Amankah Bekerja di Perusahaan Pialang? Kenali Tanda Bahaya dan Risikonya!
Perusahaan pialang mungkin sudah familiar di kalangan pencari kerja. Pasalnya, perusahaan ini cukup sering merekrut karyawan dengan iklan di berbagai situs lowongan kerja.
Namun, tahukah kamu bahwa kantor pialang ada yang bersifat ilegal dan tidak mengikuti prosedur? Biasanya, mereka akan mengiklankan posisi yang banyak, kualifikasi yang mudah, bahkan minimal pelamar lulusan SMA/SMK.
Tentu, ini sangat menggiurkan bagi para fresh graduate, sehingga banyak dari mereka yang langsung apply lowongan tersebut.
Perusahan begitu mudahnya mengabari calon kandidat, dan meminta mereka segera datang untuk interview. Anehnya, proses interview hanyalah formalitas, mereka langsung diterima sebagai pegawai. Aneh bukan?
Nah, kalau kamu pernah mendengar atau bahkan merasakan seperti ini saat melamar di perusahaan pialang, sebaiknya baca baik-baik ulasan berikut ini, ya!
Baca juga: Waspada! Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Kenali Ciri-cirinya
Perusahaan Pialang itu Apa?
Perusahaan pialang atau broker adalah entitas yang bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar finansial. Mereka memfasilitasi transaksi keuangan dan memberikan berbagai layanan yang terkait dengan investasi.
Usaha pialang ini dapat beroperasi di berbagai pasar, termasuk pasar saham, pasar valuta asing, dan pasar komoditas.
Pialang beroperasi dengan cara yang mirip dengan agen properti. Mereka mencari pembeli dan penjual, mendapatkan komisi dari transaksi yang berhasil dilakukan. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang perlu dipahami.
Pertama, perusahaan pialang biasanya memiliki akses ke pasar finansial yang mungkin sulit dijangkau oleh investor individu.
Mereka memiliki akses ke alat dan sumber daya yang dapat membantu mereka melakukan analisis pasar yang mendalam.
Selain itu, mereka juga memiliki akses ke platform perdagangan yang canggih yang memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi dengan cepat dan efisien.
Kedua, perusahaan pialang juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh klien mereka sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Mereka harus mematuhi persyaratan peraturan keuangan dan melindungi kepentingan klien mereka.
Pada intinya, perusahaan pialang bekerja dengan cara menghubungkan investor dengan instrumen keuangan yang mereka minati. Mereka juga bisa memberikan saran investasi kepada klien mereka berdasarkan analisis pasar dan risiko yang terkait.
Bagaimana Perusahaan Pialang yang Legal dan Ilegal?
Perusahaan pialang yang legal adalah perusahaan yang memiliki izin yang diberikan oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi).
Izin ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan beroperasi sesuai dengan hukum.
Perusahaan pialang yang legal biasanya memiliki reputasi yang baik dan menawarkan layanan yang terjamin kepada investor.
Sementara, perusahaan pialang yang ilegal adalah mereka yang tidak memiliki izin resmi dari Bappebti atau melanggar ketentuan peraturan.
Mereka mungkin beroperasi tanpa pengawasan atau izin yang diperlukan. Perusahaan pialang yang ilegal seringkali menjanjikan keuntungan besar dengan risiko minimal, tetapi sebenarnya mereka hanya ingin menipu investor.
Namun, sayangnya tidak semua perusahaan pialang yang legal melaksanakan prosedur dengan baik. Salah satu yang pernah ramai di tahun 2022 adalah PT Rifan Financindo Berjangka.
Dilansir dari CNBC, berdasarkan hasil pemeriksaan Bappebti, PT Rifan Financindo Berjangka tidak mengikuti prosedur dalam proses penerimaan nasabah dan pelaksanaan transaksinya.
Bappebti juga merilis bahwa perusahaan tersebut tidak dapat mempertahankan reputasi bisnis karena banyaknya jumlah pengaduan nasabah. Alhasil, PT Rifan termasuk perusahaan pialang legal yang dibekukan kegiatan usahanya.
Baca juga: Kenali 10 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu di Bawah Ini
Kenapa Perusahaan Pialang Dihindari Oleh Pencari Kerja?
Meskipun terdapat beberapa perusahaan pialang terpercaya, tapi masih banyak pencari kerja yang memilih tidak melamar di sana. Berikut beberapa alasannya!
Reputasi yang Buruk
Ada banyak laporan tentang perusahaan pialang yang terlibat dalam kegiatan ilegal atau tidak etis, termasuk penipuan. Akibatnya, ini menciptakan persepsi negatif terhadap industri ini.
Selain itu, banyak ulasan negatif dari mantan karyawan atau klien yang merasa dirugikan, membuat pencari kerja ragu untuk melamar. Ulasan negatif ini seringkali ditemukan di platform pencari kerja, Quora, atau media sosial.
Ketika ulasan tersebut blow up dan banyak diketahui oleh netizen, hal ini membuat mereka takut dan cenderung menghindari apapun yang berbau perusahaan pialang.
Tekanan Kerja Tinggi
Seperti yang telah dijelaskan di awal, kantor pialang sangat mudah memberikan kualifikasi pada pelamar kerja. Ini karena tugas karyawan adalah mencari klien untuk dapat berinvestasi melalui jasa mereka.
Oleh karena itu, perusahaan cenderung mencari banyak karyawan yang dapat menjaring klien baru dengan cepat.
Karyawan sering diberi target penjualan yang sangat tinggi dan diharapkan mencapai target tersebut, yang bisa sangat menekan.
Tuntutan pekerjaan tersebut seringkali membutuhkan jam kerja yang panjang, hingga mengganggu work life balance. Bahkan di hari libur pun karyawan bisa saja kerja, lho!
Gaji Tidak Stabil
Beberapa kantor pialang memberikan gaji tergantung pada jumlah transaksi atau klien baru yang karyawan bawa masuk.
Jumlah gaji pun bisa bervariasi dari bulan ke bulan tergantung kinerja pribadi. Bahkan, ada lho kantor pialang yang tidak menggaji karyawannya jika tidak mendapatkan klien sama sekali.
Namun, perusahaan yang normal dan legal biasanya tetap memberikan gaji, hanya saja komisinya berbeda-beda tergantung dari kinerja karyawan. Jadi, sebaiknya waspadalah dengan perusahaan yang memiliki sistem tidak memberikan gaji sebelum mendapatkan klien.
Jenjang Karier Stuck
Perusahaan pialang juga seringkali dianggap sebagai tempat yang hanya mementingkan keuntungan finansial.
Hal ini menyebabkan banyak karyawan merasa bahwa mereka hanya akan menjadi “mesin penghasil uang” bagi perusahaan tersebut.
Ketika gaji menjadi satu-satunya fokus dari perusahaan, aspek lain seperti pengembangan karier dan kepuasan kerja seringkali terabaikan.
Hal ini tentu saja dapat membuat karyawan merasa tidak termotivasi dan tidak bersemangat dalam bekerja, sehingga jenjang karier mereka seolah “stuck.”
Tanda Bahaya dan Modus Perusahaan Pialang yang Harus Dihindari Pencari Kerja
Ada beberapa tanda bahaya dan modus yang harus diwaspadai oleh pencari kerja:
- Kualifikasi Terlalu Mudah: Perusahaan yang memberikan kualifikasi terlalu mudah perlu dicurigai menjadi indikasi bahwa mereka mencari karyawan dengan cepat tanpa mempertimbangkan kualitas atau keahlian yang diperlukan.
- Menjanjikan Gaji yang Tinggi: Janji gaji yang tidak realistis seringkali merupakan tanda bahaya. Mereka biasanya menjanjikan gaji yang tinggi tanpa mempertimbangkan pengalaman sebelumnya.
- Proses Rekrutmen Sangat Cepat: Setelah melamar di situs kerja, mungkin kamu akan dihubungi dalam 1-2 hari untuk interview. Setelah interview, mereka akan cepat menghubungimu bahwa kamu diterima.
- Kebijakan Gaji Tidak Jelas: Kebijakan gaji atau kompensasi yang tidak jelas adalah tanda bahaya. Perusahaan yang tidak memberikan penjelasan tentang gaji, atau komisi lainnya mungkin mencoba menyembunyikan sesuatu.
- Tidak Ada Kontrak Resmi: Perusahaan yang tidak menyediakan kontrak kerja atau dokumen resmi lainnya yang menetapkan hak dan kewajiban karyawan. Ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mematuhi peraturan atau tidak memiliki niat baik.
Baca juga: Kenali 4 Macam Kontrak Kerja Karyawan, Fresh Graduate Wajib Paham!
Komentar Bappebti Mengenai Perusahaan Pialang
Dilansir dari Ziliun.com, Kepala Bappebti pernah mengungkapkan bahwa modus penipuan bisa terjadi di kantor pialang. Umumnya, mereka menyajikan tawaran investasi yang berkedok kontrak berjangka dan/atau aset kripto.
Entitas-entitas semacam itu kerap memanfaatkan internet, SMS, atau platform chat seperti WhatsApp, Telegram, media sosial, dan sebagainya untuk mengajukan tawaran investasi kepada masyarakat.
Bahkan, ada yang menggunakan sistem member get member, skema piramida, atau skema ponzi (money game), di mana dana yang terkumpul hanya berputar di antara anggota, tanpa ada transaksi berjangka yang sesungguhnya terjadi.
Lantas, Apakah Perusahaan Pialang Berbahaya?
Bekerja di perusahaan pialang bisa jadi aman, bisa juga tidak. Bagi perusahaan yang aman, mungkin kamu hanya akan menerima risiko terbesar seperti fluktuasi pasar.
Pasar keuangan dapat sangat tidak stabil, dan perusahaan pialang sering terkena dampaknya. Ini dapat berarti bahwa karyawan dapat menghadapi ketidakpastian dalam hal stabilitas pekerjaan dan pendapatan.
Mereka harus siap untuk menghadapinya dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut.
Sementara itu, yang dapat dianggap berbahaya adalah ketika kamu menemukan tanda bahaya yang telah dijelaskan di atas. Ciri-ciri perusahaan pialang seperti itu sebaiknya dihindari, penting untuk memahami tanda bahaya lowongan pialang yang harus dihindari.
Beberapa hal yang dapat dilakukan saat ingin mencari tahu kantor pialang layak atau tidak, yaitu:
- Pastikan perusahaan memiliki lisensi resmi dari Bappebti dan mereka mematuhi regulasi yang berlaku di wilayah operasinya.
- Lakukan riset tentang reputasi perusahaan. Baca ulasan dari karyawan dan klien sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman mereka dengan perusahaan.
- Periksa apakah perusahaan memiliki catatan hukum. Ini dapat memberikan wawasan tentang kualitas dan keandalan perusahaan.
- Perhatikan proses rekrutmen perusahaan. Jika prosesnya terlalu mudah atau tidak mengikuti standar yang ketat, itu bisa menjadi tanda bahaya.
Yuk, gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan informasi berharga lainnya seputar karier. Klik di sini untuk join!
Baca juga: Waspadalah! Ini 10 Red Flags Pertanda Kamu Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic
Sumber foto: Pexels