
Kamu Introvert tapi Mau Jago Public Speaking? Rahasianya Ada di Sini!
Siapa bilang menjadi seorang introvert berarti kamu harus menghindari sorotan panggung? Sering kali, ada anggapan bahwa keahlian public speaking hanya dimiliki oleh mereka yang ekstrovert. Padahal, para introvert justru membawa pesona tersendiri saat beraksi di atas panggung.
Kabar baiknya, sebuah studi dari American Psychological Association (APA, 2018) menemukan bahwa introvert cenderung lebih unggul dalam analisis subjek mendalam dan persiapan yang cermat, yang menghasilkan presentasi yang terstruktur dan memancing pemikiran.
Jadi, jika kamu adalah seorang introvert, coba deh baca rahasia introvert jago public speaking berikut ini!
Baca juga: Rahasia-rahasia yang Bisa Bikin Kamu Jago Public Speaking
Introvert Bukanlah Penghalang

Mungkin kamu pernah merasa deg-degan, bahkan kakimu gemetar, saat harus presentasi di depan banyak orang. Itu wajar! Sebagaimana dilansir dari Jaince Mich, banyak orang, bahkan yang bukan introvert sekalipun, mengalami kecemasan saat berbicara di depan publik.
Namun, penting untuk membedakan:
- Introvert adalah sifat bawaan di mana kamu mendapatkan energi kembali (recharge) dengan cara menyendiri.
- Rasa Malu atau Kecemasan Sosial timbul dari pengalaman hidup negatif.
Seorang introvert mungkin merasa cemas bukan karena rasa malu, melainkan karena kelelahan energi sebelum, selama, dan setelah interaksi sosial yang intensif seperti public speaking. Namun, ini tidak lantas membuatmu tidak bisa menjadi pembicara hebat.
Fakta Menarik: Orator legendaris Abraham Lincoln dikenal sebagai seorang introvert (Johnson, 2017). Tokoh-tokoh seperti Bill Gates, Eleanor Roosevelt, hingga penulis ternama Susan Cain juga adalah introvert yang sukses menyampaikan pidato inspiratif. Mereka beresonansi dengan audiens bukan meskipun mereka introvert, melainkan karena mereka introvert.
Dilansir dari Janice Mich, seperti yang dikatakan oleh jurnalis New York Times, Malcolm Gladwell, “Berbicara bukanlah tindakan ekstroversi.”
Introvert memiliki empati dan kesadaran yang unik terhadap audiens, yang membuat mereka menjadi komunikator yang kuat. Dunia membutuhkan ide dan solusi dari orang-orang yang bijaksana dan mendalam seperti para introvert.
Persiapan Sebelum Berada di Panggung

Di dunia public speaking, persiapan adalah kompasmu! Sebelum lampu sorot menemukanmu, ada momen penting di mana ketakutan seorang introvert diubah menjadi kepercayaan diri. Ini dia beberapa strategi yang bisa kamu lakukan:
1. Berlatih Sesering Mungkin
Seorang teman dari National Speakers Association menyarankan agar kita memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbicara (Ravinal, 2022, dilansir dari Machung). Praktik yang konsisten adalah kunci untuk mengasah keterampilanmu. Setiap kesempatan, sekecil apa pun, akan menambah jam terbang dan mengasah kemampuan komunikasi.
2. Latihan Membuat Sempurna
Rekam dirimu sendiri, baik audio maupun video, atau berlatihlah di depan teman atau keluarga. Ini membantumu menerima masukan dan mengurangi rasa gugup di kemudian hari (Garies, 2006, dilansir dari Machung). Alternatif lain, berlatih di depan cermin juga dapat membantumu melihat ekspresi dan bahasa tubuhmu.
3. Kuasai Materi dan Variasikan Latihan
Malcolm Gladwell dikenal sangat merencanakan setiap kata dalam pidatonya. Sementara bagi banyak orang, menghafal kata per kata bisa membuat presentasi terasa kaku dan tidak alami, seorang introvert perlu berlatih keras, hanya saja, latihannya bervariasi.
Fokuskan pada:
- Isi Konten: Pahami narasi utama dan poin-poin penting.
- Kecepatan Bicara (Pace): Variasikan kecepatan agar audiens tetap terlibat.
- Variasi Nada (Tone Variation): Tekankan kata atau ekspresi kunci untuk menyampaikan pesan utamamu.
- Jeda yang Berpengaruh (Powerful Pauses): Beri jeda secukupnya agar audiens punya waktu menyerap informasi.
4. Tantang Pola Pikir Negatif
Alih-alih hanya mengucapkan afirmasi positif seperti, “Saya bisa menyampaikan presentasi besok dengan baik!”, coba ubah menjadi pertanyaan dan berikan tiga alasan yang mendukung:
- “Bisakah saya menyampaikan presentasi besok dengan baik?”
- “Ya, saya bisa, karena…”
- Saya sudah banyak berlatih.
- Saya mendapat masukan bagus pada presentasi sebelumnya.
- Saya menguasai konten dengan baik dan siap menjawab pertanyaan.
Otak kita diprogram untuk memecahkan masalah. Dengan bertanya, kamu mengarahkan otakmu untuk mencari bukti positif dan solusi, menjauhkan diri dari spiral negatif kecemasan.
Baca juga: Rahasia Public Speaking yang Bisa Ubah Hidupmu, Versi Sandika Dewi
Saat Berada di Panggung

Begitu kamu berdiri di bawah sorotan lampu, ada beberapa tips yang dapat membantumu mengendalikan diri dan memaksimalkan performa:
1. Kelola Energi dengan Bijak
Sebagai introvert, kamu memiliki energi terbatas untuk interaksi sosial. Menurut Susan Cain (dilansir dari Jaince Mich), mengalokasikan waktu sendirian (solitude time) sebelum dan sesudah acara berbicara sangatlah penting. Coba:
- Kurangi komitmen sosial lain di hari-hari menjelang presentasi.
- Ciptakan ritual hari-H yang membantumu mengumpulkan pikiran, seperti berjalan kaki singkat atau meditasi di tempat yang tenang.
- Blokir waktu setelah acara untuk beristirahat. Setelah presentasi, energi introvert biasanya terkuras habis, dan waktu untuk recharge mutlak diperlukan.
2. Kenali Audiensmu
Apakah kamu harus menggunakan komunikasi formal atau informal? Mengenal audiens (target audience) membantumu memilih gaya bicara yang tepat, sehingga kamu bisa membangun interaksi yang sesuai. Misalnya, jika audiensmu adalah pelajar, gunakan bahasa yang santai dan ringan agar ide-idemu mudah dipahami (Dilansir dari Machung).
3. Anggap Kecemasan Sebagai Kegembiraan
Pernahkah kamu merasakan lonjakan adrenalin sebelum melakukan sesuatu yang menakutkan? Itu normal! Menariknya, kita merasakan lonjakan adrenalin yang serupa saat kita bersemangat.
Dilansir dari Consulthingson, cobalah mengatakan pada dirimu, “Saya bersemangat tentang ini!”. Hal ini dapat membantu mereframe atau membingkai ulang kecemasan sebagai kegembiraan dan mengelabui otakmu untuk mengurangi rasa gugup.
4. Jaga Kontak Mata dan Volume Suara
- Kontak Mata: Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai audiensmu dan memancarkan kepercayaan diri dan otoritas. Jika menatap satu orang terlalu lama terasa intens, alihkan pandanganmu ke berbagai area ruangan, seolah-olah kamu sedang berinteraksi dengan segmen audiens yang berbeda.
- Volume Suara dan Intonasi: Pastikan suaramu jelas dan terdengar. Setelah volume suaramu stabil, mainkan intonasi untuk menjaga audiens tetap terlibat dan tidak bosan.
5. Jangan Terlalu Bergantung pada Alat Bantu
Membaca penuh dari catatan, ponsel, atau slide presentasi akan membuatmu terdengar monoton dan tampak kurang usaha. Latih dirimu untuk fasih dalam menyampaikan materi. Setidaknya, hafalkan poin-poin yang ingin kamu tekankan. Alat bantu boleh digunakan, tetapi jangan sampai kamu bergantung sepenuhnya padanya (Dilansir dari Machung).
6. Gunakan Bahasa Tubuh dan Senyuman
Bahasa tubuh menyumbang 55% dari dampak pesan yang kamu sampaikan. Menggunakan gerakan tubuh dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membuat presentasimu terlihat lebih fleksibel, bahkan dapat mengurangi rasa gugup! (Dilansir dari Machung).
Jangan lupa tersenyum! Senyum melepaskan endorfin, hormon yang membuatmu merasa nyaman, yang secara otomatis menenangkan saraf. Senyum juga membuatmu terlihat ramah dan kredibel, menjadikan audiens lebih reseptif terhadap pesanmu (Dilansir dari Consulthingson).
7. Atur Pernapasan
Tarik napas dalam-dalam sebelum presentasi. Cobalah aturan 666: tarik napas selama 6 detik, tahan selama 6 detik, dan buang napas selama 6 detik, ulangi 6 kali. Pernapasan dalam mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi (Johnson et al., 2020, dilansir dari Machung).
8. Terima Ketidaksempurnaan (Go With The Flow)
Tidak semua hal bisa kamu kendalikan. Mungkin ada gangguan teknis, slide yang salah, atau kebisingan. Jangan biarkan ada keheningan. Berikan sedikit humor tentang gangguan tersebut, ulangi poin yang telah kamu sampaikan, atau ajak audiens berinteraksi sambil menunggu masalah teratasi. Teknik ini membutuhkan latihan, tetapi sangat penting (Dilansir dari Machung).
Setelah Turun Panggung

Setelah public speaking selesai, jangan langsung beranjak ke komitmen berikutnya. Introvert butuh waktu pemulihan.
1. Ambil Napas Dalam-Dalam
Setelah pidato, ambil momen untuk menarik dan membuang napas perlahan. Ini membantu memulihkan ketenanganmu setelah intensitas berbicara.
2. Beri Apresiasi pada Diri Sendiri
Ucapkan “Terima kasih” pada dirimu sendiri karena telah berani mengatasi tantangan public speaking. Self-apresiasi terbukti memiliki efek positif pada kesejahteraan umum (Davis & Emmons, 2019, dilansir dari Machung).
3. Nikmati Waktu Sendiri (Take Your Time)
Luangkan waktu untuk merefleksikan performamu. Memikirkan kembali acara tersebut membantu pertumbuhan pribadi dan perbaikan untuk presentasi di masa depan (Grant & Sonnentag, 2021, dilansir dari Machung). Cari tempat yang tenang dan nyaman untuk bersantai dan rangkul keheningan sebagai cara untuk mengisi ulang energi (Larson, 2020, dilansir dari Machung).
4. Manjakan Diri dengan Makanan Favorit
Siapa bilang makanan tidak ada hubungannya dengan public speaking? Menikmati makanan comfort food favoritmu setelah stres berbicara terbukti dapat menimbulkan perasaan bahagia dan nyaman (Sela & Berger, 2023, dilansir dari Machung). Ini adalah cara yang sederhana namun ampuh untuk mengisi ulang energimu.
Baca juga: 5 Trik Public Speaking agar Pitching Bisnismu Lebih Meyakinkan, Salah Satunya Gunakan Bahasa Tubuh
Inti dari semua rahasia ini adalah percaya pada kemampuan diri sendiri dan memanfaatkan introversimu sebagai kekuatan, bukan sebagai kelemahan. Dengan persiapan yang cermat, pengelolaan energi yang bijak, dan praktik yang konsisten, kamu, sang introvert, dapat menjadi pembicara yang beresonansi dan berkesan.
—
Nah, buat kamu yang masih suka gugup atau bingung gimana cara bikin audiens betah dengerin kamu ngomong, kamu wajib banget ikut GB Academy Goes to Campus!
Kali ini, Girls Beyond bakal hadir langsung di Universitas Prasetiya Mulya BSD Campus dengan tema “Unlocking the Art of Storytelling in Public Speaking.”
Bersama Kushandari Arfanidewi, Veronika Twins, dan MC Gisela Thesa, kamu bakal belajar gimana cara menyusun cerita yang nyentuh, engaging, dan bikin pesanmu sampai ke hati audiens.
Untuk yang mau dapat materinya, kamu bisa dapatkan recording online-nya dengan daftar di link berikut ini, ya! bit.ly/GBAcademy2025-Online
Gabung discord Girls Beyond Circle kalau kamu suka tips seputar pengembangan diri!
Cover: Freepik
Comments
(0 comments)