3 Perbedaan Content Writer dan Copywriter Dalam Dunia Kepenulisan
Bagi kamu yang gemar menulis dan ingin bekerja dalam dunia kepenulisan, kamu wajib tahu perbedaan antara content writer dan copywriter. Meski keduanya sama-sama menulis, namun dua profesi tersebut memiliki fokus pekerjaan yang berbeda.
Banyak orang di luar industri pemasaran tidak sepenuhnya memahami perbedaan antara kedua peran ini. Sebagai hasilnya, mereka cenderung menganggap bahwa copywriter dan content writer adalah sama karena keduanya terlibat dalam menulis teks. Agar tidak bingung lagi, yuk simak perbedaannya di bawah ini!
Baca juga: Profesi Masa Kini yang Cocok Buat Kamu yang Suka Menulis
DEFINISI CONTENT WRITER DAN COPYWRITER
Content writer dan copywriter adalah dua jenis pekerjaan yang bisa kamu kejar di industri pemasaran. Memahami perbedaan keduanya dapat membantu kamu dalam menyempurnakan jalur dalam memilih karir. Berikut adalah definisi keduanya:
CONTENT WRITER
Seseorang yang menciptakan konten informatif dan bermanfaat kepada audiens. Ketika seseorang membaca konten tersebut, mereka akan merasa teredukasi dan terhibur. Contoh konten yang ditulis oleh content writer adalah artikel blog, e-book, studi kasus, siaran pers, skrip video dan konten media sosial.
COPYWRITER
Seseorang yang membuat tulisan untuk menjual produk atau layanannya. Mereka fokus membuat salinan untuk mempengaruhi pembaca mengambil tindakan yang diinginkan. Seperti membeli produk atau berlangganan layanan. Copywriter biasanya membuat salinan untuk tagline media sosial, email pemasaran, iklan, baliho, brosur, pesan teks pemasaran, dan lain-lain.
Baca juga: Social Media Specialist: Tugas, Skill, dan Gajinya
TANGGUNG JAWAB COPYWRITER DAN CONTENT WRITER
Meski sama-sama bertugas dalam kepenulisan. Namun keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda, yaitu:
CONTENT WRITER
- Melakukan riset topik untuk membuat konten
- Melakukan riset kata kunci (keyword) untuk menerapkan blog artikel SEO-friendly
- Membuat judul artikel, siaran atau tulisan lainnya dengan kalimat yang menarik perhatian pembaca
- Menulis konten dengan panjang lebih dari 300 kata
- Melakukan riset topik yang sedang tren untuk mengembangkan ide konten
- Melakukan proofreading untuk mengoreksi dan meningkatkan keterbacaan pembaca
- Membuat content plan untuk mengatur dan merencanakan konten dengan lebih efektif
- Menganalisis metrik kinerja konten untuk menginformasikan dan meningkatkan strategi konten
- Berkolaborasi dengan editor untuk memastikan konten yang berkualitas
COPYWRITER
- Menulis salinan yang menarik, efektif dan persuasif di berbagai media
- Brainstorming dengan tim untuk memecahkan masalah secara inovatif dan kreatif
- Berbicara dengan pemangku kepentingan guna menentukan kebutuhan konten yang diinginkan
- Mengembangkan ide yang kreatif untuk sebuah kampanye
- Melakukan riset terhadap tren, audiens, dan pesaing guna mengembangkan konten kreatifnya
- Mengikuti brand guideline, seperti gaya kepenulisan, persyaratan hukum dan standar industri
- Selalu up-to-date terhadap tren dan alat digital untuk memperkaya konten kreatif
- Berkolaborasi dengan banyak tim, seperti graphic designer, web developers, marketing, hingga klien
Baca juga: Content Plan: Pengertian, Tujuan, Contoh dan Cara Membuatnya
SKILL YANG DIBUTUHKAN COPYWRITER DAN CONTENT WRITER
Bedanya content writer dan copywriter yang terakhir adalah skill yang dibutuhkannya. Menjadi seorang copywriter belum tentu bisa menjadi seorang content writer, begitu pun sebaliknya.
Bagi kamu yang masih bingung antara content writer atau copywriter, mungkin skill di bawah ini bisa menjadi acuan kamu dalam memilih karir.
- Kemampuan menulis. Seorang content writer harus mampu menulis dengan jelas dan informatif. Menghindari kata-kata ambigu atau sulit dipahami oleh pembaca. Sementara copywriter harus mampu menulis kalimat persuasif sehingga dapat merangkul emosi pembaca untuk mengambil tindakan.
- Kreativitas. Keduanya harus memiliki kreativitas, namun fokus yang berbeda. Content writer harus bisa menyusun elemen kreatif tambahan untuk mendukung isi konten agar menarik minat membaca. Sementara copywriter harus menulis salinan menarik yang diingat oleh pembaca.
- Kemampuan riset. Riset adalah skill yang harus dimiliki copywriter dan content writer. Namun content writer biasanya melakukan riset secara mendalam untuk memberikan informasi yang kredibel. Sementara copywriter untuk memahami target audiens, mengidentifikasi kebutuhan, dan membuat pesan yang efektif.
- SEO. Dibandingkan dengan copywriter, SEO lebih banyak digunakan oleh content writer. Mereka biasanya menulis artikel di website dengan saingan artikel yang banyak. Dengan menggunakan skill SEO, mereka bisa menjangkau lebih banyak pembaca.
- Kemampuan storytelling. Content writer menggunakan storytelling dan pengembangan naratif untuk membuat konten yang panjang, setidaknya 500 kata. Sedangkan, copywriter menggunakan storytelling untuk menulis iklan yang persuasif dan relatif lebih singkat.
Perbedaan content writer dan copywriter sangat signifikan bukan? Meskipun perbedaan ini penting dalam konteks pemasaran, perusahaan mungkin menggunakan istilah-istilah ini dengan cara yang lebih luas atau berbeda tergantung kebijakan internal mereka. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan peran dan tanggung jawab yang diharapkan ketika ingin berkarier menjadi content writer atau copywriter.
Baca juga: Ada 5 SEO Tools untuk Pemula, Gratis Semua!
Ingin berkarier jadi content writer atau copywriter? Yuk, join Girls Beyond Circle, ada banyak informasi yang bisa kamu dapatkan seputar kepenulisan loh. Join di sini sekarang!
Baca juga: Rahasia Karier Sukses di Tahun 2023, 10 Human Skills Ini Wajib Kamu Kuasai