
Dark Jokes Adalah Tanda Kecerdasan? Temukan Jawabannya di sini!
Menurut Sigmund Freud, ahli psikologi, dalam esainya yang berjudul Der Humor, dark jokes adalah bentuk mekanisme ego untuk menolak tekanan dari realitas yang memaksanya menderita. Ego berusaha keras untuk tidak terpengaruh oleh trauma eksternal dan mencari kesenangan.
Istilah dark jokes pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960 oleh André Breton, seorang penulis Prancis, dalam bukunya Anthologie de l’humour noir. Selain itu, Nathanael West juga pernah menggunakan dark jokes sebagai caranya menyinggung kengerian sekaligus kebodohan sistem militer saat Perang Dunia II dalam novelnya.
Bahkan, sebagian orang mempercayai bahwa kemampuan memahami dan membuat dark jokes adalah tanda kecerdasan. Menariknya, dark jokes atau humor gelap ini digunakan oleh angkatan bersenjata untuk menghibur diri saat menghadapi situasi yang menegangkan, seperti peperangan.
Menghadapi kondisi yang berisiko tinggi, para prajurit berusaha mengatasi kemungkinan kematian dengan melihat sisi lucu dari situasi yang mereka alami. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meredam stres dan menjaga kesehatan mental selama masa-masa sulit.
Namun, benarkah seseorang yang menyukai dark jokes adalah sosok yang jenius? Simak lebih lanjut untuk menemukan jawabannya!
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Trust Issue yang Memperburuk Kesehatan Mental, Ini Cara Mengatasinya!
Benarkah Suka Dark Jokes Adalah Tanda Kecerdasan?
Menyukai humor gelap sering dianggap sebagai tanda kecerdasan seseorang. Umumnya, dark jokes adalah jenis humor ini tidak diterima oleh kalangan luas karena sering kali bertentangan dengan norma kehidupan sehari-hari. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Medical University of Vienna pada tahun 2017 menunjukkan bahwa orang-orang cerdas cenderung menyukai dark jokes dan memiliki selera humor yang tidak biasa.
Dalam penelitian ini, 156 orang diminta untuk menilai pemahaman mereka terhadap kartun The Black Book karya kartunis Jerman, Uli Stein. Kartun-kartun tersebut menampilkan berbagai humor gelap yang membahas topik-topik seperti bunuh diri, rasa sakit, dan isu-isu lain yang jarang dijadikan bahan humor konvensional.
Sebelum penilaian tersebut, partisipan juga ditanya mengenai latar belakang pendidikan mereka dan diuji untuk tes IQ verbal maupun non-verbal. Uniknya, kelompok yang menunjukkan pemahaman tertinggi terhadap humor gelap memiliki skor tertinggi dalam tes IQ verbal dan non-verbal serta tingkat pendidikan yang lebih baik.
Menariknya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Processing tersebut menghasilkan beberapa temuan menarik mengenai hubungan antara kecerdasan dan humor gelap. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang dapat memahami dan menikmati dark jokes cenderung memiliki IQ tinggi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pemahaman terhadap lelucon yang tidak biasa ini memerlukan pemikiran yang kompleks. Mereka yang menyukai humor gelap dapat berpikir out of the box atau berbeda dari kebanyakan orang, sehingga dapat memahami humor baik dan tidak mudah tersinggung.
Sebenarnya, humor secara umum dianggap sebagai indikator kecerdasan karena melibatkan kreativitas dan pemikiran yang kompleks dalam memahami serta menciptakan lelucon. Orang-orang dengan selera humor yang tinggi seringkali memiliki wawasan luas dan mendalam, sehingga mampu berpikir secara kompleks.
Fakta lainnya, dark jokes adalah salah satu cara seseorang melampiaskan trauma dan rasa frustasi terhadap suatu kondisi yang tak menyenangkan. Oleh karena itu, lelucon seperti ini semakin populer di kalangan generasi Z dan penggemar stand-up comedy. Sayangnya, penggunaan humor gelap dapat menimbulkan risiko jika tidak digunakan secara bijak.
Baca juga: 6+ Situs Tes IQ Online Gratis, Cocok Digunakan untuk Berlatih
Risiko Dark Jokes
Sebenarnya, tidak masalah jika membuat lelucon tentang kejadian menyedihkan untuk menghibur atau melepaskan trauma. Namun, jangan sampai humor gelap hanya menjadi jurus pamungkas untuk terlihat lucu, tapi justru menyakiti hati orang lain dan mematikan hati nurani diri sendiri. Seringkali, dark jokes adalah jenis humor yang melibatkan topik-topik sensitif atau tabu, seperti kematian, penyakit, atau tragedi.
Dark jokes adalah jenis humor yang mengandung twist (kejutan yang mengubah arah cerita atau punchline), sehingga membuat lelucon tersebut tampak kasar, ofensif, atau bahkan menakutkan. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menganggapnya sebagai humor yang dapat ditertawakan. Meskipun humor jenis ini bisa menarik bagi sebagian orang, berlebihan dalam mengonsumsinya atau menyebarkannya dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti:
- Merusak hubungan sosial: Menyebarkan humor gelap secara berlebihan dapat mengganggu hubungan sosial dan menyebabkan konflik antara individu yang memiliki pandangan berbeda terhadap suatu kejadian. Hal ini dapat memperburuk komunikasi karena lelucon seperti ini bisa dianggap sangat ofensif oleh pihak lain. Konflik semacam ini bisa merusak persahabatan, hubungan kerja, atau hubungan keluarga.
- Desensitisasi terhadap isu sensitif: Terlalu sering terpapar pada humor gelap dapat menyebabkan desensitisasi atau penurunan empati terhadap isu-isu serius. Seiring waktu, seseorang bisa menjadi kurang peka terhadap kesedihan atau penderitaan orang lain karena sering menjadikan hal-hal tersebut sebagai bahan lelucon. Ini dapat menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap masalah sosial yang sebenarnya membutuhkan perhatian dan empati.
- Berdampak pada kesehatan mental: Konsumsi humor gelap secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental, memperburuk perasaan negatif atau meningkatkan tingkat kecemasan. Lelucon yang berulang kali mengangkat tema-tema gelap dan negatif dapat memperkuat pikiran atau perasaan negatif seseorang. Terlebih lagi, jika lelucon tersebut mencerminkan atau memperkuat kekhawatiran pribadi, hal ini bisa memperparah kondisi emosional seseorang dan meningkatkan stres.
- Menurunkan kualitas diskusi: Lelucon gelap yang berlebihan bisa mengurangi kualitas diskusi serius dan konstruktif mengenai topik-topik penting. Humor yang tidak sesuai bisa mengalihkan perhatian dari masalah serius yang sedang dibahas, sehingga diskusi menjadi tidak produktif. Ini bisa menjadi penghalang dalam mencari solusi efektif untuk masalah tersebut dan merendahkan kualitas dialog yang seharusnya mendalam dan penuh makna.
Pastikan bahwa humor yang dikonsumsi atau dibagikan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, dan mempertimbangkan sensitivitas orang lain sebelum menyebarkannya. Selain itu, kamu bisa dikenakan pidana jika humor gelap yang kamu sebarkan mengandung unsur-unsur yang melanggar hukum, seperti ujaran kebencian, ancaman, atau konten yang merugikan orang lain. Jadi, berhati-hatilah dalam mengonsumsi dan menyebarkan lelucon.
Baca juga: Trauma Bisa Turun-temurun, Ini Arti Generational Trauma, Penyebab, dan Tandanya
Batasan dalam Dark Jokes
Arti dark jokes adalah humor yang mengolah topik-topik serius dengan cara yang gelap atau provokatif. Jenis humor ini sering kali bertujuan untuk mengatasi isu-isu berat dengan cara yang berbeda. Namun, humor gelap yang dilakukan secara berlebihan bisa menimbulkan berbagai risiko, terutama jika terlalu sering digunakan atau tidak sesuai dengan konteks.
Salah satu batasan penting dark jokes adalah konteks dan target audience. Menyebarkan humor tersebut berlebihan dapat mengganggu hubungan sosial dan menyebabkan konflik dengan individu yang memiliki pandangan berbeda. Misalnya, dark jokes politik yang membahas isu-isu sensitif dengan cara yang provokatif dapat menimbulkan konflik serius antara orang-orang dengan pandangan politik yang berbeda. Oleh karena itu, humor gelap dapat mengalihkan perhatian dari isu serius dan menghambat upaya untuk menemukan solusi yang efektif.
Uniknya, lelucon ini bisa menjadi salah satu cara dalam menarik perhatian untuk mengkritik kebijakan atau isu lainnya, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Tujuannya adalah untuk menyoroti masalah atau kebijakan dengan cara yang tepat dan tidak menyimpang. Perlu diingat bahwa penggunaan dark jokes berlebihan pada topik sensitif dapat mengurangi kualitas diskusi dan menimbulkan konsekuensi hukum.
Jadi, penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi dan menyebarkan lelucon, terutama ketika berurusan dengan topik-topik yang sensitif. Memahami batasan dark jokes adalah kunci untuk memastikan bahwa humor tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Meskipun selera humor bisa menjadi indikator kecerdasan, kita tetap perlu memiliki batasan yang sehat untuk menghindari risikonya.
Baca juga: Viral Forum Indosarang, Simak 5 Cara Menanggapi Rasisme, Bisa Lapor Pihak Berwajib?
Ingin punya circle yang positif? Cus, join komunitas Girls Beyond Circle untuk bertemu relasi baru dan membangun support system yang solid!
Sumber Foto: Pexels
Comments
(0 comments)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign UpYuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!
Bagikan pendapatmu!