog atau Psikiater Kalau Kamu Alami 10 Gejala Ini
Kenali dan Validasi Perasaanmu
“Ngapain, sih nangisin artis sampai segitunya? Dia aja nggak kenal sama kamu!” Banyak orang yang menganggap parasocial breakup, tuh berlebihan. Namun, kamu nggak perlu ambil pusing dengan komentar mereka. Berikanlah validasi terhadap apa pun yang kamu rasakan ketika mengalami parasocial breakup. Apakah kamu merasa sedih, kecewa, atau marah? Kalau kamu merasa lebih baik setelah meluapkan perasaan dengan menangis, nggak apa-apa, kok!
Fokus pada Dirimu Sendiri
Lakukanlah hal-hal yang bisa membuatmu merasa lebih baik setelah mengalami parasocial breakup. Misalnya, makan comfort food favoritmu, menonton film, journaling, dan sebagainya. Melakukan self care bisa membuatmu memproses parasocial breakup dengan lebih baik.
Bicarakan dengan Temanmu
Layaknya orang patah hati pada umumnya, kita membutuhkan support system ketika mengalami parasocial breakup. “Duh, tapi teman-temanku nggak ada yang suka K-Pop, nih. Nanti kalau aku curhat, terus malah diketawain gimana, dong?”
Nah, biasanya penggemar K-Pop, tuh paling aktif di media sosial Twitter. Selain mengikuti update dari idola, nggak jarang mereka mendapatkan teman baru di Twitter yang sering disebut sebagai mutual. Kamu yang lagi mengalami parasocial breakup bisa banget, nih curhat dengan mutual-mu. Sebagai sesama penggemar K-Pop, mereka tentunya bisa relate dengan pengalamanmu dan nggak bakal nge-judge kamu.
Parasocial breakup memang menyakitkan. Nggak sedikit orang yang butuh waktu cukup lama untuk memprosesnya. Nggak apa-apa, kok. Setiap orang punya waktu dan caranya masing-masing untuk menghadapi sesuatu. Tapi, jangan sampai kamu merugikan atau membahayakan diri sendiri atau orang lain, ya. Sekali lagi, jika parasocial breakup yang kamu alami sangat menganggu kehidupanmu serta hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu, segera berkonsultasi ke tenaga profesional.
Baca juga: A Reflection About Women Empowerment from the Korean Entertainment Industry
Kamu pengen sharing seputar entertainment dan kesehatan mental? Yuk, bergabung dengan Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk gabung, ya!