
Personal Statement Adalah: Cara Membuat dan Contohnya
Saat melamar beasiswa, universitas, atau pekerjaan, personal statement adalah salah satu persyaratan penting yang sering diminta.
Personal statement ini berfungsi untuk menunjukkan keunikan, motivasi, dan potensi yang kamu miliki di mata pemberi beasiswa, institusi pendidikan, atau perusahaan.
Bagi kamu yang masih bingung bagaimana cara membuatnya, artikel ini akan membahas cara serta contoh personal statement yang baik dan benar, sehingga kamu dapat menyusunnya dengan lebih mudah dan efektif.
Baca juga: 10 Bocoran Pertanyaan Interview Beasiswa dan Contoh Jawabannya [Untuk LPDP, IISMA, Unggulan, dll]
Mengenal Personal Statement
Personal statement adalah dokumen yang menggambarkan pencapaian, minat, dan tujuan kamu, seringkali digunakan dalam proses lamaran universitas atau pekerjaan.
Berbeda dengan esai akademis atau resume, personal statement memberikan kesempatan untuk menunjukkan sisi personal kamu, menjelaskan apa yang membuat kamu unik dan apa yang memotivasimu.
Ini adalah momen untuk menonjolkan diri, menegaskan bahwa kamu memiliki kemampuan, pengalaman, dan tekad yang diperlukan untuk mencapai tujuan besarmu.
Biasanya, personal statement untuk universitas lebih panjang dan detail sekitar 3-4 paragraf, sedangkan untuk lamaran pekerjaan, seringkali hanya terdiri dari satu paragraf singkat.
Setiap institusi atau perusahaan mungkin memiliki persyaratan khusus, jadi penting untuk selalu memperhatikan detail seperti batasan kata atau karakter yang diberikan.
Baca juga: [Kupas Tuntas] Contoh Essay Beasiswa Menarik & Cara Buatnya, Bisa untuk Beasiswa Unggulan, LPDP, dll
Cara Buat Personal Statement
Personal statement adalah ringkasan tentang diri, bertujuan untuk memasarkan dan menjual value sebagai kandidat yang tepat di mata penyedia.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu kamu perhatikan dalam membuat personal statement:
1. Tulis Perkenalan Pribadi yang Menarik
Mulailah personal statement-mu dengan pengantar yang menunjukkan siapa dirimu dan apa yang membuatmu tertarik dengan posisi atau program yang dilamar.
Ceritakan latar belakang singkat tentang minatmu dan pengalaman terkini yang relevan. Untuk lamaran pekerjaan, sebutkan dengan jelas apa yang pertama kali menarik perhatianmu pada posisi tersebut.
Jika kamu melamar universitas, jelaskan bagian mana dari program atau sekolah yang sesuai dengan minatmu. Buat pengantar ini cukup kuat agar pembaca ingin melanjutkan membaca.
2. Kenali Kekuatan dan Keterampilan yang Relevan
Sebelum menulis lebih lanjut, penting untuk mengenali kekuatanmu. Mulailah dengan mengeksplorasi pengalaman dan pencapaianmu sebagai bukti dari kekuatan yang kamu miliki.
Tanyakan pada dirimu sendiri mengenai beberapa pertanyaan berikut:
- Apa pencapaian terbesar yang pernah kamu raih, dan bagaimana hal tersebut menunjukkan kekuatanmu?
- Bagaimana kamu berkontribusi dalam proyek atau pekerjaan sebelumnya dan apa hasilnya?
- Keterampilan atau bakat apa yang membedakanmu dari orang lain?
- Adakah pengalaman menarik dan inspiratif yang relevan dengan posisi yang kamu lamar?
- Apa umpan balik positif yang sering kamu terima dari teman, keluarga, atau kolega?
Jangan ragu untuk meminta pendapat dari orang-orang terdekat, seperti teman atau keluarga, yang mungkin melihat kekuatan tersembunyi yang belum kamu sadari. Setelah itu, gunakan informasi ini untuk menunjukkan keterampilan dan pengalaman yang mendukung aplikasi kamu.
3. Perhatikan Tulisan dengan Seksama
Personal statement adalah ringkasan tentang dirimu, sehingga pastikan untuk menjadi diri sendiri saat menulis. Ungkapkan dengan tulisan bagaimana personality-mu tanpa berusaha terdengar seperti orang lain.
Pastikan tulisanmu jelas, ringkas, dan langsung pada inti, dengan setiap kata memiliki makna. Hindari pengulangan ide yang sama dan jangan menjadikannya sebagai otobiografi, fokuslah pada bagaimana kamu memasarkan diri dan kelebihan yang kamu tawarkan.
Ikuti petunjuk panjang teks yang diberikan, jika tidak ada batasan, usahakan untuk menulis sekitar 1,5 hingga 2 halaman dengan spasi tunggal.
Selain itu, gunakan transisi yang halus untuk menghubungkan paragraf agar tulisanmu mengalir dengan baik.
4. Buat Kesimpulan yang Mengesankan
Di akhir personal statement, buat kesimpulan yang meninggalkan kesan mendalam. Tegaskan kembali alasan utama kamu melamar dan apa yang ingin kamu capai dengan posisi atau program tersebut.
Untuk lamaran pekerjaan, buat satu kalimat yang singkat dan jelas. Jika kamu melamar universitas, buat paragraf lengkap yang merangkum tujuanmu dan bagaimana program tersebut akan membantu mencapainya.
Tautkan kembali ke bagian pengantar dan tunjukkan antusiasme kamu terhadap peluang tersebut.
5. Koreksi dan Edit dengan Teliti
Setelah menulis, jangan lupa untuk mengoreksi dan mengedit personal statement kamu. Bacalah dengan lantang untuk memastikan semuanya terdengar jelas dan alami.
Periksa ejaan, tata bahasa, dan pastikan setiap kalimat relevan dengan topik. Hindari penggunaan bahasa yang rumit dan pastikan tulisanmu mudah dipahami.
Mintalah bantuan teman atau kolegamu untuk memberikan masukan tambahan agar pernyataanmu semakin solid.
Catatan: Tidak ada struktur personal statement yang “benar” untuk menyusun ini. Namun, menurut The Complete University Guide, pastikan untuk memberikan pengenalan yang jelas, 75% fokus pada prestasi akademis, dan sekitar 25% berupa aktivitas organisasi/ekstrakurikuler apapun yang relevan. Barulah yang terakhir, berikan kesimpulan yang jelas.
Baca juga: 5+ Persiapan Beasiswa LPDP 2024 yang Tak Boleh Terlewat, Calon Pelamar Catat!
Contoh Personal Statement Beasiswa
Nama saya Aisyah Rahma, dan sejak usia muda, saya telah memiliki kecintaan yang mendalam terhadap matematika dan pendidikan. Saat pertama kali berdiri di depan papan tulis mengajarkan adik-adik saya matematika dasar, saya menyadari betapa memuaskannya berbagi pengetahuan dan membantu orang lain memahami konsep-konsep yang kompleks.
Momen sederhana ini menyalakan semangat saya untuk mengejar ilmu pengetahuan dan berkontribusi dalam dunia pendidikan. Melalui pengalaman ini, saya bertekad untuk mengembangkan keahlian saya lebih jauh dan menginspirasi orang lain dengan cara yang sama.
Itulah alasan saya sangat antusias melamar beasiswa di [Nama Universitas]. Program [Nama Program Studi] di [Nama Universitas] sangat sesuai dengan minat dan tujuan akademis saya, terutama dalam hal penelitian dan aplikasi matematika dalam pendidikan. Dengan bimbingan dari fakultas yang berpengalaman dan akses ke fasilitas riset yang canggih, saya yakin dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pengetahuan saya dan memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang pendidikan.
Dalam perjalanan akademis saya, saya telah berkomitmen untuk mencapai pencapaian yang dapat membuktikan dedikasi saya terhadap ilmu pengetahuan. Saya meraih peringkat pertama di kelas selama lima tahun berturut-turut di SMA, dengan nilai rata-rata 9,5 dalam matematika dan sains. Keberhasilan ini mencerminkan kerja keras dan dedikasi saya dalam mempelajari dan menerapkan konsep-konsep ilmiah.
Selain itu, saya berhasil meraih juara pertama dalam Kompetisi Olimpiade Sains Nasional dengan proyek riset yang mengkaji algoritma optimasi dalam pemrograman komputer. Penelitian ini tidak hanya membawa pulang penghargaan tetapi juga diterbitkan dalam jurnal akademik lokal, memperkuat kredibilitas saya sebagai peneliti muda.
Pada tahun terakhir sekolah, saya dianugerahi beasiswa merit dari [Nama Beasiswa] berkat pencapaian akademis dan keterlibatan saya dalam proyek-proyek penelitian. Saya juga berperan sebagai asisten laboratorium di departemen sains sekolah, di mana saya membantu merancang dan melaksanakan eksperimen ilmiah. Pengalaman ini tidak hanya memperdalam pengetahuan saya tetapi juga mengajarkan keterampilan kepemimpinan yang sangat berharga.
Penelitian independen saya tentang penerapan matematika dalam ekonomi, yang membandingkan model matematis dengan data ekonomi nyata, dipresentasikan di konferensi ilmiah regional. Temuan dari penelitian ini diapresiasi karena pendekatannya yang inovatif, menegaskan komitmen saya terhadap penelitian dan kontribusi akademik.
Di luar pencapaian akademis, saya aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang melengkapi latar belakang saya. Sebagai Presiden Klub Matematika di sekolah, saya memimpin berbagai kegiatan, termasuk seminar dan workshop. Salah satu inisiatif terbesar saya adalah program mentor yang membantu siswa junior dengan mata pelajaran matematika. Program ini meningkatkan nilai ujian matematika sekolah kami sebesar 20% dalam satu tahun.
Saya juga terlibat sebagai sukarelawan di sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pendidikan anak-anak kurang mampu. Di sini, saya mengorganisir dan mengajar kelas bimbingan gratis, memberikan pengetahuan sambil memahami tantangan yang dihadapi anak-anak dalam mengakses pendidikan berkualitas. Pengalaman ini memperkuat tekad saya untuk berkarir di bidang pendidikan dan memberi saya perspektif luas tentang peran saya dalam masyarakat.
Melanjutkan studi di [Nama Universitas] adalah langkah penting dalam perjalanan akademis dan profesional saya. Beasiswa ini akan memberi saya kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan yang telah saya kembangkan, serta memberikan kontribusi signifikan di bidang pendidikan. Dengan dukungan dari fakultas dan fasilitas riset di [Nama Universitas], saya berkomitmen untuk terus mengembangkan diri, mengejar penelitian yang relevan, dan memberi dampak positif melalui proyek-proyek akademik dan sosial.
Sebagai kesimpulan, personal statement adalah alat yang sangat penting dalam proses aplikasi, baik untuk beasiswa, universitas, atau pekerjaan. Memahami cara menulisnya dengan baik, kamu dapat menonjolkan kekuatan dan keunikan diri secara efektif, meningkatkan peluangmu untuk keberhasilan.
Dapatkan lebih banyak insight seputar edukasi dengan bergabung di komunitas Girls Beyond Circle.
Baca juga: Tips dan Contoh Motivation Letter untuk Beasiswa, Penting Dipahami Beasiswa Hunter!
Sumber foto: Pexels