gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Bedanya Gen Z dan Milenial saat Bekerja, Kamu Setuju?

Written by Adila Putri Anisya

Apa bedanya Gen Z dan milenial saat bekerja? Pertanyaan ini semakin sering muncul seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap bagaimana kedua generasi ini berinteraksi di dunia profesional. 

Gen Z, yang dianggap sebagai “generasi paling ‘mental health’,” dikatakan sering mengutamakan kesehatan mental dibandingkan dengan bekerja keras seperti generasi sebelumnya, milenial.

Dengan stereotip ini, perbandingan antara milenial dan Gen Z menjadi sangat menarik untuk dibahas. Maka dari itu, yuk, telusuri beberapa perbedaan karakter generasi milenial dan Generasi Z di dunia kerja!

Baca juga: Benarkah Gen Z Dianggap Mudah Resign? Ini Alasannya!

Milenial Lebih Suka Kolaborasi – Gen Z Lebih Suka Kerja Secara Mandiri

Sumber foto: Pexels

Bedanya Gen Z dan milenial bisa dari cara kolaborasi, menurut deskbrid, generasi milenial dikenal sebagai kolaborator handal yang senang bekerja dalam kelompok. 

Mereka percaya bahwa ide-ide terbaik muncul saat bekerja sama, berbagi perspektif, dan mendukung satu sama lain.

Sementara itu, Gen Z juga menghargai kolaborasi, tetapi dengan cara yang sedikit berbeda. Mereka lebih suka menyelesaikan tugas secara mandiri, meski tetap terbuka untuk berinteraksi dengan rekan kerja. 

Perbedaan ini tidak lepas dari pengaruh dunia digital yang membentuk cara berpikir dan berinteraksi kedua generasi. Gen Z, yang terpapar teknologi sejak lahir, cenderung lebih sadar akan pentingnya privasi. 

Mereka lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata saat berkomunikasi dengan rekan kerja dan cenderung menjaga batasan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Kondisi ini semakin dipengaruhi oleh Gen Z dengan teknologi online selama pandemi Covid-19. Di masa tersebut, mereka menghadapi isolasi yang membuatnya lebih menghargai interaksi sosial, tetapi ingin mempertahankan ruang pribadi. 

Milenial Suka dengan Sistem Resmi untuk Menilai Kinerja – Gen Z Suka Feedback yang Santai dan Informal

bedanya gen z dan milenial saat bekerja
Sumber foto: Pexels

Cara setiap generasi menerima nilai kinerja mereka berbeda. Milenial cenderung menyukai sistem penilaian yang terstruktur dan resmi. 

Mereka ingin tahu dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka, sehingga memiliki target yang dapat dicapai. 

Intinya, penilaian yang teratur, seperti laporan berkala dan review resmi, membuat mereka merasa lebih aman dan termotivasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Di sisi lain, Gen Z memiliki penerimaan yang lebih santai terhadap feedback. Mereka lebih nyaman menerima saran secara langsung dan informal. 

Gen Z suka mendapatkan masukan tanpa harus menunggu jadwal penilaian yang formal. 

Bagi mereka, feedback yang cepat dan langsung sangat membantu, terutama ketika mereka menghadapi kesalahan atau perlu melakukan perbaikan. Dengan cara ini, mereka dapat belajar dan berkembang dengan lebih efisien.

Baca juga: Saat Work-Life Balance Tidak Tercapai, Apa yang Harus Dilakukan?

Milenial Memanfaatkan Alat Teknologi – Gen Z Lebih “Bergantung” Terhadap Teknologi Canggih

bedanya gen z dan milenial saat bekerja
Sumber foto: Pexels

Baik milenial maupun Gen Z sama-sama pandai beradaptasi dengan teknologi, tetapi mereka memiliki pandangan berbeda tentang teknologi.

Bedanya Gen Z dan milenial, milenial menganggap teknologi sebagai alat yang berguna untuk membantu pekerjaan dan kolaborasi. 

Namun, ketika mereka dihadapkan pada teknologi yang sangat canggih, mereka sering merasa kurang nyaman. 

Mereka lebih suka menggunakan alat yang sudah mereka kenal dan yang mudah dipahami.

Sementara itu, Gen Z tumbuh di zaman di mana akses ke internet dan teknologi sangat mudah dan cepat. 

Kebiasaan tersebut membuat mereka lebih terbuka dan senang mencoba inovasi dari teknologi terbaru. 

Gen Z cenderung menggunakan alat-alat canggih seiring dengan perkembangan teknologi.

Contoh yang jelas adalah dalam hal komunikasi. Gen Z lebih suka berkomunikasi secara virtual melalui aplikasi saat bekerja, sementara milenial lebih nyaman berkomunikasi secara langsung.

Perbedaan Pandangan Tentang “Profesionalisme”: Gen Z Lebih Terbuka dalam Menilai Orang

bedanya gen z dan milenial saat bekerja
Sumber foto: Pexels

Dalam dunia profesional, penampilan seringkali dianggap sangat penting. Banyak orang berpikir bahwa untuk bisa bekerja, mereka harus terlihat rapi, formal, dan profesional. Penampilan seolah menjadi prioritas sebelum keterampilan yang dimiliki.

Bagi generasi milenial, memiliki tato dan tindik bisa menjadi hambatan dalam meraih peluang kerja, sehingga penampilan yang sesuai dengan norma perusahaan lebih membuka pintu kesempatan. 

Namun, bedanya Gen Z dan milenial adalah Gen Z percaya bahwa keterampilan dan kemampuan kerja mereka jauh lebih penting daripada penampilan fisik.

Mereka mulai menggeser batasan antara apa yang dianggap dapat diterima atau tidak dalam konteks penampilan. 

Di Indonesia, perbedaan ini terlihat jelas, terutama antara perusahaan korporat yang lebih konservatif dan startup atau agency yang cenderung lebih santai (tidak semua).

Banyak perusahaan baru mulai mempekerjakan anak-anak muda dengan gaya yang lebih bebas, tanpa terikat pada norma yang kaku. 

Hal ini menunjukkan bahwa dunia kerja sedang bertransformasi, di mana kemampuan dan kreativitas lebih dihargai dibandingkan penampilan luar.

Baca juga: Pertama Kali Masuk Kerja? Pahami Tentang Status, Asuransi, Pajak, dan Lainnya!

Milenial Lebih Suka Teks – Gen Z Lebih Suka Video dalam Hal Komunikasi

bedanya gen z dan milenial saat bekerja
Sumber foto: Pexels

Bedanya Gen Z dan milenial, milenial lebih menyukai komunikasi melalui teks dan gambar. Mereka merasa lebih nyaman dengan email, pesan singkat, dan infografis yang menyampaikan informasi secara jelas dan ringkas. 

Di sisi lain, Gen Z lebih menggemari video. Bagi mereka, konten video adalah cara paling menarik dan efektif untuk mendapatkan informasi.

Perbedaan ini sebenarnya adalah hasil dari pengalaman masing-masing generasi dengan media sosial. 

Milenial tumbuh di era awal internet, sementara Gen Z adalah generasi digital yang terbiasa dengan platform video seperti TikTok dan YouTube. 

Bagi kamu yang bekerja di agency atau yang terlibat dengan banyak pihak luar, mengetahui cara komunikasi yang disukai setiap generasi sangat penting. 

Hal ini bisa membantu kamu dalam menyusun strategi komunikasi, baik di dalam tim maupun saat berinteraksi dengan klien.

Sama-sama Menginginkan Work-Life Balance dengan Perspektif Berbeda

bedanya gen z dan milenial saat bekerja
Sumber foto: Pexels

Baik Gen Z maupun milenial sama-sama mengutamakan work-life balance. Menurut penelitian dari USA Today, kedua generasi ini meminta fleksibilitas, kerja jarak jauh, dan lebih banyak waktu untuk istirahat.

Namun, ada perbedaan cara pandang di antara keduanya. Gen Z  ingin work-life balance karena ingin fokus pada kesehatan mental dan kesejahteraan hidup mereka.

Di sisi lain, milenial lebih berusaha menjaga work-life balance karena ingin lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama teman dan keluarga.

Meskipun kondisi ekonomi mungkin berubah, perbedaan pandangan ini tetap ada dan menjadi hal yang membedakan antara keduanya.

Baca juga: Work-life Harmony, Samakah dengan Work-life Balance? Simak Mana yang Lebih Menguntungkan

Itulah bedanya Gen Z dan milenial saat bekerja. Apakah ada yang relate denganmu?

Cover: Pexels