gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Apa itu Burnout? Kenali Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Written by Adila Putri Anisya

Burnout merupakan istilah yang sering dipakai ketika seseorang merasa kelelahan secara fisik, emosional maupun mental. Kondisi ini biasanya akan semakin memburuk kalau nggak segera diatasi. Agar hal ini tidak terjadi pada dirimu, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Tips agar Tetap Sehat dan Produktif Kejar Target Kerjaan di Akhir Tahun

BURNOUT ITU APA?

Burned out adalah kondisi ketika tubuh mengalami kelelahan akibat pekerjaan yang terus menerus dalam jangka panjang. Kelelahan yang terus terjadi bisa menguras fisik dan emosional. 

Jenis kelelahan ini nggak bisa hilang dengan sendirinya, bahkan jika tidak segera diatasi bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental di masa depan, sehingga mengganggu kemampuan dalam memenuhi produktivitas pekerjaan hingga kehidupan sehari-hari.

Menurut suatu penelitian, kondisi ini kemungkinan banyak terjadi di usia 32 tahun. Tetapi, nggak menutup kemungkinan terjadi di bawah usia tersebut, apalagi dengan tekanan pekerjaan yang tinggi.

Baca juga: Waspadalah! Ini 10 Red Flags Pertanda Kamu Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic

PENYEBAB BURNOUT 

Lalu, apa sih yang menyebabkan seseorang terkena burnout? Berdasarkan faktornya, ada beberapa kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:

KURANG MAMPU MENGONTROL PEKERJAAN

Mereka yang mengalami burnout biasanya nggak mampu mengambil keputusan yang memengaruhi pekerjaannya, misal jadwal, tugas atau beban kerja yang overload. Mereka merasa mampu mengerjakan pekerjaannya dalam satu waktu, namun sebenarnya otak sedang kelelahan. 

EKSPEKTASI PENCAPAIAN TERLALU TINGGI

Setiap orang pastinya memiliki ekspektasi pencapaian yang tinggi, entah dari diri sendiri, atasan, atau rekan kerja. Namun, ketika ternyata kamu nggak bisa mencapai ekspektasi tersebut, maka terjadilah ketidakpuasan yang menyebabkan kamu merasa tertekan di tempat kerja.

JAM KERJA LEBIH BANYAK DARIPADA WAKTU ISTIRAHAT

Memiliki manajemen waktu yang baik, penting dalam dunia kerja. Apabila pekerjaanmu lebih menguasai waktumu, sebaiknya harus dipikirkan lagi. Sebab, jam kerja yang lebih banyak dari waktu istirahat dapat mempengaruhi kualitas hidupmu. 

TERLALU FOKUS TERHADAP PEKERJAAN

Fokus terhadap pekerjaan adalah hal yang baik, tetapi jadi nggak baik kalau berlebihan. Pintar-pintarlah untuk membagi waktu. Mana waktunya bekerja, bersosialisasi, atau bersantai. Sebab, terlalu fokus dengan pekerjaan menyebabkan otak dan fisikmu lelah.

LINGKUNGAN KERJA TOXIC

Bekerja dengan sekumpulan orang toxic akan membuang-buang energimu. Mereka akan membawa pengaruh buruk terhadap dirimu dan pekerjaan. Jika kamu merasa lingkungan kerjamu toxic, sebaiknya dipertimbangkan lagi demi kesehatan mental dan fisikmu.

Baca juga: Kenali Prospek Kerja Sesuai dengan Tipe MBTI Kamu

CIRI-CIRI BURNOUT

Adapun ciri atau tanda kamu terkena burnout, yaitu:

  • Sering merasa kelelahan dan energi seperti terkuras sepanjang hari, terutama setelah menyelesaikan pekerjaan
  • Merasa nggak berdaya dan putus asa terhadap pekerjaan yang dikerjakannya
  • Meragukan kemampuan diri sendiri
  • Sering menunda-nunda pekerjaan dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan sesuatu
  • Pandangan yang sinis dan negatif terhadap lingkungan sekitar
  • Sering sakit secara fisik, seperti flu, demam, dan insomnia
  • Menghindari orang lain dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik
  • Menghindari kegiatan atau acara kantor karena menganggap lingkungan tersebut memicunya dalam tekanan mental

Tanda burnout di atas sama halnya seperti ciri-ciri burnout belajar pada seorang pelajar. Kamu cenderung muak saat melihat buku atau hal yang berhubungan dengan pembelajaran. Jika otak terus bekerja dan minim istirahat, maka kelelahan secara fisik, mental, dan emosional pun bisa terjadi.

Baca juga: Sering Khawatir Soal Penampilan, Kenalan dengan Body Dysmorphia!

BAGAIMANA CARA MENGATASINYA?

Burnout adalah gangguan psikologis yang harus segera diatasi, burnout berkepanjangan bisa menyebabkan komplikasi ke kesehatan mental maupun fisik. Berikut adalah cara mengatasi burnout.

KENALI BATASANMU

Pelajari untuk mengatakan "tidak" ketika kamu merasa sudah cukup banyak mengambil tanggung jawab atau pekerjaan tambahan. Jangan takut untuk menolak permintaan yang dapat menyebabkan kamu terbebani.

MENERAPKAN ‘SELF CARE’

Sisihkan waktumu untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan, seperti meditasi, olahraga, berjalan-jalan, membaca, atau berkebun. Jaga tidur yang cukup dan perhatikan pola makan kamu.

AMBIL CUTI

Jika tempat kerjamu memungkinkan untuk ambil cuti atau hari libur. Manfaatkanlah kesempatan itu untuk merilekskan pikiran dan tubuh kamu. Jangan ragu untuk menggunakan hak cuti yang kamu miliki.

CARI DUKUNGAN

Bicarakan perasaan kamu dengan keluarga, teman, atau rekan kerja yang dipercaya. Terkadang, berbagi perasaan dapat membantu melepaskan tekanan yang sedang dirasakan.

BUAT PERUBAHAN RUTINITAS

Cobalah untuk mengubah rutinitas kamu di tempat kerja dengan membuatnya lebih menarik. Mungkin dengan memulai proyek baru, bekerja dengan tim yang berbeda, atau mencoba metode kerja yang berbeda.

MENCARI BANTUAN PROFESIONAL

Jika kamu kesulitan mengatasinya sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu kamu menghadapi masalah ini dengan lebih baik.

Mengatasi burnout artinya harus dihadapi dengan sabar dan komitmen untuk merawat kesejahteraan diri. Jangan menunda-nunda atau meremehkan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental kamu. Selalu prioritaskan kesejahteraan dirimu sendiri dan jangan ragu untuk mencari bantuan ketika diperlukan.

Baca juga: Side Hustle: Kejar Passion untuk Dapat Penghasilan Tambahan

Sharing pengalaman kerjamu dengan komunitas Girls Beyond Circle dan dapatkan saran serta motivasi agar kamu tidak terkena burnout dalam pekerjaan. Join di sini sekarang!

Baca juga:Ini Prospek Kerja Idealmu Berdasarkan Tipe Kepribadian ABCD!

Sumber: MayoClinicMental, Health UK