Berniat untuk Career Switch? Ini 7 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Sebelumnya!
Setiap orang pasti pernah merasakan kejenuhan dalam bekerja. Ada yang karena bosan melakukan rutinitas yang sama setiap hari. Atau beban kerjanya terlalu berat dan nggak sebanding dengan upah yang diterima. Mungkin juga karena lingkungan kerja yang kurang kondusif. Ada pula yang merasa terjebak di bidang pekerjaan yang salah.
Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan rasa jenuh dengan pekerjaan. Belakangan ini, fenomena career switch sedang ngetren di dunia kerja. Career switch adalah ketika seseorang memutuskan untuk “banting setir” ke bidang pekerjaan yang jauh berbeda dari apa yang kini digelutinya. Misalnya, kamu sekarang bekerja di bidang farmasi, lalu memutuskan untuk beralih profesi sebagai desainer grafis.
Sebenarnya, alasan seseorang melakukan career switch nggak melulu karena bosan dengan pekerjaan lamanya. Pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi membuat sebagian orang mau nggak mau ganti profesi agar roda perekonomiannya tetap berputar. Career switch juga dipengaruhi oleh tren remote working yang meningkat di kala pandemi. Banyak orang yang menemukan kenyamanan dengan sistem kerja jarak jauh. Mereka pun memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lamanya dan menggeluti profesi baru secara remote.
Baca juga: 10 Pekerjaan Ini Bisa Kamu Lakukan Secara Remote
Keputusan untuk mengubah karir tentunya nggak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan dan persiapkan secara matang. Nah, berikut adalah beberapa hal yang wajib kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk career switch!
Kenali Potensi Dirimu Sendiri
Hal yang paling penting untuk kamu lakukan sebelum mengubah karir adalah mengenali diri sendiri. Gali lebih dalam mengenai kepribadianmu: apa saja kelebihan dan kekuranganmu? Skill apa saja yang paling menonjol dari dirimu? Bagaimana performa kamu dalam bekerja selama ini?
Kamu bisa menggunakan bantuan tes kepribadian, seperti MBTI, 16 personality type, big five personality model, atau DISC. Tes-tes kepribadian tersebut bisa kamu akses secara gratis di internet. Mengikuti tes kepribadian dapat membantu kamu mengenali potensi diri secara lebih akurat dan objektif.
Baca juga: Tips Bangkit Lagi Setelah Kena PHK
Lakukan Riset terhadap Bidang yang Kamu Incar
Selanjutnya, kamu perlu melakukan riset mendalam terhadap bidang kerja yang jadi incaranmu. Bidang tersebut mencakup pekerjaan apa saja, sih? Seperti apa prospek karirnya? Skill apa yang dibutuhkan dalam bidang tersebut? Bagaimana caranya mencari pekerjaan di bidang itu?
Manfaatkanlah internet, media sosial, dan kenalan yang kamu punya untuk melakukan riset tersebut. Jangan sampai nantinya kamu menyesal karena telanjur banting setir ke bidang pekerjaan yang nggak sesuai dengan dirimu.
Baca juga: Bekerja Secukupnya dengan Quiet Quitting
Perluas dan Manfaatkan Koneksi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu bisa memanfaatkan kenalanmu untuk melakukan riset terhadap bidang kerja incaranmu. Selain itu, koneksi yang kamu punya juga dapat memperluas kesempatan kerjamu.
Kenal dengan “orang dalam” atau orang penting nggak selalu bermakna negatif, lho. Misalnya, kamu tertarik untuk switch ke bidang fashion. Kamu punya teman yang sudah lama bekerja di salah satu brand pakaian ternama. Nah, kamu bisa minta temanmu untuk mengabari kalau ada lowongan di tempat kerjanya. Kamu juga bisa minta temanmu merekomendasikan profesi atau tempat kerja di bidang fashion untukmu.
Asah dan Kembangkan Skill
Sebelum melakukan career switch, kamu harus memastikan bahwa kamu punya skill yang mendukung di bidang kerja barumu. Jangan sampai kamu sudah telanjur meninggalkan karir lamamu, tetapi sulit mendapat pekerjaan baru karena dianggap nggak capable.
Kamu bisa mengasah skill dengan mengikuti berbagai program pengembangan skill. Contohnya, bootcamp, 1-on-1 mentoring, career coaching, dan sebagainya. Saat ini, banyak banget lembaga atau komunitas yang membuka program upskilling secara virtual dengan harga terjangkau.
Baca juga: Susah Cari Kerja? Jangan-jangan Kamu Alami Skills Gap
Persiapkan Lebih dari Satu Backup Plan
Nah, ini dia yang nggak kalah penting. Kamu perlu mempersiapkan lebih dari satu rencana apabila hendak melakukan career switch. Sebab, kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Meskipun kamu sudah menyiapkan rencana matang-matang, tetap ada kemungkinan terjadi kesalahan bahkan kegagalan.
Buatlah daftar backup plan yang detail dan realistis. Lakukan juga pemetaan risiko dari setiap rencana yang kamu punya. Analisis kelebihan dan kekurangan dari masing-masing rencana, serta apa yang harus kamu persiapkan jika merealisasikannya.
Baca juga: Pekerjaan Paling Dicari Hingga Lima Tahun ke Depan
Minta Saran dari Orang Lain
Jangan ragu untuk minta pendapat orang lain atas keputusanmu melakukan career switch. Masukan dari orang lain bisa saja sifatnya lebih objektif dan rasional. Selain itu, mereka bisa membuka pandanganmu terhadap hal-hal yang mungkin kamu lewatkan. Sebab, orang lain tentunya menggunakan perspektif yang berbeda dalam melihat atau menilai sesuatu.
Orang lain yang dimaksud bisa bermacam-macam. Kamu bisa minta saran dari keluarga, pasangan, teman dekat, rekan kerja, bahkan atasan. Kamu juga bisa berkonsultasi ke psikolog yang memiliki spesialisasi pada pengembangan diri maupun karir.
Baca juga: Kenalan dengan Imposter Syndrome, Musuh Perempuan dalam Meraih Kesuksesan
Pikirkan Matang-matang Alasanmu Melakukan Career Switch
Terakhir, kamu perlu memikirkan secara matang alasanmu melakukan career switch. Misalnya, kamu ingin mengubah karir karena bosan dengan pekerjaanmu yang sekarang. Apakah ada jaminan kamu akan puas dengan karir barumu? Jika ternyata karir barumu nggak sesuai ekspektasi, apa yang akan kamu lakukan? Jika ternyata kamu nggak cocok dengan karir barumu, apa rencana selanjutnya?
Baca juga: Mengejar Passion dalam Karier: Yes or No?
Kamu perlu ingat bahwa career switch bukanlah sesuatu yang bisa kamu lakukan semaumu. Terlalu sering gonta-ganti karir justru bisa berdampak buruk padamu. Kamu akan memiliki citra sebagai pekerja yang plin-plan, mudah menyerah, pesimis, dan nggak punya visi-misi yang jelas.
Melakukan career switch bukanlah keputusan yang mudah bagi semua orang. Kamu memerlukan pertimbangan yang matang, serta perhitungan yang tepat. Jangan sampai aksi banting setir yang kamu lakukan justru bikin perjalanan karirmu terganggu atau terhambat. Tetap semangat dan semoga beruntung, ya!
Baca juga: Strategi Hadapi Quarter-Life Crisis untuk Kamu yang Mulai Masuk Usia 20an
Pengen sharing seputar karir lebih banyak lagi? Yuk, gabung dengan Girls Beyond Circle! Klik di sini untuk join, ya!