
Rahasia di Balik Ceremonial Grade Matcha: Kenapa Lebih Mahal dari Matcha Biasa?
Matcha memang lagi hits banget belakangan ini, apalagi yang versi ceremonial grade, yang harganya sangat mahal untuk sebuah minuman. Tapi, kenapa sih bisa semahal itu? Apa cuma karena kualitasnya?
Nah, ternyata bukan cuma soal rasa atau kualitas aja, lho. Ada beberapa fakta menarik yang bikin ceremonial grade matcha berbeda dengan culinary matcha. Yuk, kita kupas satu per satu!
Baca juga: Top 5 Matcha Enak di Jakarta yang Wajib Dicoba, Rasanya Bikin Nagih!
Mengenal Ceremonial Grade Matcha
Ceremonial grade matcha adalah jenis matcha dengan kualitas paling tinggi. Biasanya, matcha ini dipakai dalam upacara minum teh khas Jepang.
Warna hijaunya cerah banget, rasanya lembut dan sedikit manis, tanpa rasa pahit sama sekali. Karena itu, matcha ini paling pas diminum langsung, cuma dicampur air hangat, tanpa tambahan apa pun.
Dikutip dari Art of Tea, dari segi rasa, ceremonial grade matcha punya rasa umami yang halus, lembut, dan creamy saat diseduh.
Kadar antioksidannya juga tinggi, dan ada kandungan L-theanine yang bisa bantu bikin pikiran tenang tapi tetap fokus.
Walau kadar kafeinnya agak tinggi, efeknya tetap lembut di tubuh karena seimbang dengan L-theanine tadi.
Mengapa Ceremonial Grade Matcha Mahal?
Buat kamu yang pernah cek harga ceremonial grade matcha, mungkin langsung mikir, “Kok mahal banget, sih?” Tapi ternyata, di balik bubuk hijau kecil itu, ada proses panjang dan rumit yang bikin harganya jadi tinggi, dan semuanya memang sepadan.
Menurut Nio Teas dan Ujimatchatea, berikut beberapa alasannya:
- Pertama, bahan bakunya enggak sembarangan. Matcha ini cuma dibuat dari daun teh paling muda yang dipetik saat panen pertama di musim semi. Daun-daunnya ditanam di bawah naungan selama beberapa minggu sebelum dipetik, supaya kandungan klorofil dan L-theanine-nya tinggi. Nah, proses penanaman dan panennya pun dilakukan secara manual, jadi butuh tenaga dan ketelitian ekstra.
- Setelah dipetik, daun teh-nya dikukus, dikeringkan, lalu dibersihkan dari batang dan tulang daun satu per satu. Terakhir, digiling pelan-pelan pakai batu granit sampai jadi bubuk super halus. Proses ini bisa makan waktu berjam-jam cuma buat hasilin 30-50 gram matcha aja.
- Selain itu, ceremonial grade matcha asli biasanya cuma diproduksi di daerah tertentu di Jepang, kayak Uji atau Nishio, daerah yang udah punya tradisi ratusan tahun dalam membuat matcha berkualitas. Produksi tiap tahunnya juga terbatas, karena hanya daun dari panen pertama yang dipakai.
- Ditambah lagi, matcha ini harus memenuhi standar kualitas tinggi dari Jepang, dan kalau udah diekspor, masih kena biaya pengemasan, pengiriman, hingga pajak. Semua ini bikin matcha jenis ini jadi produk eksklusif yang harganya sebanding dengan usaha dan kualitas yang ditawarkan.
Singkatnya, harga mahal ceremonial grade matcha bukan cuma soal merek, tapi karena memang dibuat dengan perhatian penuh dari awal sampai akhir.
Culinary Matcha Lebih Murah Bukan Karena Enggak Layak
Banyak yang mikir, “Ah, culinary matcha mah murahan, pasti kualitasnya jelek.” Harga culinary matcha memang lebih terjangkau dibanding ceremonial grade, tapi bukan berarti nilainya rendah atau enggak layak dikonsumsi.
Perbedaannya lebih ke arah tujuan penggunaan dan cara pembuatannya. Daun teh untuk culinary matcha biasanya diambil dari panen kedua atau ketiga, dan dari bagian bawah tanaman yang lebih tua.
Ini bikin rasanya lebih kuat dan kadang sedikit pahit, tapi justru cocok buat dicampur ke resep-resep kayak latte, kue, atau es krim. Kalau pakai ceremonial matcha buat bikin kue? Rasanya yang lembut bakal ketutupan bahan lain, jadi sayang banget.
Dari sisi proses juga beda. Ceremonial matcha digiling pelan-pelan pakai batu granit supaya rasa dan nutrisinya tetap terjaga. Sementara culinary matcha digiling dalam jumlah besar pakai mesin industri, lebih cepat dan efisien, tapi memang teksturnya kadang kurang sehalus yang ceremonial.
Tapi bukan berarti culinary matcha “kelas dua”. Justru dia punya karakter sendiri: warnanya tetap cantik, rasanya berani, dan tahan banting dicampur apa aja.
Jadi, kalau kamu mau bikin matcha latte di rumah atau eksperimen bikin cookies matcha, culinary matcha itu pilihan yang pas dan hemat.
Intinya, harga culinary matcha lebih murah bukan karena kualitasnya buruk, tapi karena diproduksi untuk keperluan berbeda.
Ceremonial buat dinikmati langsung, kayak minum wine mahal. Culinary bisa buat bahan dapur dan kreasi. Sama-sama punya nilai, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kamu aja.
Baca juga: Top 7 Cafe Matcha di Bandung Terenak yang Wajib Coba
Cover: Pexels
Comments
(0 comments)