
Friendship Burnout: Ketika Berteman Menjadi Melelahkan, Ketahui Cara Mengatasinya!
Pernah kamu merasa lelah dan enggan buat ketemu sama teman? Atau apakah kamu pernah malas untuk keluar bersama teman? Atau bahkan kamu sudah merasa sudah malas dan jenuh saat bertemu atau berbicara dengan teman kamu?
Well, itu bisa terjadi karena kamu mengalami friendship burnout, ini adalah fase dimana kamu merasa mempunyai teman, sama seperti mempunyai beban. Burnout itu bisa muncul karena beban emosional yang enggak terlihat,
Yuk, kenali lagi apa itu burnout friendship dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa itu Friendship Burnout?
Friendship burnout adalah kondisi kelelahan emosional yang muncul akibat hubungan pertemanan yang terlalu intens, enggak ada balance antara hidup kamu dan hubungan pertemanan kamu, atau kamu berteman dengan adanya tuntutan. Kalau kamu merasa berteman tapi malah melemahkan mental kamu, bisa jadi kamu ada di fase ini.
Soalnya fase ini pasti dan akan terjadi dalam hubungan pertemanan, menurut studi dari Journal of Social and Personal Relationships (2020) menyebutkan bahwa perasaan terbebani karena harus “selalu ada” untuk teman bisa menurunkan satisfaction dan kesejahteraan emosional dalam jangka panjang.
Memang benar kamu masih dan akan terus menyayangi temanmu, tapi kalau setiap interaksi justru membuatmu merasa lelah, kewalahan, bahkan cemas, kamu harus paham tandanya.
Berbeda dengan konflik biasa yang bisa diselesaikan dengan komunikasi terbuka, friendship burnout bersifat halus dan bahkan enggak kelihatan tapi menguras energi.
Perasaan ini biasanya muncul setelah terlalu lama memendam rasa enggak nyaman, terus-menerus menjadi tempat curhat tanpa didengarkan balik, atau merasa harus selalu ada tanpa jeda.
Baca juga: Gak Musuhan, Ini Makna Low Maintenance Friendship dan Tips Menjaganya!
Dampak Friendship Burnout terhadap Kesehatan Mental
Mungkin terlihat sepele, tapi friendship burnout bisa berdampak serius pada kesehatan mental kamu diantaranya,
- Naiknya tingkat stres: Interaksi yang semula menyenangkan justru jadi sumber kecemasan.
- Menurunnya rasa percaya diri: Kamu mulai mempertanyakan peranmu dalam hubungan tersebut, apakah kamu cukup baik atau justru jadi beban.
- Gangguan tidur dan overthinking: Kamu bisa jadi susah tidur karena memikirkan respons atau ekspektasi dari temanmu.
- Menarik diri dari lingkungan sosial: Rasa jenuh bisa membuatmu menghindari semua orang, bukan hanya satu teman.
Efek-efek ini sering kali enggak kamu sadari sejak awal, karena nantinya kamu akan merasa bersalah jika merasa lelah terhadap teman sendiri. Padahal, semua orang berhak punya ruang untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Siap Membangun Healthy Relationship? Kenali Pertanda Kamu Punya Secure Attachment Style!
Penyebab Umum Friendship Burnout
Mengalami friendship burnout itu bukan hal yang mendadak dan tiba-tiba kamu merasa lelah berteman. Tapi biasanya akan timbul tanda-tanda minor dulu, seperti kamu yang sedikit mulai jaga jarak, malas untuk merespon chat teman, atau bahkan kamu sudah mulai enggan untuk berbagi cerita.
Sebagai teman yang ingin menjaga hubungan, kamu harus pahami dulu penyebab kamu mengalami friendship burnout itu kenapa, karena bisa jadi penyebabnya datang dari diri kamu sendiri atau teman kamu. Berikut beberapa penyebab yang umumnya terjadi:
1. Enggak Ada Balancing Dalam Memberi dan Menerima
Kalau kamu selalu jadi pendengar, penolong, atau pengertian untuk teman kamu, tapi kamu sendiri enggak mendapatkan hal serupa, lama-lama bisa muncul rasa jenuh.
2. Tekanan dan Adanya Ekspektasi dalam Hubungan
Tekanan yang kamu dapat dari berteman, agar “selalu ada” atau “teman sejati enggak pernah menolak” bisa membuat kamu merasa bersalah saat ingin menyendiri.
3. Komunikasi yang Enggak Jujur
Terlalu sering menahan perasaan demi menjaga hubungan bisa jadi bom waktu yang akhirnya meledak dalam bentuk burnout.
4. Enggak Ada Ruang Untuk Sendiri
Kalau kamu terlalu sering bersama atau berkomunikasi tanpa ruang jeda, batas personal bisa terkikis dan menimbulkan kelelahan emosional.
Kalau kamu sudah merasa satu-dua dari penyebab itu, kamu harus ambil langkah secepatnya. Jangan sampai rasa “enggak enak” kamu malah membawa hubungan antara kamu dan teman kamu makin renggang dan putus.
Baca juga: 10 Cara Menghadapi Pasangan Avoidant dalam Hubungan Agar Tetap Langgeng!
Cara Mengatasi Friendship Burnout Secara Sehat
Menghadapi friendship burnout bukan berarti kamu harus memutuskan hubungan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan energi dan memperbaiki dinamika pertemanan, yaitu:
1. Ambil Jeda Tanpa Rasa Bersalah
Berani mengambil jarak bukan berarti kamu meninggalkan. Berikan waktu untuk diri sendiri agar kamu bisa bernapas dan mengatur ulang batasan yang sehat.
2. Komunikasikan Perasaanmu
Sampaikan dengan jujur tapi lembut bahwa kamu lagi butuh ruang. Gunakan kalimat asertif seperti, “Aku akhir-akhir ini merasa overwhelmed dan butuh waktu buat diri sendiri.”
3. Bangun Batasan yang Sehat
Batasan bukan untuk menjauh, tapi untuk menjaga hubungan tetap sehat. Misalnya, kamu enggak harus selalu balas pesan secepat mungkin, atau saat hangout jangan terus membicarakan masalah hidup, pilih saja topik obrolan yang lebih ringan.
4. Evaluasi Keseimbangan Hubungan
Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah hubungan ini saling memberi energi, atau justru hanya satu pihak yang berkorban? Jika jawabannya yang kedua, bisa jadi kamu perlu break dari hubungan tersebut. Sedikit tips juga, kalau kamu dan teman kamu “menumpuk” rindu, percaya deh pas ketemu bakal lebih intimate.
5. Fokus pada Self-Care
Jaga dirimu dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai. Me-time, journaling, olahraga ringan, atau sekadar offline sejenak bisa sangat membantu proses pemulihan emosional.
Baca juga: Apa itu Mental Provider? Ini Ciri-ciri dan Manfaatnya dalam Menjalin Hubungan
Friendship burnout itu sinyal penting dari tubuh dan pikiran bahwa kamu sedang kelelahan, bukan lemah.
Mengenali tanda-tandanya dari awal dan mengambil langkah sehat untuk mengatasinya bisa menyelamatkan hubungan, bahkan mempererat jika dikelola dengan baik.
Ingat ya, untuk selalu put yourself first, karena disaat kamu lelah mental karena pertemanan, masalah yang lebih serius bisa muncul. Kamu enggak perlu merasa bersalah, karena menjaga kesehatan mental adalah bentuk kasih sayang, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Kalau kamu mau tahu cara mengatasi relationship lainnya kamu bisa gabung ke Girls Beyond Circle, di sana kamu bakal dapat informasi seputar hubungan, baik friendship maupun love relationship yang lebih menarik dan informatif!
Cover: Freepik
Comments
(0 comments)