gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Habis Nonton Konser, Kok Malah Sedih? Yuk, Kenalan sama Post-Concert Depression!

Written by Angela Ranitta

Siapa yang bucket list tahun 2023-nya nonton konser? Menonton konser adalah impian banyak orang, terutama para pencinta musik. Kapan lagi bisa menyaksikan sang idola menampilkan lagu-lagu favoritmu secara langsung? 

Menonton konser memang memberikan pengalaman yang berbeda ketimbang saat kamu mendengarkan lagu sang idola melalui platform music streaming. Nggak heran kalau kamu otomatis merasakan euforia yang membuncah saat berhasil menghadiri konser impianmu. Namun, gimana kalau setelah konser berakhir, tiba-tiba kamu merasa sedih dan hampa? 

Baca juga: Tips Menabung untuk Menonton Konser Idamanmu

Post-Concert Depression

Ternyata ada istilah untuk menyebut perasaan down setelah nonton konser, lho. Post-concert depression (PCD) adalah perasaan sedih yang sangat intens yang dirasakan seseorang setelah menonton konser. Dalam dunia psikologi, PCD memang nggak digolongkan sebagai salah satu jenis gangguan mental. Namun, fenomena ini kerap dialami oleh siapa pun, baik first-timer maupun yang udah biasa nonton konser. 

Lalu, mengapa kita bisa mengalami post-concert depression?

Otak manusia menghasilkan empat hormon yang menimbulkan perasaan senang, salah satunya dopamin. Dopamin bikin kamu merasakan kesenangan, kepuasan, dan semangat untuk melakukan sesuatu. Karenanya, semua hal yang berkaitan dengan konser yang akan kamu hadiri terasa sangat exciting. Perasaan senang dan antusias ini tentu akan mencapai puncaknya saat pelaksanaan konser.

Ketika konser berakhir, tiba-tiba tubuhmu terasa seperti kehabisan dopamin. Ibarat sedang terbang, tiba-tiba kamu terjun bebas dan jatuh begitu saja ke daratan. Perubahan hormon yang sangat mendadak dan cepat ini bikin otak kamu syok, sehingga kamu mengalami PCD.

Baca juga: Patah Hati karena Idola? Kenalan dengan Parasocial Breakup dan Cara Menghadapinya

Lima Tahap Post-Concert Depression

Pernahkah kamu mendengar lima tahap berduka (five stages of grief)? Ternyata lima tahap tersebut juga sering ditemukan dalam gejala post-concert depression. Berikut adalah lima tahap PCD yang mungkin saja kamu alami:

Denial

Tahap ini biasanya muncul sesaat setelah konser berakhir. Bahkan tak jarang kamu mengalami denial saat masih berada di lokasi konser. Kemunculan fase denial ditandai dengan perasaan nggak menyangka bahwa konser impianmu telah usai begitu saja. Fase ini juga kerap diikuti dengan perasaan berharap tiba-tiba idolamu kembali muncul di atas panggung dan konser dilanjutkan. 

Anger

Tahap anger kerap disebut sebagai tahap PCD yang paling emosional. Biasanya fase ini terjadi ketika kamu harus meninggalkan lokasi konser. Bahkan tak jarang fase anger bikin kamu uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Misalnya, ketika petugas keamanan memintamu untuk segera meninggalkan lokasi konser. 

Bargaining

Pada tahap bargaining, kamu akan merasa nggak rela kehilangan euforia setelah menonton konser. Kamu pun mulai melakukan berbagai cara untuk mempertahankan euforia tersebut. Contohnya, menonton hasil dokumentasi konser secara berulang-ulang atau enggan melepaskan gelang tiket sampai beberapa hari ke depan. Jika idolamu sedang melakukan rangkaian tur, kamu mungkin saja berpikir untuk menghadiri konser yang sama di lokasi lain.

Depression

Pada tahap ini, kamu mulai mengalami perasaan sedih yang begitu mendalam. Muncul perasaan bahwa kamu nggak akan bisa mencapai titik kebahagiaan yang sama seperti saat kamu nonton konser. Kamu juga berandai-andai apakah kamu akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu sang idola lagi di kemudian hari. 

Tahap depression akan terasa semakin intens ketika kamu harus kembali ke rutinitas sehari-hari setelah menonton konser. Rutinitas tersebut bikin kamu merasa seolah-olah dipaksa untuk kembali ke realita. Akibatnya, kamu bisa kehilangan semangat untuk beraktivitas selama beberapa saat.

Acceptance

Tahap terakhir dalam fase PCD adalah acceptance. Pada tahap ini, kamu menerima fakta bahwa “everything comes to an end”, termasuk konser yang kamu hadiri. Kamu menerima bahwa mau nggak mau kamu harus kembali ke rutinitas seperti sedia kala. 

Di tahap acceptance, kamu tak lagi merasa emosional setiap kali mengingat atau membicarakan konser yang kamu hadiri. Kamu bisa mengenangnya sebagai momen yang bahagia dan membicarakannya dengan antusias. Selain itu, kamu juga bisa menerima apabila setelah ini mungkin saja nggak ada lagi kesempatan bagimu untuk bertemu sang idola. 

Baca juga: Halu Pacaran sama Idola Wajar Nggak, Sih? Serba-serbi Hubungan Parasosial ala Penggemar K-Pop

Menghadapi Post-Concert Depression

Post-concert depression memang bukanlah kondisi kesehatan mental yang mengkhawatirkan. Beberapa orang dapat pulih dari PCD begitu saja seiring dengan berjalannya waktu. Namun, PCD yang terjadi berlarut-larut dan nggak dikelola dengan baik tentunya dapat berdampak negatif terhadap dirimu sendiri. Selain berdampak pada kesehatan mental, PCD dapat mengganggu rutinitas sehari-hari maupun relasimu dengan orang lain. 

Berikut adalah sejumlah tips untuk mengatasi munculnya PCD:

Baca juga: Hidup Jadi Lebih Bahagia dengan Ikigai, Filosofi ala Orang Jepang untuk Kehidupan yang Berkualitas

Mempraktikkan Mindfulness

Mindfulness adalah pola pikir yang fokus pada masa sekarang dan apa yang ada di hadapan kita saat ini. Praktik mindfulness dapat membantumu move on dari masa lalu, maupun mengurangi kecemasan terhadap masa depan. 

Nah, mindfulness bisa dipraktikkan dengan cara melakukan meditasi. Lakukanlah meditasi selama 10-20 menit dalam sehari. Sebaiknya, kamu bermeditasi di pagi hari (setelah bangun tidur) atau malam hari (sebelum tidur). Kamu juga bisa meditasi sambil mendengarkan musik instrumental atau ASMR untuk membantu pikiranmu jadi lebih tenang.

Membuat Kenang-kenangan

Kamu bisa membuat kenang-kenangan (keepsake) yang senantiasa mengingatkanmu pada memori baik seputar konser yang pernah kamu hadiri. Contohnya, membuat scrapbook atau menyimpan merchandise konser di pigura atau kotak kaca. Kamu juga bisa mencetak foto-foto yang kamu ambil selama menghadiri konser, lalu menggunakannya sebagai hiasan meja atau dinding.

Berinteraksi dengan Orang Lain

Gejala PCD yang parah dapat diatasi dengan melakukan interaksi dengan orang lain. Kamu bisa mengobrol dengan sesama pengunjung konser atau penggemar melalui platform media sosial. Kamu bisa sharing dan mencurahkan uneg-uneg dengan mereka yang mungkin memiliki pengalaman serupa.

Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk memperbanyak interaksi dengan orang-orang terdekat. Contohnya, anggota keluarga, sahabat, pasangan, rekan kerja, dan sebagainya. Interaksi dengan orang lain dapat membantu mengalihkan perhatianmu. Hal ini menghindarkan kamu dari potensi mengalami kesedihan berlarut-larut akibat PCD. 

Melakukan Kegiatan yang Produktif 

PCD yang berlarut-larut juga dapat dihindari dengan melakukan kegiatan yang produktif. Nggak cuma perhatianmu jadi teralihkan, kamu juga dapat mengurangi stres yang diakibatkan oleh PCD. Lakukanlah hal-hal yang membuat kamu merasa senang dan bersemangat. Selain itu, akan jauh lebih baik apabila kamu dapat bersosialisasi dengan orang lain dalam kegiatan tersebut. 

Menulis Jurnal

Menulis jurnal juga sangat efektif untuk memulihkan diri dari PCD. Kamu bisa mencurahkan apa yang kamu rasakan seusai menghadiri konser. Hal ini dapat membuatmu merasa lebih lega, serta memahami diri sendiri. 

Selain itu, kamu bisa membuat daftar hal-hal yang bikin kamu bahagia. Meski kesannya sepele, tetapi hal ini dapat menjadi pengingat bahwa kebahagiaanmu tak lantas berakhir bersama dengan konser yang kamu tonton. Kamu masih bisa menemukan kesenangan dalam hal-hal positif lainnya.

Baca juga: Tips Menonton Konser Sendirian agar Tetap Asyik dan Aman

Jika post-concert depression yang kamu alami berlangsung dalam jangka waktu lama (lebih dari dua minggu), jangan ragu untuk berkonsultasi pada tenaga profesional. Apalagi jika PCD tersebut sampai menganggu aktivitas sehari-hari, serta kemampuanmu untuk berpikir dan membuat keputusan secara rasional. Stay healthy, girls!

Pengen sharing seputar mental health dan pengembangan diri? Yuk, gabung ke Girls Beyond Circle, wadah yang aman dan seru buat cewek-cewek keren yang pengen level up bareng! Klik di sini untuk join, ya!