gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

[Kupas Tuntas] Contoh Essay Beasiswa Menarik & Cara Buatnya, Bisa untuk Beasiswa Unggulan, LPDP, dll

Written by Adila Putri Anisya

Essay seringkali menjadi bagian penting dari seleksi beasiswa. Essay dapat memberikan informasi kepada pemberi beasiswa untuk lebih memahami latar belakang, tujuan, dan motivasi peserta. Bagi kamu yang sedang mencari contoh essay beasiswa, sebaiknya baca artikel ini sampai habis ya!

Baca juga:  Info LPDP 2024 Terbaru: Kapan Dibuka, Syarat, Komponen Dana dan Tips Persiapannya

APA ITU ESSAY BEASISWA?

Sebelum membahas contoh essay beasiswa, alangkah baiknya kamu memahami apa itu essay. Essay merupakan sebuah tulisan yang dihasilkan oleh calon penerima beasiswa yang berisi tentang pengalaman, pencapaian serta alasan mengapa calon beasiswa layak mendapatkan beasiswa.

Essay dapat memungkinkan calon penerima untuk mengungkap kepribadian, minat, dan tujuan mereka yang relevan dengan program beasiswa yang didaftar.

Dalam penulisan essay, tak ada yang salah maupun benar, (bersifat subjektif) karena didasarkan pada pandangan pribadi, pemikiran dan pengalaman penulis. Kamu memiliki kebebasan untuk menyampaikan opini tentang suatu topik tanpa harus berpegang pada fakta yang objektif. 

Meskipun essay bersifat subjektif, sebaiknya tetap memperhatikan kualitas penulisan, kejelasan argumentasi, dan relevansi dengan tujuan komunikasi yang diinginkan.

Baca juga: 5 Alur Tahapan Beasiswa LPDP 2024 yang Wajib Dipahami Peserta!

PANDUAN MEMBUAT ESSAY YANG BAIK

Sebelum memulai menulis, pastikan kamu membaca petunjuk essay beasiswa dengan seksama. Perhatikan juga batasan jumlah kata, topik yang diminta, serta format penulisan yang diinginkan.

Essay terdiri dari apa saja, sih? Nah, agar penulisan essay lancar, penting untuk melalui tiga tahapan, yaitu prapenulisan, penulisan dan pascapenulisan. Berikut adalah panduan membuat essay yang baik dan benar.

PRAPENULISAN

Pada prapenulisan ada tiga poin yang menjadi landasan penulisan essay, yaitu:

  • Menentukan tema/topik. Jika tidak ada tema/topik yang ditentukan, maka kamu harus menentukan topik/tema sendiri. Apabila kamu bingung mau menulis tentang apa, pilihlah tema yang menarik perhatianmu, baik yang disukai atau dikuasai.
  • Membuat rumusan masalah dan riset data. Dalam tahap ini, cobalah analisis isu yang akan diangkat dalam tema yang dipilih. Lakukan riset data dan fakta yang relevan untuk mendukung opinimu nanti. Semakin banyak sumber, akan semakin baik.
  • Membuat kerangka tulisan. Penting untuk membuat kerangka tulisan (outline) agar essay mu nanti tidak keluar “jalur” dan tidak ada yang ketinggalan. Dengan membuat kerangka tulisan, penulisan essay jauh lebih mudah dan tersusun.

PENULISAN

Jika sudah melakukan prapenulisan, sekarang waktunya kamu menulis isi dari apa yang telah disusun sebelumnya. Pastikan essay ditulis sesuai struktur, mulai dari pendahuluan, pembahasan dan penutup/kesimpulan. Gunakan bahasa yang baik, sopan, dan efektif. Selain itu, perhatikan juga tanda baca agar tulisan memiliki intonasi yang enak dibaca. 

PASCA PENULISAN

Pasca penulisan adalah waktunya kamu melakukan editing dan proofreading. Bacalah ulang tulisanmu, jika ada bahasa, tanda baca atau ejaan yang belum benar, perbaiki. Jangan hanya perbaiki, kamu juga harus membacanya setidaknya dua kali dengan melakukan proofreading, guna mengecek bahwa tulisan sudah bebas dari typo dan kesalahan mendasar lainnya.

Baca juga: Kuliah Gratis di Mana Aja dengan Beasiswa LPDP

CIRI-CIRI ESSAY YANG BAIK

Essay beasiswa yang baik seharusnya memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini.

  • Essay dituliskan secara orisinal, dengan menampilkan kepribadian dan suara unik dari penulis
  • Tidak menggunakan kalimat klise dan klaim umum, misalnya “saya ingin membantu dunia” atau “saya ingin menjadi pemimpin masa depan” karena akan terlihat klise dan tidak orisinal. 
  • Menggunakan contoh atau cerita pendek yang relevan untuk membantu pembaca lebih memahami dan terhubung dengan apa yang kamu sampaikan dalam essay.
  • Isi essay menonjol dan berkesan, gaya penulisan unik dan berbeda dari yang lain, misalnya mengundang tawa namun tetap menjaga kesopanan.
  • Memiliki pengantar yang menarik, tubuh esai yang terstruktur dengan baik, dan kesimpulan yang kuat.

Baca juga: 5 Program Beasiswa SMA Terbaik di 2023, Ada yang di Luar Negeri!

CONTOH ESSAY BEASISWA

Sebagai bahan acuan menulis essay beasiswa, berikut adalah beberapa contoh essay untuk beasiswa:

CONTOH ESSAY BEASISWA LPDP 

“Sukses Terbesar Dalam Hidupku”

“Sejak kecil hingga lulus kuliah, saya tidak pernah mengerti arti kata “sukses” karena tidak pernah ada indikator yang pasti bagi setiap orang. Sebagian dari kita berpikir bahwa sukses adalah sesuatu yang dapat diukur dengan materi, nilai, pendidikan, bahkan jabatan. Tidak ada istilah benar atau salah dalam hal ini. Pun tidak ada definisi baku tentang kesuksesan karena kesuksesan sejatinya dibentuk dari pengalaman-pengalaman setiap individu dan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang hal ini.

Sering sekali saya bertanya kepada diri saya sendiri “sudah suksesah diriku?” Namun, saya selalu gagal dalam menentukan apakah saya sudah merasakan sebuah kesuksesan atau malah belum mendapatkannya sama sekali. Saya pernah merasa bahwa pendidikan dan prestasi yang sudah saya peroleh adalah sebuah kesuksesan, namun ternyata sukses ini hanya dapat saya rasakan bagi diri saya sendiri, sementara predikat sukses itu sendiri tidak bisa kita berikan kepada diri kita sendiri karena kita perlu penilai dari luar pikiran dan tubuh kita yang juga merasakan dampaknya.

Namun dari berbagai macam arti kesuksesan itu terdapat suatu benang merah yang bisa ditarik, yaitu sebuah kepuasan dan kenyamanan di dalam hati setelah melakukan suatu pekerjaan dengan perjuangan dan kerja keras, sehingga pencapaian tersebut benar-benar memiliki makna bagi sesama dan meresap di dalam hati sanubari.

Begitu pula dengan saya. Pengalaman-pengalaman yang telah saya lalui membentuk pemahaman tentang makna kesuksesan itu sendiri. Pada bulan April 2016 saya memutuskan untuk menjadi relawan Pengajar Muda, Indonesia Mengajar, selama setahun di kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Keputusan yang amat sulit bagi pemuda seperti saya karena saya selalu dipengaruhi oleh lingkungan bahwa sukses adalah tentang materi, sementara menjadi seorang Pengajar Muda adalah sebuah keputusan yang sangat keliru. Di saat para sarjana baru mencari pengalaman dengan bekerja di perusahaan, saya malah memutuskan untuk mengabdikan diri di daerah terpencil dan tanpa jaminan materi serta kenyamanan.

Ternyata, memang berat menjadi seorang Pengajar Muda karena saya harus melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan pemberdayaan, mengajar di sekolah dasar, dan pelibatan daerah. Bayangan bahwa tugas akan berjalan mulus dan diterima dengan mudah oleh masyarakat di sana seketika pupus setelah melihat kenyataan di lapangan. Saya mendapat penolakan di desa, tidak memiliki tempat tinggal, bahkan bahan makanan. Hari-hari terasa amat pahit dan pedih hanya untuk melakukan pengabdian ini dan nyaris menyerah pada keadaan.

Hari-hari di penempatan menjadi tantangan bagi saya di setiap detiknya karena saya harus bermanfaat di tengah masyarakat yang dengan jelas menolak saya, bahkan fitnah dan ancaman pun sering saya terima. Sungguh ini adalah tugas terberat yang pernah saya emban dan hari pun terasa begitu panjang dan lama. Tapi, saya menyadari bahwa sukses dalam bertugas adalah prinsip yang harus saya pegang erat, meskipun segalanya dipertaruhkan, sehingga prinsip ini yang terus memicu saya untuk berpikir dalam mencari jalan dan solusi di pengabdian ini.

Tiga bulan berlalu di penempatan telah mengajarkan saya bagaimana cara mengabdikan diri saya di Hulu Sungai Selatan, saya berproses dengan masyarakat dari bawah hingga mendapat kepercayaan di di kecamatan untuk melakukan banyak perubahan, baik dari segi pendidikan maupun sosial. Tak berselang lama, saya memutuskan untuk melibatkan diri saya di tingkat kabupaten, di mana saya harus membangun jejaring positif dengan pemuda lokal yang potensial untuk digerakkan dalam menciptakan gerakan sosial pendidikan di kabupatennya sendiri, sehingga lahirlah beberapa gerakan sosial di kabupaten tersebut.

Tak terasa masa pengabdian pun tersisa beberapa hari lagi, di mana saya harus merefleksikan diri saya selama setahun terakhir ini dengan melihat indikator kemajuan di daerah dan juga kematangan pribadi saya yang sudah ditempa selama setahun. Dengan demikian, saya menarik kesimpulan, bahwa ternyata kesuksesan yang saya harapkan bukanlah semata tentang materi dan keberhasilan saya sendiri tetapi juga tentang kemanfaatan bagi orang lain meski diri kita dalam kondisi yang tidak ideal.

Saya meyakini bahwa setiap orang dilahirkan dengan sesuatu unik dan khas sebagai pemberi warna dalam kehidupan. Dengan potensi dan anugerah tersebut, kita diharapkan mampu menebar kebaikan bagi sesama dan kembali kepada pernyataan di atas “Sudah sukseskah diriku?” Bagi saya, sukses terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita mampu memberi kemanfaatan kepada orang lain dengan anugerah potensi yang telah diberikan kepada kita sesuai dengan “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” dan makna sukses ini akan selalu menjadi haluan hidup saya di setiap perjalanan yang akan saya hadapi.”

Sumber: Akupaham.com/contoh-essay-lpdp

CONTOH ESSAY BEASISWA YANG MENARIK

Ditulis oleh: Fajri Matahati Muhammadin

“Peranku Bagi Indonesia”

Sungguh, sudah tidak terhitung banyaknya teman saya yang curhat minta nasehat kepada saya karena kebingungan baik dalam akademis, karir, bahkan agama dan cinta. Semua curhat pasti panjang dan berakhir dengan dua hal yang tak terpisahkan: janji dan rencana.

Janji dan rencana. Dalam semua ketidakpastian akan prospek masa depan, hanya dua hal itu yang dapat dipegang. Beasiswa ini juga menginginkan pemuda-pemudi Indonesia untuk di masa depan, menjadi pemimpin dan berkontribusi. Bagi kami pelamar beasiswa, hanya janji dan rencanalah yang dapat kami berikan.

Bukti adalah hal yang sangat kuat untuk menunjang janji dan rencana tersebut. Akan tetapi, bukti hanya ada di masa lalu. Begitu banyak ketidakpastian di sana, begitu banyak prospek disana –entah baik maupun buruk. Yang pasti hanyalah apa yang sudah pernah terjadi atau yang sekarang sedang terjadi.

Karena itulah, yang saya ajukan adalah sebuah status-quo. Sesuatu yang sudah dan sedang terjadi. Yang saya minta hanyalah suatu kesempatan untuk melanjutkan studi untuk melakukan apa yang sebetulnya sudah terjadi, tetapi untuk dikembangkan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Sebagai seorang dosen tidak tetap di International Undergraduate Program Fakultas Hukum UGM, secara formal tugas saya hanyalah mengajar. Akan tetapi, seorang dosen sebenarnya mesti melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kelak jika menjadi dosen tetap, pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut akan secara formal diinstitusionalkan. Saya baru bisa menjadi dosen tetap setelah menyelesaikan pendidikan master.

Sebetulnya belum lama saya ingin menjadi dosen, barulah mulai sekitar dua tahun lalu. Saat itu, seorang teman membantu menyusun Curriculum Vitae beberapa tahun tiba-tiba mengatakan, “Fajri, kamu mau jadi dosen, ya?”.

Saya baru menyadari saat itu bahwa semua pengalaman, prestasi, dan apa yang sedang saya jalani saat itu,ternyata sejalan dengan tridharma perguruan tinggi.

Sejak lama hingga sekarang, saya sangat aktif di bidang pendidikan. Saya sudah dan sedang mengajar dan melatih di berbagai institusi hingga secara nasional, dalam bidang-bidang: argumentasi, debat, diplomasi, public speaking, serta ilmu hukum. Saat ini, selain menjadi dosen di Fakultas Hukum UGM, saya juga mengajar di Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA serta Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Dalam hal penelitian, saya telah berpartisipasi dalam penelitian-penelitian yang didanai baik oleh fakultas bahkan oleh lembaga internasional. Disiplin ilmu yang telah saya teliti agak tersebar yaitu dalam hukum internasional, hukum acara perdata, hukum perburuhan, hingga hukum ketatanegaraan. Selain itu, sudah dua tulisan saya dimuat di jurnal ilmiah nasional, dan saya masih dalam proses menulis lagi.

Sedangkan dalam pengabdian masyarakat, saya sudah lama memegang posisi kunci dalam organisasi masyarakat yang saya ikuti. Organisasi yang bernama Jogja Debating Forum (JDF) ini berfungsi mendidik masyarakat dalam berpikir kritis, untuk membantu membangun masyarakat demokrasi yang lebih baik. Dalam organisasi tersebut, saya sudah sering memberikan pelatihan-pelatihan serta membantu proyek-proyek dinas pendidikan dalam mengembangkan pemikiran kritis mulai dari tingkat kota kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional.

Tentunya ada banyak alasan mengapa the University of Edinburgh (UE) menjadi universitas berperingkat sangat tinggi di dunia. Beberapa tahun saya bersekolah di UK dulu, saya merasakan betul iklim pendidikan yang sangat berbeda dengan apa yang saya temukan di Indonesia. Padahal saat itu hanya tingkat sekolah dasar saja. Apalagi hingga tingkat universitas yang termasuk terbaik di dunia itu. Pengalaman metode belajar mengajar, akses substantif kepada pakar dan pustaka internasional, hingga pengalaman iklim pendidikan dan sosial di sana, tentu sangat baik. Pastinya, semuanya akan saya serap sebanyak mungkin dan bawa pulang.

Saat pulang, saya akan kembali mengajar hukum internasional, tetapi dengan ilmu yang lebih terasah. Saya akan kembali meneliti untuk mengembangkan hukum internasional, khususnya dalam hukum pidana internasional, tetapi jauh lebih dalam dengan dasar yang lebih mantap. Saya pun akan kembali ke JDF untuk terus mengabdi dengan mendidik masyarakat baik langsung maupun melalui program-program pemerintah, dengan pengalaman yang lebih luas, atau dengan cara-cara lain melalui universitas, tetapi dengan kualitas diri yang lebih baik.

Sesungguhnya saya hanya akan kembali pada status quo yang sudah pernah dan sedang saya lakukan: Mengajar lagi, meneliti lagi, dan dan mengabdi lagi. Akan tetapi, kualitas pada status quo ini akan jauh lebih baik.

Tentu masih ada janji dan rencana di semua perkataan ini, tetapi inshaa Allah ada sedikit kepastian dalam semua keraguan yang ada akan masa depan. Atau sekurang-kurangnya, suatu keyakinan.

Sumber: fajrimuhammadin.staff.ugm.ac.id/

Cara menulis, ciri-ciri dan contoh essay beasiswa di atas bisa jadi acuan kamu dalam menulis essay yang baik dan benar. Dengan memperhatikan hal tersebut, kesempatanmu diterima beasiswa lebih besar. So, Good Luck ya!

Ingin dapat saran dan contoh penulisan essay beasiswa yang baik lainnya? Yuk, diskusi bersama teman-teman komunitas Girls Beyond Circle!

Baca juga: Mau Lolos Wawancara LPDP? Ikuti 5 Tips Ini!

Sumber foto: Pexels