gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Perbedaan Psikolog dan Psikiater dalam Menangani Pasien, Mana yang Tepat?

Written by Adila Putri Anisya

Psikolog dan psikiater adalah dua profesi yang seringkali disamakan oleh masyarakat. Namun, sebenarnya ada perbedaan signifikan diantara keduanya terutama dalam hal penanganan pasien. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi apa perbedaan psikolog dan psikiater serta mencari tahu mana yang lebih tepat dalam menangani masalah kesehatan kamu.

Yuk, simak!

Baca juga: Estimasi Biaya Konsultasi Psikolog, Banyak yang Cocok untuk Kantong Mahasiswa!

PERBEDAAN PSIKOLOG DAN PSIKIATER DALAM MENANGANI PASIEN

Psikolog dan psikiater merupakan dua profesi yang memiliki peran penting dalam membantu pasien yang mengalami masalah psikologis. Meskipun keduanya berfokus pada kesehatan mental, namun ada perbedaan signifikan dalam pendekatan mereka terhadap penanganan pasien.

Yang paling utama dari perbedaan keduanya yaitu latar belakang pendidikan. Dengan latar pendidikan berbeda, tentu mereka memiliki cara atau ketentuan yang berbeda ketika menangani pasien.

Lalu apa sih bedanya psikolog dan psikiater ketika menangani pasien?

PENDEKATAN TERHADAP PENANGANAN PASIEN

Dalam membantu pasiennya, psikolog dan psikiater memiliki peran serta kapasitas yang berbeda. 

Psikolog biasanya lebih berfokus memberikan penanganan secara psikologi, misalnya membicarakan masalah yang sedang dihadapi pasien, mereka akan mendengarkan keluhan pasien untuk dianalisis. 

Psikolog juga akan berkomunikasi kepada pasien dengan memberikan solusi, seperti membentuk kebiasaan baru yang dapat mencegah gangguan kecemasan yang dialami.

Sementara itu, psikiater juga akan memberikan penangan psikologi. Namun psikiater lebih sering menggunakan pendekatan medis yang melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membantu mengelola gejala-gejala psikologis.

WEWENANG DALAM MENDIAGNOSIS

Baik psikolog dan psikiater akan memberikan diagnosis, namun dengan cara berbeda. 

Seorang psikolog akan mendiagnosis melalui kepribadian pasien, seperti perilaku, kebiasaan, cara bicara, body language hingga masalah yang diceritakan pasien. Mereka tidak memiliki wewenang dalam melakukan diagnosis medis dan meresepkan obat-obatan.

Sedangkan, psikiater akan mendiagnosis melalui ilmu kedokteran, seperti pengaruh kerja otak dan sistem saraf yang dialami pasien. Mereka juga berhak melakukan pemeriksaan menggunakan peralatan medis, seperti MRI, CT-scan, tes darah, dan lain-lain.

PERAWATAN PASIEN

Perbedaan psikolog dan psikiater selanjutnya adalah perawatan pasien. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, psikolog tidak memiliki wewenang dalam memberikan obat karena mereka bukanlah seorang dokter. Maka dari itu, psikolog akan memberikan perawatan berupa konsultasi dan terapi psikologis atau psikoterapi.

Perawatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pasien dengan mengubah pola pikir dan perilaku.

Berbeda dengan psikiater, mereka akan meresepkan obat-obatan, namun juga bisa membuka sesi terapi psikologi. Dalam melihat perkembangan pasiennya, psikiater akan melakukan terapi pendukung seperti terapi elektrokonvulsif (ECT) dan check-up.

Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Segera ke Psikolog atau Psikiater Kalau Kamu Alami 10 Gejala Ini

MANA PENANGANAN YANG LEBIH TEPAT?

Setelah memahami perbedaan psikiater dan psikologis, pertanyaan selanjutnya adalah “Mana yang lebih tepat antara psikolog dan psikiater dalam menangani pasien?” Jawabannya sebenarnya tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien itu sendiri.

Jika pasien mengalami masalah psikologis yang tidak terlalu parah atau membutuhkan dukungan emosional saja, maka konsultasi dengan psikolog mungkin sudah cukup. Psikolog dapat membantu pasien memahami akar permasalahan mereka dan memberikan dukungan serta strategi untuk mengatasinya.

Mereka akan membantu pasien secara efektif dengan metode terapi psikologi, seperti terapi perilaku dan kognitif (CBT). 

Beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh psikolog, antara lain:

  • Gangguan emosi
  • Gangguan kecemasan
  • Fobia
  • Kesulitan belajar/konsentrasi
  • Depresi ringan
  • Kecanduan terhadap sesuatu

Namun, jika seseorang mengalami masalah psikologis yang lebih serius atau memiliki gejala yang sudah parah, berkonsultasi dengan seorang psikiater mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Psikiater dapat melakukan evaluasi medis yang lebih mendalam dan meresepkan obat-obatan jika diperlukan.

Psikiater akan menangani masalah gangguan kejiwaan yang lebih rumit, seperti:

  • Gangguan bipolar
  • Depresi berat
  • Skizofrenia
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • Pernah melakukan usaha bunuh diri

Lalu, bagaimana cara mengetahui kondisi kesehatan mental kita? Sebaiknya, kamu konsultasi ke dokter umum terlebih dahulu. Dokter umum akan mendiagnosis awal kemudian akan memberikan rujukan ke ahli untuk memastikan gangguan yang sedang kamu hadapi.

Nah, itu dia perbedaan psikolog dan psikiater dalam menangani pasiennya. Dapat disimpulkan bahwa psikolog menggunakan pendekatan terapi bicara dan teknik psikologis untuk membantu pasien, sementara psikiater menggunakan pendekatan medis dan dapat meresepkan obat-obatan. 

Pemilihan antara psikolog dan psikiater tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien itu sendiri. Jadi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini saat memilih profesi yang tepat untuk menangani masalah kesehatan mental!

Dapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar kesehatan mental dengan bergabung komunitas Girls Beyond Circle!

Baca juga: 5 Konsultasi Psikolog Gratis Online untuk Jaga Kesehatan Mental Kamu

Sumber foto: Pexels