
Penjelasan Lengkap! Decluttering adalah Cara Mudah untuk Hidup Tenang dan Rapi
Apakah kamu pernah mendengar istilah decluttering? Decluttering adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan merapikan barang-barang.
Decluttering adalah sebuah solusi untuk hidup yang lebih rapi, teratur, tenang, dan bebas dari stres. Dengan manfaat tersebut, sejatinya decluttering memang perlu dilakukan oleh semua orang.
Namun, pada kenyataannya, kesan dari decluttering masih begitu melekat dengan gaya hidup minimalis, sehingga banyak yang beranggapan bahwa decluttering hanya untuk para minimalis saja.
Lantas, sebenarnya decluttering itu apa? Benarkah decluttering hanya untuk para minimalis saja? Simak penjelasan lengkap tentang decluttering di sini!
Baca juga: Lebih Baik Cicil Rumah atau Apartemen? Gen Z Wajib Tahu Plus-Minusnya!
Apa itu Decluttering?
Dilansir dari Lyfe with Less, jika dilihat dari susunan katanya, decluttering mengandung kata “clutter” yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai kekacauan.
Untuk pengertian secara utuhnya, decluttering adalah proses merapikan dan menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan. Nah, barang-barang yang tidak diperlukan itulah yang dirujuk sebagai makna dari “clutter“.
Memang benar, barang-barang yang menumpuk dan tidak lagi digunakan dapat menimbulkan kekacauan. Tumpukan tersebut bisa membuat tempat tinggal menjadi lebih sempit dan berantakan. Tentunya, hal ini bisa berpengaruh pada produktivitas dan kesehatan mental.
Hal tersebut menjadi landasan dari kenyataan bahwa, decluttering bukan hanya tentang merapikan barang-barang, menata ulang, serta mendonasikan atau menjual barang, tetapi decluttering adalah cara agar hidup seseorang menjadi lebih tenang dan nyaman.
Lalu, bagaimana konsep decluttering mulai dikenal oleh masyarakat?
Sejarah Singkat Konsep Decluttering: Bagaimana Awal Mula Trennya?
Konsep decluttering mulai populer berkat buku dan acara TV—salah satunya adalah “The Life-Changing Magic of Tidying Up” dari Marie Kondo.
Dalam buku dan acara TV tersebut, Marie Kondo mengajarkan tentang metode KonMari, sebuah metode yang fokus pada penyimpanan barang-barang dengan nilai “mampu membawa kebahagiaan” dan melepaskan barang-barang yang tidak lagi berguna atau diperlukan.
Tidak Hanya untuk Minimalis, Decluttering Perlu Dilakukan oleh Semua Orang
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, decluttering begitu erat kaitannya dengan gaya hidup minimalis. Tidak heran, memang pada dasarnya mereka yang menganut gaya hidup minimalis, tentu akan secara rutin memilah barang-barang mereka menggunakan metode declutter ini.
Namun, sebenarnya, tidak hanya para minimalis yang perlu melakukan decluttering, tetapi semua orang. Hal ini tentu didukung fakta bahwasanya kebanyakan orang—baik itu para pegiat hidup minimalis maupun tidak, pasti akan membereskan barang-barang mereka. Artinya, decluttering adalah praktik beberes yang istilahnya belum banyak dikenal oleh masyarakat.
Mengapa Decluttering Penting untuk Dilakukan?
Meningkatkan Fokus dan Produktivitas
Masih ingat dengan arti decluttering? Decluttering adalah kegiatan merapikan dan menata barang-barang, menyingkirkan yang tidak lagi diperlukan, dan mempertahankan yang masih diperlukan. Dari pengertian decluttering tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasilnya, setelah decluttering, kamar, rumah, atau lingkungan tempat tinggalmu menjadi lebih bersih, rapi, dan tertata.
Dengan hasil tersebut, tentunya secara langsung akan meningkatkan fokus dan produktivitas seseorang. Ketika lingkungan di sekitar menjadi bersih, rapi, dan tertata, seseorang tidak lagi terganggu konsentrasinya akibat kekacauan dari tumpukan barang, debu, atau lingkungan yang kotor.
Mengurangi Stres dan Kecemasan
Studi tentang pengaruh padatnya barang-barang di tempat tinggal terhadap tingkat stres dan kecemasan seseorang sudah pernah dilakukan oleh UCLA’s Center on Everyday Lives and Families (CELF). Hasilnya, pemilik rumah dengan jenis kelamin perempuan, cenderung lebih mudah stres seiring dengan peningkatan jumlah barang di rumahnya.
Lain halnya dengan para laki-laki yang dalam hasil studi tersebut, dikatakan bahwa mereka tidak merasa terganggu. Namun, lebih lanjut disampaikan dalam penelitian tersebut, hal ini justru menimbulkan ketegangan antara pasangan suami istri terkait kepadatan barang-barang di rumah mereka.
Oleh karena itu, decluttering adalah cara penting untuk dilakukan, tidak hanya demi kerapian semata, tetapi juga keharmonisan keluarga, serta kesehatan mental seisi rumah.
Menghemat Waktu
Decluttering artinya membereskan barang-barang, termasuk menata dan memilah mana yang masih diperlukan dan tidak lagi diperlukan. Sehingga, tata letak barang-barang akan rapi dan disesuaikan penyimpanannya sesuai kategori agar tidak tercampur satu sama lain.
Dengan barang-barang yang tertara dan tersimpan rapi, kamu tidak lagi harus menghabiskan waktu untuk mencari suatu barang. Decluttering membantu seseorang untuk menghemat waktu.
Menciptakan “Ruang” untuk Hal Penting Lainnya
Ruang yang dimaksud pada bagian ini bukan hanya tentang ruang secara fisik, tetapi juga waktu, uang, tenaga, dan perhatian. Sudah jelas, jika hanya menyisakan barang yang diperlukan dan menyingkirkan yang lainnya, pasti akan tercipta space kosong di kamar atau rumah seseorang. Tetapi, bukan hanya itu poinnya.
Barang-barang yang dimiliki seseorang tentu perlu dirawat. Perawatan barang tidak hanya menyita waktu, tetapi juga tenaga, perhatian, bahkan uang.
Dalam hal ini, decluttering adalah solusi agar seseorang dapat meluangkan waktu, tenaga, perhatian, bahkan uangnya hanya pada barang-barang yang mereka perlukan.
Bahan Evaluasi Diri dan Meningkatkan Kualitas Hidup
Alasan terpenting mengapa decluttering perlu dilakukan adalah demi meningkatkan kualitas hidup seseorang. Di mana bagian yang tidak terlepas dari decluttering adalah evaluasi. Evaluasi ini bisa menyadarkan seseorang tentang rasa syukur akan barang-barang yang mereka miliki saat ini ternyata lebih dari cukup. Dengan begitu, yang tidak lagi diperlukan, bisa dijual atau bahkan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.
Jika disebutkan kembali mulai dari poin pertama hingga keempat, decluttering penting untuk dilakukan karena membawa dampak positif bagi kehidupan seseorang. Inilah yang kemudian menjadi latar belakang poin kelima, di mana? decluttering bisa berdampak hingga meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Tertarik untuk memulai decluttering? Yuk, ikuti 8 cara melakukan decluttering di bawah ini!
Cara Melakukan Decluttering: Tips and Trick!
Mulai dari yang Kecil
Jika kamu baru memulai decluttering, kamu bisa memulai dari area yang kecil terlebih dahulu. Contohnya seperti meja belajar atau meja kerja dan lemari pakaian.
Decluttering buku, dokumen, ataupun decluttering baju seharusnya lebih mudah dilakukan karena seseorang bisa mengetahui dengan jelas apakah buku, dokumen, dan baju tersebut akan masih digunakan atau tidak.
Kamu juga tidak perlu terburu-buru dan tidak harus menyelesaikan seluruhnya dalam satu waktu. Kamu bisa menyicilnya karena decluttering adalah kegiatan yang cukup melelahkan—apalagi jika sama sekali belum pernah melakukannya.
Gunakan Metode Kategori Barang
Selanjutnya, untuk mempermudah proses decluttering, kamu bisa melakukannya sesuai kategori barang, bukan lokasi. Lebih baik melakukannya per kategori barang, seperti decluttering baju, decluttering buku bacaan, decluttering kertas-kertas yang menumpuk. Dengan begitu, decluttering tidak terasa berat dan tentunya lebih efektif.
Evaluasi Barang
Hal penting yang perlu dilakukan saat decluttering adalah mengevaluasi barang tersebut. Pertanyaan tentang “Apakah barang ini masih diperlukan?” harus terus dilakukan.
Namun, perlu diingat, decluttering bukan tentang sebanyak-banyaknya menyingkirkan barang. Tetapi, tentang menyingkirkan yang benar-benar tidak lagi diperlukan. Jadi, tidak apa-apa ketika tidak terlalu banyak barang yang harus kamu singkirkan ketika decluttering, tetapi pastikan barang yang dipertahankan memang benar-benar masih kamu gunakan, ya!
Donasikan atau Jual Barang yang Tidak lagi Diperlukan
Jika ada di antara barang-barang hasil decluttering yang masih layak digunakan, kamu bisa menjual atau mendonasikan barang tersebut. Dengan begitu, kamu telah mendukung upaya sustainable dengan memanfaatkan barang layak pakai agar tidak terbuang dan menumpuk begitu saja di tempat sampah.
Buat Jadwal Rutin dan Komitmen
Tips selanjutnya untuk melakukan decluttering adalah membuat jadwal rutin dan komitmen terhadap jadwal yang sudah kamu buat. Jadwal decluttering bisa kamu buat untuk setiap akhir pekan atau seminggu sekali, dua minggu sekali, atau bahkan di akhir bulan.
Jadwal decluttering bisa kamu sesuaikan dengan jadwal harianmu sekaligus rentang waktu sebelum barang-barang kamu akan menumpuk kembali. Terpenting ketika melaksanakan jadwal rutin decluttering adalah komitmen. Jangan sampai kamu melewati jadwal rutin yang sudah kamu buat.
Gunakan Kotak “Mungkin”
Kemudian, ada tips decluttering bagi kamu yang masih suka ragu-ragu tentang “Apakah akan diperlukan atau tidak?” dari suatu barang. Untuk kasus ini, solusi selama melakukan decluttering adalah dengan memisahkan barang-barang tersebut ke dalam kotak penyimpanan khusus.
Kamu juga perlu menentukan jangka waktu atau batas dari barang-barang tersebut. Jika, barang-barang dalam kotak “Mungkin” tidak digunakan sampai batas waktu tersebut. Tandanya, kamu tidak memerlukannya lagi dan bisa kamu singkirkan.
Libatkan Keluarga atau Teman
Decluttering adalah kegiatan yang membosankan bagi sebagian orang, terutama mereka yang gemar berkumpul dan berbincang dengan orang banyak. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mengajak anggota keluarga atau temanmu agar bergabung—untuk sekadar menemani atau mungkin membantu, proses decluttering-mu.
Hindari Sentimentalitas Berlebihan
Terakhir dalam tips and trick decluttering adalah menghindari sentimentalitas yang berlebihan terhadap suatu barang. Jika kamu termasuk orang-orang yang “sayang” terhadap barang, kamu perlu bersikap lebih rasional dan objektif ketika melakukan decluttering. Selain itu, kamu bisa mempertimbangkan penyimpanan memori atau kenang-kenangan terhadap sesuai melalui foto dalam bentuk digital maupun cetak.
Apa Manfaat Decluttering?

Decluttering adalah Cara Efektif bagi Mereka yang Tidak Tinggal Menetap
Decluttering menjadi cara untuk mempermudah mereka yang masih tinggal secara sementara, seperti di kos atau rumah kontrak. Umumnya, mereka tidak akan menempati dalam jangka waktu lama, lebih cenderung berpindah-pindah. Dengan decluttering, mereka tidak perlu khawatir lagi untuk mengatur barang atau membawa barang pada saat pindahan. Efektif, ‘kan?
Decluttering adalah tentang Kesehatan Mental, Bukan Hanya Soal Fisik
Selanjutnya, decluttering sangat mendukung agar kesehatan mental seseorang tetap terjaga. Istilahnya, tidak hanya ruanganmu yang menjadi rapi dan tertata, tetapi juga kesehatan mentalmu.
Decluttering adalah Bagian dari Frugal Living
Dengan evaluasi diri dan upaya untuk menjual kembali barang-barang layak pakai yang sudah tidak digunakan, decluttering telah menjadi bagian dari frugal living. Kesadaran tentang hanya perlu menyimpan barang yang diperlukan, bisa membuat seseorang menjadi lebih bijak dalam membeli sesuatu ke depannya.
Decluttering adalah Awal untuk Gaya Hidup Minimalis
Kembali ke gaya hidup minimalis, decluttering bisa menjadi langkah awal kamu untuk mencoba hidup minimalis. Tidak ada salahnya, bukan? Hidup minimalis bukan hanya tentang mengirit dan menghemat, tetapi lebih mengarah ke memahami kebutuhan dan memiliki suatu barang yang benar-benar diperlukan dalam mendukung tujuan hidup seseorang.
Melalui gaya hidup minimalis, kemungkinan besar tidak ada barang-barang yang tersimpan dan menumpuk begitu saja, sehingga tidak ada pemborosan dalam praktiknya.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai decluttering. Kamu siap untuk mempraktikkannya? Ingat ya, kamu bisa memulainya dengan hal-hal kecil. Selamat mencoba!
Yuk, gabung bersama komunitas Girls Beyond Circle dan dapatkan informasi menarik lainnya.
Baca juga: Tren Bangun Pagi Kunci Sukses Seseorang: Mitos atau Fakta?
Sumber: Pexels
Comments
(0 comments)