Perempuan Bisa Punya Masculine Energy, Gini Penjelasannya!
Setiap manusia memiliki dualitas energi dalam hidupnya, ada masculine energy dan ada juga feminine energy. Dualitas ini bukan soal tentang gender, namun tentang “energi” dalam diri kita masing-masing.
Terlepas dari gender, pada dasarnya perempuan lebih dominan dengan feminine energy, namun di sisi lain mereka bisa memiliki energi maskulin. Begitu pun sebaliknya, laki-laki juga bisa memiliki energi feminine.
Namun, yang akan kita bahas kali ini adalah tentang masculine energy yang ada pada diri perempuan, bagaimana mereka bisa memiliki energi maskulin dan tanda-tandanya.
Baca juga: 6 Tipe Kepribadian Perempuan: Alpha, Beta, Omega, Gamma, Delta, Sigma
APA ITU MASCULINE ENERGY?
Dilansir dari Live Bold and Bloom masculine energy adalah sisi diri manusia yang bersifat percaya diri, fokus pada tujuan, bersemangat, protektif, dan segala hal yang berhubungan dengan alpha.
Energi maskulin hadir dalam diri kita semua dan bisa dominan pada beberapa orang, tergantung dari lingkungan dan kondisi masing-masing.
Memiliki energi maskulin adalah hal yang baik, energi ini dapat memotivasi kita untuk mengambil tindakan, menetapkan tujuan, bersikap tegas dan berjuang untuk sukses.
Jadi, ketika kamu sedang berputus asa, gelisah dan bingung, mungkin inilah saatnya untuk merenungkan bagaimana kamu menyalurkan maskulinitas kamu dalam sebuah energi.
Baca juga: Cara Menentukan Personal Color, Bikin Penampilan Lebih Stand Out!
KENAPA MASCULINE ENERGY ADA DALAM SISI PEREMPUAN?
Perempuan juga memiliki energi maskulin karena pada dasarnya manusia memiliki spektrum energi yang sangat kompleks dan tidak terbatas hanya pada satu jenis energi saja.
Energi maskulin tidak terbatas pada gender tertentu, itu lebih tentang sifat-sifat dan karakteristik tertentu yang sering kali dikaitkan dengan laki-laki, tetapi dapat diaktifkan dan diekspresikan oleh siapa pun, termasuk perempuan.
Perlu diingat bahwa energi maskulin tidak harus dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki atau dihindari oleh perempuan. Pasalnya, hal ini adalah bagian dari diri mereka yang bisa digunakan sesuai kebutuhan dalam berbagai situasi kehidupan.
Contohnya, dalam konteks profesional atau kepemimpinan, energi maskulin seperti keberanian, ketegasan, atau fokus pada tujuan, dapat sangat berguna bagi perempuan yang ingin mencapai kesuksesan dalam karier mereka.
Jadi, penting untuk diingat bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki potensi untuk mengaktifkan energi maskulin dalam diri mereka, dan hal itu tidak mengurangi atau mengganggu identitas atau femininitas mereka.
Baca juga: 5 Tipe Kepemimpinan dalam Organisasi, Mana yang Kamu Banget?
BAGAIMANA JIKA PEREMPUAN LEBIH DOMINAN MASCULINE ENERGY?
Perempuan yang memiliki energi maskulin terlalu dominan biasanya menunjukkan beberapa ciri-ciri, seperti:
- Terlalu agresif. Mereka cenderung mengekspresikan diri secara agresif dalam berbagai situasi.
- Sangat mandiri. Mereka mengandalkan diri sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
- Ambisi tinggi. Mereka memiliki ambisi yang besar dan kerap mengejar tujuan dengan tekun.
- Suka mengontrol. Mereka cenderung mengendalikan situasi dan orang di sekitarnya.
- Mengejar tujuan. Mereka memiliki fokus yang kuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Kurang empatis. Mereka mungkin kurang peka terhadap perasaan dan pengalaman orang lain.
- Tidak sabar. Mereka cenderung kehilangan kesabaran dengan cepat dalam menghadapi situasi tertentu.
- Sangat kompetitif. Mereka memiliki semangat yang tinggi dalam persaingan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Mudah stres dan cemas. Mereka mudah merasa kelelahan saat mengerahkan seluruh upayanya dan selalu siap sedia untuk semua orang kecuali dirinya sendiri.
Baca juga: 10 Penyakit Timbul Akibat Stres, yang Terakhir Paling Sering Dialami!
APA FAKTOR YANG MEMBUAT PEREMPUAN MEMILIKI MASCULINE ENERGY?
Bagi perempuan yang dominan maskulin energi, mungkin bertanya-tanya, mengapa energi tersebut bisa terjadi pada diri mereka? Sebenarnya, hal ini kembali ke kondisi mereka masing-masing, situasi apa yang membuat mereka akhirnya beralih ke mode “bertahan hidup”.
Berdasarkan Self Healing Journey, berikut adalah beberapa faktor yang membuat masculine energy pada perempuan:
TIDAK ADANYA SOSOK IBU ATAU TIDAK ADA PANUTAN PEREMPUAN
Perempuan yang tumbuh tanpa sosok ibu, atau bahkan memiliki ibu yang kasar dan tidak bertanggung jawab dapat berdampak pada energinya, sehingga terpaksa bertahan hidup dengan menunjukan sisi maskulin.
Ketidakseimbangan ini, dapat menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan energi feminim dan sisi kewanitaan mereka. Maka dari itu, sangat penting untuk memiliki seorang panutan perempuan, misalnya dengan masuk komunitas yang didominasi oleh perempuan.
TRAUMA GENERASI
Trauma generasi ini artinya ketika tradisi keluarga atau lingkungan terlalu berekspektasi dan menuntut kamu untuk mandiri, kuat, hingga menjadi seorang pencari nafkah dalam keluarga.
Hal tersebut dapat membuat perempuan dominan dengan sisi maskulin yang pada akhirnya membatasi diri mereka untuk mengalami dan mengekspresikan aspek feminin dalam diri.
MENGALAMI PELECEHAN
Pelecehan dapat membuat seorang perempuan trauma, yang membuat mereka harus menjaga diri mereka sendiri dalam berbagai situasi. Mereka cenderung menjadi sangat mandiri dan melindungi diri sendiri.
Trauma akibat pelecehan memang sangat normal, dan dapat sembuh dengan berbagai cara seperti dengan perdamaian waktu, kesabaran dan bantuan dari terapis.
DIKECEWAKAN OLEH LAKI-LAKI
Ketika seorang perempuan dikecewakan, entah itu karena ayah atau mantan kekasih, hal ini akan membuat mereka mengaktifkan sisi maskulin.
Saat dikecewakan, perempuan akan berusaha untuk menjadi lebih maskulin untuk mengimbangi penghianatan atau kekecewaan dalam diri. Namun, di sisi lain tindakan tersebut dapat mengurangi sisi feminin yang dicirikan dengan intuisi dan emosi yang terputus sehingga selalu merasa perlu pembuktian diri.
Dalam kesimpulannya, masculine energy merupakan sisi energi yang ada pada jiwa manusia dan tidak ditentukan oleh gender. Hanya saja, dalam situasi tertentu seorang perempuan bisa mengaktifkan sisi maskulinnya untuk sebuah tujuan.
Namun, ketika energi maskulin sudah mendominasi, tentu hal ini perlu diseimbangkan, misalnya dengan perawatan diri, yoga, bermeditasi, berpacaran, atau memulai hobi atau kesukaan baru.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Mau tahu lebih banyak soal masculine energy? Yuk, diskusi lebih lanjut dengan komunitas di Girls Beyond Circle!
Baca juga: Susah Dekat dengan Ibu, Kenali Mommy Issues dan Tanda-tandanya pada Perempuan
Sumber foto: Pexels