
5 Film Thriller Indonesia dengan Alur Cerita Anti Mainstream, Ada Abadi Nan Jaya!
Industri film thriller Indonesia mendapat warna baru dari perilisan Abadi Nan Jaya di Netflix pada Kamis (23/10/2025) pekan lalu. Dengan menyuguhkan zombie lokal, film ini memberikan ketegangan yang intens dari adegan per adegan.
Indonesia enggak cuma punya Abadi Nan Jaya sebagai film bergenre thriller yang menghiasi industri ini. Berikut 5 rekomendasi film thriller Indonesia dengan tema yang anti mainstream.
Baca juga: Fakta di Balik Film Abadi Nan Jaya: Zombie Outbreak Bernuansa Lokal yang Tayang di Netflix
1. Teka-Teki Tika
Pandemi 2020-2021 memberikan dampak bagi industri perfilman Indonesia. Namun Teka Teki Tika muncul sebagai salah satu film thriller Indonesia yang penuh misteri dan dramatis. Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa ini dengan berani mengambil tema konglomerat yang korupsi.
Teka Teki Tika menceritakan tentang sebuah keluarga konglomerat yang terdiri dari Budiman (Ferry Salim), Sherly (Jenny Zhang), Arnold (Dion Wiyoko), dan Andre (Morgan Oey). Mereka merayakan ulang tahun pernikahan Budiman dan Sherly di rumah mereka yang besar bak istana.
Di tengah perayaan itu, seorang perempuan misterius bernama Tika (Sheila Dara Aisha) muncul. Dia mengaku sebagai putri kandung dari Budiman dan selingkuhannya yang dilantarkan. Kehadiran Tika mengubah dinamika keluarga ini, serta memberikan ketegangan dengan konflik yang hadir karenanya.
2. Penyalin Cahaya (2021)
Mengangkat tema tentang isu tabu, seperti pelecehan seksual, menjadi tantangan sendiri bagi industri perfilman. Penyalin Cahaya adalah salah satu film thriller Indonesia yang mengusung tema tersebut dan menyajikan suasana yang cukup mencekam, serta penuh misteri.
Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini membuka kisah seorang mahasiswa bernama Suryani (Shenina Cinnamon) yang mendapatkan beasiswa kuliah. Untuk pertama kalinya, dia datang ke sebuah pesta dan merayakan kemenangan klub teaternya.
Namun ketika dia terbangun pada keesokan harinya, Suryani mendapati bahwa pihak kampus mencabut beasiswanya. Enggak cuma itu, foto-fotonya dalam kondisi mabuk di pesta tersebut juga sampai ke tangan pihak kampus. Oleh karena itu, Suryani mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya di pesta tersebut.
Baca juga: Review The Cursed: Insatiables Desires, Film Korea Bergenre Horror Psikologis
3. Mencuri Raden Saleh (2022)
Mencuri Raden Saleh menarik perhatian publik dengan tema film yang enggak biasa. Meskipun genre utamanya adalah heist, film ini juga mengusung genre thriller dan memberikan suasana yang cukup tegang.
Film thriller Indonesia ini menyoroti cerita komplotan perampok untuk mencuri sesuatu yang berharga. Piko the Forger (Iqbaal Ramadhan), Ucup the Hacker (Angga Yunanda), Sarah the Brute (Aghniny Haque), Fella the Negotiator (Rachel Amanda), Gofar the Handyman (Umay Shahab), dan Tuktuk the Driver (Ari Irham).
Kelima perampok ini berencana akan mencuri sebuah lukisan bersejarah, Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh, yang disimpan di istana presiden. Meskipun mereka memiliki rencana cukup matang dan mengesankan, pencurian enggak akan mudah karena sistem keamanan yang ketat.
4. Pengepungan di Bukit Duri (2025)
Sutradara Joko Anwar dikenal melalui film-filmnya yang mengusung genre horor dan memberikan pengalaman berbeda bagi para penonton. Tahun ini, sutradara Pengabdi Setan ini meluncurkan Pengepungan di Bukit Duri.
Film thriller Indonesia ini mengambil latar waktu tahun 2027 yang menggambarkan sentimen terhadap penduduk Tionghoa yang sangat kental. Edwin (Morgan Oey) melamar menjadi guru di SMA Bukit Duri, sekolah para siswa buangan. Kehadirannya sebagai guru dengan darah Tionghoa membuat Edwin enggak dihargai oleh para siswa.
Kemudian, kerusuhan pecah. Peristiwa penjarahan terjadi di mana-mana. Edwin menjadi salah satu warga yang menjadi target masyarakat non-Tionghoa, termasuk para siswanya yang ingin mengincar nyawanya. Apakah dia bisa bertemu dengan sang keponakan?
5. Abadi Nan Jaya (2025)
Abadi Nan Jaya sukses menggaet perhatian dengan tema zombie lokal atau mayat hidup sebagai plot utamanya. Film thriller Indonesia ini disutradarai oleh Kimo Stamboel. Dia juga pernah menyutradarai sejumlah film horor, seperti Badarawuhi di Desa Penari dan Sewu Dino.
Film ini menceritakan sebuah keluarga disfungsional yang memiliki bisnis minuman tradisional atau jamu. Keluarga ini berambisi besar untuk mempertahankan bisnis tersebut, tetapi malapetaka justru datang dan menghabisi hampir seluruh desa.
Sang ayah (Donny Damara) menciptakan ramuan awet muda, tetapi minuman tersebut justru menyebarkan virus zombie ke seluruh tubuhnya. Dari sini, kemalangan terjadi. Desa dihantui oleh para mayat hidup yang mengejar manusia lain.
Baca juga: Fakta Menarik The Great Flood: Film Korea Kim Da Mi yang Tayang Akhir Tahun 2025
Itu dia kelima film thriller Indonesia yang layak banget untuk kamu kepoin! Meskipun thriller enggak selalu jadi genre utamanya, film-film tersebut tetap mampu memberikan ketegangan dan rasa penasaran akan bagaimana misteri itu berakhir.
Dapatkan info terbaru tentang lebih banyak film biar kamu jadi cinephile sejati di Girls Beyond Circle. Gabung di sini, girls!
Hai, lagi. Aku Diva Anggraini Dunggio, penulis di balik artikel ini. Mau connect di LinkedIn, enggak, gang?
Comments
(0 comments)