
Film ‘The Most Beautiful Girl in the World‘ Resmi Tayang di Netflix, Intip Sinopsis & Cerita Dibalik Layarnya
Reza Rahadian, aktor populer Indonesia kembali menyapa dengan film terbarunya, kali ini berkolaborasi dengan Sheila Dara dalam The Most Beautiful Girl in The World, yang tayang eksklusif di Netflix mulai Jumat, 14 Februari.
Sebelum perilisannya, Netflix menggelar konferensi pers dan Gala Premiere di Metropole XXI, Jakarta pada Kamis, (13/2) yang dihadiri oleh para pemeran dan kreator film.
Penasaran dengan sinopsis dan cerita seru di balik layar film ini? Yuk, simak selengkapnya!
Baca juga: 6 Judul Series Original Vidio yang Dinantikan 2025, Ada Adaptasi Drakor!
Sinopsis Film The Most Beautiful Girl in The World
Reuben (Reza Rahadian) adalah seorang playboy dan pewaris tunggal kerajaan media milik ayahnya. Meskipun ia tidak pernah mengerti obsesi sang ayah terhadap rating TV, Reuben terpaksa mengikuti keinginan terakhir sang ayah agar bisa mewarisi kekayaan dan perusahaan media keluarga.
Keinginan tersebut adalah menemukan “gadis tercantik di dunia” dan menikahinya lewat acara kencan yang diproduksi oleh stasiun TV mereka, The Most Beautiful Girl in the World.
Apa yang awalnya hanya sekadar formalitas bagi Reuben berubah menjadi perjalanan yang tak disangka. Ia justru terdampar di sebuah pulau terpencil bersama Kiara (Sheila Dara), seorang produser di stasiun TV miliknya.
Di tengah kondisi serba sulit, mereka harus bekerja sama untuk bertahan hidup. Namun, sifat Reuben yang arogan dan keras kepala kerap berbenturan dengan Kiara yang lebih tenang dan penuh perhitungan.
Di antara petualangan tak terduga ini, akankah Reuben menemukan wanita yang benar-benar ia cari? Atau justru menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekadar warisan?
Fakta & Kisah Dibalik Produksi Film The Most Beautiful Girl in the World
Dalam memproduksi sebuah film, tentunya ada cerita menarik di baliknya, entah itu dari sutradara atau para pemain. Dalam konferensi pers, mereka membagikan beberapa fakta dan kisah menarik yang seru dibahas.
1. Debut Sheila Dara di Komedi Romantis dan Alasan Memilih Proyek Ini
Meskipun sudah membintangi banyak film, ini adalah pertama kalinya Sheila Dara memerankan karakter utama dalam genre komedi romantis.
“Selain karena cerita dan sutradaranya yang sangat ingin aku ajak kerja sama, Reza juga menjadi faktor besar kenapa aku tertarik dengan proyek ini,” ujar Sheila.
Karakter Kiara yang ia mainkan adalah seorang pekerja keras dengan impian sederhana seperti bisa membeli apartemen kecil ketika naik jabatan.
Namun, impian itu terhambat oleh bos barunya, Reuben, yang ternyata lebih dari sekadar tantangan di tempat kerja.
Sheila juga menyampaikan alasan ia mengambil proyek ini adalah karena karakternya yang seharusnya diterapkan di dunia cinta yang nyata, “Saya senang bahwa karakter-karakter di sini menjadi utuh dulu satu sama lain alih-alih saling melengkapi,” kata Sheila.
2. Tantangan Reza Rahadian dalam Memerankan Reuben yang Dibenci Tapi Harus Disukai Penonton
Reuben Wiraatmadja digambarkan sebagai seorang womanizer yang memiliki pesona kuat. Sutradara Robert Ronny memilih Reza karena mampu menghadirkan karakter yang terlihat menyebalkan di awal, tetapi tetap disukai oleh penonton.
“Tokoh Reuben ini susah. Meleset sedikit, bisa tidak disukai penonton. Karena awalnya ia terlihat seksis, misoginis, dan playboy. Jadi kami butuh aktor yang bisa menampilkan lapisan kepribadian yang lebih dalam,” ujar Robert.
Bagi Reza, membangun chemistry dengan Sheila bukanlah hal sulit. “Sheila itu lucu, jadi gampang banget buat nyaman,” kata Reza.
Selain itu, ia juga sangat menyukai cerita yang ditulis oleh Robert Ronny dan merasa tertantang untuk mendalami karakter Reuben.
3. Perjalanan Panjang Film Selama 18 Tahun dari Naskah ke Layar Lebar
Robert Ronny pertama kali menulis ide film ini pada 2006-2007 saat menjalani studi di New York. Ide tersebut terinspirasi dari pengalamannya bekerja di industri televisi swasta.
Namun, naskahnya sempat ditolak oleh beberapa rumah produksi karena dianggap terlalu sulit untuk diwujudkan, terutama karena adanya adegan dengan kapal yacht dan lokasi terdampar di pulau.
Baru pada tahun 2021, ketika pandemi COVID-19 melanda, Netflix tertarik untuk mendukung proyek ini.
Setelah 18 tahun, akhirnya naskah ini bisa terwujud di tahun 2024. “Banyak yang berubah dari awal saya menulis naskah ini, jadi saya dibantu Titien Wattimena untuk menyesuaikan dengan isu-isu perempuan masa kini,” kata Robert.
4. Syuting yang Penuh Tantangan dari Naik Yacht hingga Syuting di Pulau
Proses produksi film ini tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama dalam menyiapkan adegan di pulau dan di atas kapal yacht.
Tim produksi harus mencari lokasi yang cocok dan tidak terlalu jauh dari Jakarta untuk mengakomodasi kru dan alat syuting. Akhirnya, mereka menemukan lokasi yang sesuai di Ujung Genteng, Jawa Barat.
Adegan jatuh dari yacht juga menjadi tantangan tersendiri. Tim produksi harus membuat mock-up kapal di studio dan menggunakan lebih dari 400 efek visual untuk menyempurnakan adegan tersebut.
Untuk memastikan adegan terlihat nyata, para aktor, termasuk Reza dan Sheila, menjalani latihan intensif bersama pemeran pengganti mereka.
5. Isi Cerita yang Mengkritik “Halus” untuk Industri Televisi
Latar belakang industri televisi dalam film ini bukan sekadar elemen tambahan. Robert Ronny menyisipkan kritik terhadap sistem media yang terlalu berorientasi pada rating dan bagaimana industri ini seringkali menggambarkan perempuan.
Melalui karakter Kiara, film ini menampilkan sosok perempuan yang berani dan tidak takut menyuarakan pendapatnya, bahkan kepada bosnya sendiri. “Kiara adalah karakter yang tegas, perfeksionis, dan keras kepala. Dia tidak akan mudah menyerah,” kata Sheila.
Sementara itu, dinamika hubungan Reuben dengan ayahnya juga menjadi tantangan emosional bagi Reza. Karakter Reuben yang dingin dan arogan ternyata dipengaruhi oleh masa kecilnya. “Reuben itu bukan karakter hitam-putih. Banyak hal yang terjadi dalam hidupnya yang membuat dia sulit membuka diri,” ujar Reza.
6. Alasan The Most Beautiful Girl in the World Berbeda dari Film Romantis Lainnya
Reza Rahadian mengatakan bahwa film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan komedi romantis lainnya. “Tantangannya adalah membuat karakter Reuben tetap terasa manusiawi meskipun dia bisa dengan mudah dianggap negatif.
Saya harus menemukan lapisan emosionalnya agar penonton bisa tetap relate dengan karakternya,” jelas Reza.
Dengan pendekatan yang ringan namun tetap memiliki kedalaman cerita, film ini diharapkan bisa memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi penonton.
Baca juga: [TERBARU] 8 Film Indonesia yang Remake dari Luar Negeri
So, bagi kamu yang penasaran dengan cerita The Most Beautiful Girl in the World dan chemistry antara Reza Rahadian dan Sheila Dara jangan lupa ditonton di Netflix, ya!
—
Mau tau berita ter-update lainnya seputar perfilman Indonesia? Gabung Girls Beyond Circle sekarang!
Comments
(0 comments)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign UpYuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!
Bagikan pendapatmu!