8 Fakta Menarik Produksi Film Siksa Kubur 2024, Dari Cerita di Terowongan hingga Kejadian Aneh Pemain

Tayang satu hari setelah lebaran, film Siksa Kubur menjadi karya Joko Anwar yang sedang banyak diperbincangkan sejak awal penayangan.

Berkisah tentang seorang perempuan bernama Sita dengan kakaknya bernama Adil, yang telah ditinggal meninggal orang tuanya akibat korban bom bunuh diri sejak kecil.

Sejak kematian kedua orang tua mereka, tujuan hidup Sita adalah mencari orang paling berdosa untuk membuktikan apakah siksa kubur itu nyata atau tidak dengan masuk ke liang lahat orang tersebut.

Hanya dalam waktu satu minggu setelah penayangan, film yang dibintangi oleh Faradina Mufti dan Reza Rahadian telah berhasil menarik perhatian lebih dari 2 juta penonton. Prestasi ini menandai kesuksesan lain bagi film karya Joko Anwar.

Namun, di balik kesuksesan ini, tentu ada kisah menarik yang dialami oleh tim produksi selama proses syuting ‘Siksa Kubur’, penasaran?

Baca juga: 5 Fakta & Makna Tersirat di Film Siksa Kubur 2024

MENULIS SKENARIO DI KUBURAN

Dalam wawancara dengan Kompascom Hype melalui saluran YouTube, Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia sering menulis skenario di area pemakaman, termasuk saat proses pra-produksi untuk film "Siksa Kubur". 

Kebiasaan ini dilakukannya ketika ia membutuhkan suasana yang tenang untuk menulis dengan konsentrasi penuh. 

Menurut Joko, pemakaman adalah salah satu tempat yang paling tenang yang memungkinkannya untuk fokus sepenuhnya pada pekerjaannya.

Selain itu, Joko juga menyatakan bahwa ia merasa nyaman ketika cuaca tidak terlalu panas, terutama jika ada pohon yang memberikan suasana yang lebih sejuk. Seperti halnya di perpustakaan, di pemakaman juga suasana tenang di mana orang-orang tidak berbicara dengan suara yang terlalu keras.

Selama proses penulisan skenario, Joko menyukai kesendirian dan tidak ingin ditemani. Dia menjelaskan, “Apalagi Siksa Kubur ‘kan tentang kuburan. Jangankan menulis, aku kalau lagi jalan-jalan pagi aja suka ke Tanah Kusir, duduk di antara kuburan dan kereta api. Nggak ada orang, kanan kuburan, kiri kereta." Ujarnya.

SKENARIO FILM ‘SIKSA KUBUR’ MEMILIKI DUA VERSI 

Joko menjelaskan bahwa mengingat film yang diproduksinya melibatkan aktor anak-anak, ia merancang dua versi skenario. Salah satunya adalah versi minor yang aman untuk dibaca oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun.

“Tentunya kita nggak mau mengekspos anak-anak ke sesuatu yang belum sesuai dengan umur mereka. Ibu mereka juga ikut setiap kali reading. Bahkan aku yang minta untuk hadir untuk melihat yang aku ajarkan ke anak-anaknya apa, dan aku diskusi juga sehingga mereka bisa membantu menjelaskan kepada anak-anaknya.”

Dalam proses produksi, Joko menekankan pentingnya suasana yang menyenangkan bagi anak-anak saat syuting. "Kita berusaha menjadikan proses syuting seperti permainan agar mereka tidak merasa takut," jelasnya. Saat sesi makeup, anak-anak diberi kesempatan untuk melihat orang yang berperan sebagai hantu atau makeup yang akan mereka kenakan, sehingga mereka tidak mendadak terkejut atau merasa trauma.

SKENARIO ‘SIKSA KUBUR’ MERUPAKAN SKENARIO YANG PALING SULIT SELAMA BERKARIER

Dalam perjalanan karirnya, Joko Anwar mengungkapkan bahwa menulis skenario untuk ‘Siksa Kubur’ merupakan tantangan terbesar yang pernah dihadapinya. Untuk memastikan akurasi dan kedalaman cerita, ia bahkan melakukan riset mendalam dan mengundang ahli agama serta pakar lainnya untuk berdiskusi.

Ia juga menjelaskan bagaimana film Siksa Kubur dapat terima oleh massa audiens tentang sesuatu yang serius seperti agama.

Joko menjelaskan bahwa film ‘Siksa Kubur’ harus dapat diterima oleh khalayak secara luas meskipun mengangkat tema yang serius seperti agama. "

“Bagaimana kita bisa membuat sesuatu yang sangat serius seperti agama dan siksa kubur dibuat secara mature untuk mass audiens” Ujarnya. “‘Kan kita bukan mau bikin film dakwah. Aku saja sebagai filmmaker kalau ditanya jurnalis nggak pernah membawa soal hadis karena bukan kapasitasku. Aku menceritakan sesuai dengan yang lebih pas diceritakan oleh seorang filmmaker.” Lanjutnya.

SOUND DESIGN YANG SAMA DENGAN FILM INCANTATION

Film ‘Siksa Kubur’ ternyata memiliki sound design yang sama dengan film ‘Incantation’. Film tersebut, merupakan salah satu film horor supernatural dari Taiwan yang cukup populer pada 2022 lalu.

Joko Anwar mengatakan bahwa sebuah film tidak hanya tentang visual, tetapi juga melibatkan semua elemen yang ada dalam skenario, dan salah satunya adalah elemen sound. Bahkan dalam teaser "Siksa Kubur", sound design-nya sudah berhasil menciptakan suasana tegang dan menimbulkan sensasi merinding.

"Jika kalian mendengarkan teasernya saja, kalian sudah bisa merasakan sensasinya. Bayangkan saja, dalam filmnya nanti, efek suara tersebut akan ditingkatkan hingga 100 kali lipat," tambahnya. Joko menekankan bahwa penggunaan sound dalam "Siksa Kubur" dirancang sedemikian rupa untuk menghadirkan atmosfer yang mencekam dan benar-benar menggetarkan hati penonton.

TEROWONGAN JULIANA DALAM FILM SIKSA KUBUR TERNYATA BERUSIA 1800-AN

Dalam film ‘Siksa Kubur’, terdapat sebuah lokasi penting yang merupakan terowongan bernama Terowongan Juliana. Terowongan ini telah ada sejak 1800-an dan berlokasi di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, Jawa Barat.

Menurut Joko Anwar, untuk mencapai lokasi terowongan ini memerlukan upaya yang ekstra karena akses jalannya membutuhkan kendaraan khusus. Selain itu, proses produksi syuting yang melibatkan banyak peralatan memerlukan tim khusus untuk mengangkut semua peralatan ke area tersebut.

Kebutuhan dasar seperti fasilitas toilet dan kebutuhan lainnya juga harus dipersiapkan dengan baik untuk memastikan kenyamanan selama proses syuting berlangsung.

SYUTING DI KUBURAN ASLI

Tentu saja, syuting film ini dilakukan di lokasi kuburan yang asli. Faradina Mufti, yang memerankan karakter Sita, harus beraksi di dalam liang lahat untuk salah satu adegan penting dalam film. 

Namun, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan sang aktris juga disediakan sebuah set yang dibuat menyerupai kuburan asli. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Faradina Mufti dalam menjalankan adegan yang memerlukan intensitas tinggi.

REZA RAHADIAN BELAJAR MEMANDIKAN JENAZAH

Reza Rahadian berperan sebagai kakak dari Sita, bernama Adil. Ia berprofesi sebagai pemandi jenazah. Untuk menunjang karakternya tersebut, Reza mengaku melakukan pelatihan khusus untuk memandikan jenazah.

“Waktu itu kita ada orang yang profesinya sama, jadi dia ngasih tahu cara membasuh (jenazah) itu bagaimana, terus prosesi dari kepala itu seperti apa menyiramnya, dan segala macam,” kata Reza dalam sebuah wawancara. 

KEJADIAN HOROR MUZAKKI RAMADAN

Muzakki Ramadan, aktor yang memerankan karakter Adil dalam masa kecil, mengungkapkan pengalaman horor saat memasuki terowongan yang gelap selama proses syuting. Ia merasa ada kejanggalan, seperti ada sesuatu yang meniup telinganya.

“‘Kan aku ada adegan masuk ke dalam terowongan. Aku nggak tahu sih apa yang terjadi. Di kiri (aku) enggak ada orang, tapi tiba-tiba kuping aku kayak ada yang tiup gitu. Padahal nggak ada angin sama sekali,” ujar Muzakki.

Proses produksi syuting film Siksa Kubur memang cukup menarik, mulai dari pra produksi yang begitu ekstra dan detail hingga para pemain yang maksimal demi menunjang film yang baik.

Jadi, sudahkah kamu menonton film Siksa Kubur full movie?

Dapatkan fakta dari film lainnya dan join komunitas Girls Beyond Circle untuk informasi ter-update!

Baca juga: Selain Exhuma, Ini 10 Film Korea Horor Rating Tertinggi, Sudah Nonton?