Sleep Apnea Adalah Gangguan Pernapasan Saat Tidur, Ini Gejala dan Penyebabnya
Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebih hingga mengalami kekurangan oksigen.
Seseorang yang mengalami sleep apnea ditandai dengan dengkuran keras maupun berhentinya napas. Umumnya, gangguan pernapasan saat tidur dapat disebabkan oleh berat badan yang berlebih hingga kebiasaan merokok.
Ternyata, kondisi tersebut bisa sangat berbahaya dan menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung hingga diabetes. Penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah risiko penyakit yang mematikan.
Selain itu, sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang berpengaruh pada kualitas tidur serta bisa mengancam nyawa. Yuk, pahami lebih lanjut tentang gejala dan penyebab dari sleep apnea!
Gejala Sleep Apnea
Sayangnya, masih ada yang tak menyadari gejala dari gangguan pernapasan saat tidur. Namun, gejala-gejalanya dapat disadari oleh orang di sekitarnya. Berikut beberapa gejala yang wajib kamu tahu.
Gejala yang Terjadi Saat Tidur:
- Mengorok atau mendengkur keras.
- Sesak nafas.
- Napas berhenti sejenak.
- Merasa seperti tercekik dan batuk-batuk.
- Insomnia karena kesulitan bernapas saat tidur.
Gejala yang Terjadi Setelah Bangun Tidur:
- Sakit tenggorokan dan mulut terasa kering.
- Sering pusing dan sakit kepala.
- Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
- Sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu, serta mengalami halusinasi karena kekurangan kadar oksigen.
- Mengalami mood swing, sehingga mudah marah.
Bahaya Dibalik Sleep Apnea
Sleep apnea adalah salah satu gangguan tidur yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti hipertensi, maupun penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala secara dini dan mencari perawatan medis yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit berbahaya lainnya.
Jadi, jangan sepelekan gangguan tidur ini karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
- Sebabkan penyakit jantung koroner, aritmia, dan hipertensi.
- Pemicu peningkatan risiko stroke iskemik atau hemoragik karena penurunan aliran darah ke otak.
- Gangguan pernapasan saat tidur dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
- Gangguan metabolisme lipid, meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
- Berkurangnya tidur berkualitas, sehingga memengaruhi fungsi kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi dan penurunan daya ingat.
- Sleep apnea yang parah bisa menyebabkan kematian mendadak karena berhenti napas secara berulang saat tidur.
- Gangguan tidur ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara, akibat rasa kantuk berlebih.
Penyebab Sleep Apnea
Salah satu penyebab sleep apnea adalah pernapasan seseorang terhenti sementara saat tertidur. Berikut tiga jenis sleep apnea berdasarkan penyebabnya.
- Obstructive Sleep Apnea (OSA): Jenis yang umum terjadi, disebabkan adanya penyumbatan pada pernapasan. Hal ini dapat disebabkan karena jaringan lunak seperti lidah dan amandel menyumbat saluran napas atas.
- Central Sleep Apnea (CSA): Terjadi karena otak gagal memberikan sinyal pada tubuh untuk bernapas. Kondisi ini terkait dengan instabilitas pusat kontrol pernapasan di otak.
- Mixed Sleep Apnea: Gabungan antara OSA dan CSA, ketika seseorang mengalami kedua jenis gangguan pernapasan saat tidur tersebut.
Selain itu, sleep apnea adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh obesitas, kelainan anatomi saluran napas (amandel, polip, maupun alergi hidung), ketidakseimbangan hormon, kelainan kongenital dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Akibatnya, saluran pernapasan terhambat dan terjadi gangguan pada kinerja otak.
Penanganan gangguan pernapasan saat tidur penting dilakukan sejak dini untuk mencegah komplikasi serius maupun penurunan daya ingat. Sleep apnea bisa disembuhkan dengan cara-cara berikut ini.
Cara Ampuh Mengatasi Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti stroke hingga diabetes. Oleh karena itu, kamu perlu segera mengatasinya agar kualitas hidup semakin meningkat. Berikut beberapa cara mengatasi gangguan pernapasan saat tidur:
- Menurunkan berat badan dapat menjadi salah satu cara mengurangi resiko sleep apnea. Lemak berlebihan dapat menyumbat saluran pernapasan, sehingga mengatur pola makan sangat dianjurkan untuk penderita sleep apnea.
- Mengubah posisi tidur menjadi menyamping dapat membantu melancarkan pernapasan dan mengurangi risiko sleep apnea dibandingkan dengan tidur terlentang atau tengkurap.
- Rutin berolahraga dapat menurunkan berat badan dan memperkuat otot pernapasan, sehingga dapat mengurangi risiko gangguan pernapasan saat tidur.
- Hindari merokok, karena memperberat kerja paru-paru dan dapat memperparah gejala sleep apnea. Berhenti merokok dapat meningkatkan kualitas pernapasan.
Jika cara diatas tidak efektif, penanganan medis perlu segera dilakukan.
Terapi
- CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).
- BPAP (Bilevel Positive Airway Pressure).
- MAD (Mandibular Advancement Device).
Operasi
- Uvulopalatopharyngoplasty.
- Ablasi radiofrekuensi.
- Operasi reposisi rahang.
- Implan alat stimulasi saraf.
- Trakeostomi.
Segera konsultasikan keluhanmu ke dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, diagnosis sleep apnea adalah pemeriksaan fisik, sleep study, dan tes tidur seperti polisomnografi. Hal tersebut dilakukan dengan memantau pola pernapasan dan fungsi tubuh saat tidur. Pengobatan maupun terapi yang diberikan tergantung pada kondisi dan tingkat keparahannya.
Baca juga: Flu Singapura: Kenali Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya!
Penasaran sama informasi kesehatan lainnya? Yuk, buruan gabung ke komunitas Girls Beyond Circle agar tidak ketinggalan informasi bermanfaat lainnya!
Sumber Foto: Pexels