
Erotomania Adalah: Delusi Merasa Dicintai Padahal Tidak, Ketahui Pemacunya!
Erotomania adalah gangguan kejiwaan yang penderitanya mengalami keyakinan delusional bahwa orang lain mencintainya padahal tidak. Gangguan ini sering melibatkan publik figur seperti selebritis sebagai objek delusional. Pengidapnya sulit menerima kenyataan bahwa hubungan cinta tersebut tidak nyata.
Erotomania atau de Clérambault syndrome, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1921. Gangguan delusional ini lebih dari sekadar ‘ge–er’ dan ‘kepedean’, erotomania adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan seseorang merasa orang lain sangat mencintai dirinya meski tidak ada bukti atau perasaannya tak berbalas.
Media sosial dapat memperburuk kondisi ini karena platform ini mengurangi privasi dan memudahkan pengidap untuk mengamati, menguntit, dan menghubungi objek delusinya.
Selain itu, gangguan ini juga dapat memengaruhi kualitas hidup karena pengidapnya berpotensi memiliki obsesi berlebihan terhadap orang yang dianggap mencintainya. Penting untuk mengenali penyebab dan gejala de Clérambault syndrome sejak dini agar pengobatan bisa segera dilakukan secara efektif. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa memengaruhi kualitas hidupmu.
Bahaya Erotomania
Bahayanya, erotomania bisa menyebabkan seseorang nekat melakukan tindakan yang membahayakan objek cintanya atau siapa pun yang dianggap dapat menghalangi hubungan tersebut. Mencintai adalah hak setiap orang, tetapi tindakan mencintai tidak boleh membahayakan keselamatan orang lain.
Jatuh cinta memang menyenangkan dan manusiawi, tetapi delusi bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, cinta perlu logika dan kontrol terhadap perasaan agar hidup tidak bergantung penuh pada objek cinta.
Seseorang yang mengalami gangguan ini juga menganggap penolakan sebagai kamuflase dari rasa cinta yang terpendam. Mereka sering membeberkan kisah fiktif tentang interaksi dengan objek cintanya, kondisi seperti ini sering disebut halu.
Erotomania syndrome adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan tepat. Gangguan ini perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi kualitas hidup pengidap dan orang-orang di sekitarnya. Penggunaan media sosial dapat memperburuk kondisi tersebut karena memudahkan pengidap untuk mengamati dan menghubungi objek delusinya.
Faktanya, banyak kasus penderita gangguan ini nekat meneror objek delusinya hingga bertahun-tahun. Seperti yang terlihat dalam thread viral di platform X beberapa bulan lalu tentang kisah Nimas yang diteror oleh Adi selama 10 tahun. Adi, yang menginterpretasikan kebaikan Nimas sebagai tanda cinta, terus mengganggunya meskipun sudah ditolak berkali-kali. Hal tersebut membuat Nimas geram hingga berani melaporkan Adi ke polisi.
Contoh kasus terkenal lainnya adalah kasus Madonna yang diikuti oleh Robert Dewey Hoskins pada tahun 1995. Hoskins percaya bahwa Madonna mencintainya dan mengancam akan membunuhnya jika menolak menikahinya. Hoskins akhirnya ditangkap dan dipenjara atas tindakan penguntitan yang dilakukannya.
Penyebab Erotomania yang Sering Disepelekan
Erotomania adalah gangguan mental yang umum disebabkan oleh banyak faktor, seperti genetik maupun gaya hidup. Pengidap mengalami kesulitan dalam memproses isyarat sosial dengan benar, sehingga salah menilai tindakan orang lain sebagai ungkapan ketertarikan. Beberapa faktor pemicu de Clérambault syndrome seringkali diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada perkembangan gangguan ini. Berikut penyebab erotomania yang sering disepelekan, seperti:
Media Sosial
Penyebab penderita semakin terobsesi adalah karena media sosial dapat menghilangkan batasan antara kehidupan maya dan nyata, serta mengurangi privasi, sehingga memicu keyakinan delusional. Seseorang dapat dengan mudah mengamati, menghubungi, menguntit, dan melecehkan orang lain.
Selain itu, dapat memperkuat delusi, karena pengidap de Clérambault syndrome mungkin menafsirkan interaksi online sebagai bukti cinta. Melalui jaringan ini, mereka bisa merasa lebih dekat dengan objek delusinya dan menganggap respons dari mereka sebagai sinyal asmara. Oleh karena itu, salah satu faktor pemicu erotomania adalah media sosial karena memiliki peran penting dalam memperburuk kondisi tersebut.
Faktor Genetik
Salah satu penyebab erotomania adalah faktor genetik. Jika ada riwayat gangguan delusional dalam keluarga, kemungkinan seseorang bisa mengalami de Clérambault syndrome. Gen keluarga yang mengandung predisposisi terhadap delusi dapat diturunkan, sehingga mempengaruhi cara seseorang memproses realitas dan imajinasi.
Kombinasi genetik dengan faktor psikologis dan lingkungan seringkali meningkatkan risiko erotomania. Meskipun gen dapat memicu gangguan ini, gaya hidup dan penyakit kronis lain juga sangat berpengaruh, lho.
Menutup Diri dari Pergaulan
Gaya hidup yang rendah interaksi sosial dapat memperburuk erotomania. Seseorang yang mengisolasi diri, mengalami kesepian atau merasa ditolak cenderung mengalami delusi cinta untuk meningkatkan harga dirinya. Menutup diri dari pergaulan dan kurangnya dukungan sosial dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap gangguan mental ini.
Selain itu penyebab erotomania adalah ketidakmampuan seseorang dalam menerima sudut pandang orang lain dan merasa tidak berdaya, sehingga membuat penderita kesulitan membedakan antara kenyataan dan delusi, sehingga memperparah kondisi erotomania.
Kecanduan Alkohol
Salah satu faktor pemicu erotomania adalah kecanduan alkohol. Alkohol mempengaruhi fungsi otak dan neurotransmitter seperti dopamin serta serotonin, yang berperan dalam persepsi realitas serta regulasi suasana hati. Ketidakseimbangan ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami erotomania.
Efek disinhibisi yang disebabkan oleh alkohol juga membuat seseorang bertindak secara ekstrem serta membahayakan orang lain, seperti nekat melukai atau melecehkan orang yang menjadi obyek delusinya. Oleh karena itu, kamu perlu menghindari konsumsi alkohol dan menjalani gaya hidup sehat.
Penyakit Kronis
Selanjutnya, penyebab erotomania adalah penyakit kronis seperti tumor otak atau penyakit alzheimer. Kerusakan pada otak akibat tumor atau degenerasi karena alzheimer bisa mengganggu fungsi kognitif dan memicu delusi.
Penderita tumor otak maupun alzheimer akan mengalami perubahan pada fungsi kognitif, sehingga memengaruhi cara seseorang memproses realitas dan fantasi. Hal tersebut bisa menyebabkan keyakinan yang salah tentang cinta.
Penyakit tersebut juga dapat mempengaruhi area yang bertanggung jawab atas persepsi sosial, sehingga pengidap salah dalam menafsirkan isyarat sosial sebagai tanda cinta.
Ciri-ciri Erotomania yang Jarang Disadari
Erotomania adalah gangguan mental yang bisa muncul secara tiba-tiba dan berlangsung lama. Ciri-ciri erotomania sering kali tidak disadari, tetapi pengidapnya menunjukkan beberapa gejala seperti berikut ini.
- Sering berfantasi: Pengidap sering berfantasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek delusional, meski fantasinya tidak masuk akal. Mereka juga yakin interaksi di dalam fantasi tersebut nyata dan menandakan adanya ketertarikan dari seseorang yang dicintainya.
- Obsesif terhadap objek delusi: Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mencari tahu dan memikirkan segala hal yang berkaitkan dengan objek delusionalnya, bahkan sampai kehilangan minat pada aktivitas lain. Misalnya, mengirim pesan atau meneror secara terus-menerus.
- Mengalami gangguan tidur: Obsesi yang mendalam dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan tidur, seperti insomnia. Pikiran tentang objek delusi sering kali mengganggu waktu istirahatnya.
- Melakukan tindakan yang merugikan orang lain: Pengidap bisa melakukan tindakan ekstrem yang merugikan objek delusinya, seperti menguntit, spamming, hingga perilaku yang melecehkan. Mereka juga merasa cemburu saat objek delusinya berinteraksi dengan orang lain serta memberitahukan orang lain bahwa mereka memiliki hubungan istimewa dengan objek delusinya.
Untuk mengatasi erotomania, dibutuhkan pendekatan komprehensif termasuk terapi psikologis, pengobatan, dukungan sosial, dan perawatan medis.
Baca juga: Kenali Platonic Relationship yang Mungkin Kamu Alami, Bisa Romantis?
Ingin punya relationship yang sehat? Cus, gabung ke komunitas Girls Beyond Circle dan temukan rahasia hubungan yang sehat disini! Tunggu apa lagi? Yuk, buruan ,join!
Sumber Foto: Pexels
Comments
(0 comments)